Minggu, 04 November 2018

Twas Once A Week Without Courses

Yo.

Seminggu libur berakhirlah sudah di hari esok.
Indah? Cukup.
Menyenangkan? Cukup.
Menenangkan? Cukup.
Menjernihkan pikiran? Sangat. Saking jernihnya gua lupa gua lagi kuliah apa.

Eh minggu besok nggak ada kuliah seminggu.
Kok gitu?
Administrasi! MENGAPA!? Kok sangat menyenangkan sih :)

Yoho~

Jumat, 02 November 2018

Social Media Rant

Yo.

Gua sadar gua nggak populer di dunia media sosial.
Gua dengan sadar menjaga status quo tersebut.
Gua ingin menjaga media sosial gua setenang-tenangnya pada masanya, sebisa mungkin tanpa perlu menghapus postingan-postingan lama.
Masa-masa SMA adalah saat yang sangat berat untuk kehidupan media sosial gua. Saking beratnya, sebaiknya tidak ada yang diangkat lagi ke masa kini. Serius. Jangan. 
Masuklah gua ke salah satu poin dari postingan ini.
Gua penasaran gimana caranya akun-akun super acak bisa kadang me-retweet gua.
Ini udah kejadian beberapa kali, dan semalam gua dapet 1 lagi.
Tolong.
Gua mau tetep dibalik bayang-bayang.
Kalimat barusan bunyinya sedih banget, tapi ya gitu. Media sosial itu gua bikin supaya temen-temen gua bisa menemukan gua di internet. Sesekali gua posting sesuatu sebagai tanda bahwa gua masih hidup. Gitu aja. Mungkin blog ini nggak masuk kategori tersebut karena walaupun ini media sosialisasi (mayoritas 1 arah sih), tapi blog ini fungsinya adalah sebagai diary dan catatan hal-hal aneh, bukan tempat memamerkan kehidupan. Tapi kalau lu baca ini, lu bisa mengartikan kalau gua lagi memamerkan hidup gua sih. Intinya, blog ini nggak masuk kategori "media sosial", menurut gua. Yang nggak sependapat bisa ditahan emosinya. Silakan lanjut membaca jika ingin.

Kembali ke bahasannya.
Masalah utama adalah orang-orang yang tidak dikenal ini, yang kadang-kadang muncul di tab notifikasi gua karena me-retweet gua, biasanya bukan akun yang baik-baik.
Yap. Analisa lu tepat.
Sebagai orang yang terlalu menghargai pengetahuan trivial, gua selalu mengecek siapa yang me-retweet gua. Dan beberapa adalah akun yang tidak untuk konsumsi publik. Mari kita sebut begitu.
Gua nggak ngerti gimana postingan gua bisa masuk ke laman akun mereka. Gua nggak ngerti cara kerja penyebaran tweet oleh yang empunya Twitter itu gimana. Apakah gua masuk ke bagian trending, atau ke bagian-bagian tweet yang temanya sama, gua nggak paham dan gua berharap nggak masuk kesana.
Biarkan gua tenang mengawasi dunia pertemanan gua saja.

Hal yang sama juga terjadi di salah satu akun Google Hangout gua.
Bukannya gua niat untuk punya akun ini, tapi gua punya email (untuk suatu urusan) dan akun Hangout-nya otomatis dibuat sama Mbah Google. Kalaupun gua yang bikin / aktivasi sendiri, gua nggak niat melakukan itu.
Udah ada 5 akun misterius (yang sekali lagi, tidak layak untuk konsumsi publik), yang mengirim pesan ke gua.
"Apakah ini kesempatan untuk mengerjai orang jail lagi?" Itulah yang gua pikirkan.
Sialnya, nggak ada yang ngebales pancingan gua. Berkuranglah inspirasi konten media sosial gua.
Huft.
Tapi tetep aja, gimana caranya akun-akun hwarakadah macam itu bisa menemukan akun gua?
Gua pake email itu untuk urusan kirim gambar antar smartphone ke laptop (dan sebaliknya), urusan online game, dan (kalau nggak salah) untuk daftar ke beberapa situs yang memberikan info yang gua butuh, tapi gua mesti masukin email (intinya, "email yang bisa dikorbankan inbox-nya").
Mungkinkah ini kebijakan dari situs-situs tersebut yang memungkinkan email gua "disumbangkan" ke situs-situs yang bukan untuk konsumsi publik?
Mungkinkah ini karena akun-akun misterius ini mengirim acak dan kebetulan aja akun gua mendapat pesannya? Kalo beneran, hoki juga sih. Walaupun, 5 akun itu bisa jadi artinya setelah akun kedua, nggak ada yang kebetulan.
Mungkinkah ini karena akun-akun misterius ini melacak trafik tertentu di internet dan terbukalah alamat email gua? Kalo beneran, maka gua salut dan gua mau diajari caranya. Saya mohon, guru!

Huft.
Sosial media itu kadang-kadang melelahkan.
Untungnya informatif.
Walaupun info yang gua ingin lihat malah jarang / nyaris nggak pernah muncul dalam waktu dekat ini sih.
Huft (x2).

Semoga kehidupan medsos lu nggak seperti gua ini.
Sepi. Sekalinya nggak sepi, ada kemungkinan yang terlibat itu pihak yang tidak diinginkan.
Asem. Kayak tanaman asem dibungkus belimbing wuluh, dengan kuah perasan jeruk nipis asli.
Lekker.
Yoho~