Semi

Yo.

hidup baru

hidup lama pesing jadi pengen hidung baru

su kosong pu-isi, torang buat kidung baru

mulai bernyanyi lagi mana jua biduanmu

hidup berlalu

di pantai

nyiur melambai

aku tak abai

kupikir mungkin ombak menyapa, hai

apa kabar lae?

apa hidupmu sudah mulai?

matahari baru terbit

mampirlah makan roti dengan selai

biar ada tenaga

duduk sejenak sebelum pergi ke telaga

jemput nelayan di laut terjaga

tarik perahu ke pesisir, disini ga ada dermaga

hanyut

badanku ke laut

mukaku merengut

jiwaku bagai ujung jari, mengkerut

daripada cemberut

kembali ke darat beli es serut

kecut

pertanyaan menggunung, sinai

ku tahu pengalaman mendukungku jadi lihai

perjalanan belum selesai

yang dipanen, yang ditanam di musim semai

Yoho~

Sleding

Yo.

liat TL banyak banteng merah

bukan parpol, itu sapi bukan yang perah

imajinasi dalam transportasi, dalam gerah

jadi teringat, pas cucur keringat menyentuh kerah

hari ini potong kurban

sat set boom boom itu Kak Urban

goloknya damascus kayak urban

kontemporer biar disangka urban

di kepala sendiri kayak turban

multi-linguistik kayak ruban

mainnya kurang jauh, baru Purpan

tapi di kampung halaman bahkan belum sampe Kupang

cuma di dalam toples kayak cupang

"ey! cupu lu bang"

ada urang mo disiksa berulang-ulang

kayak dalam loop, bang

diiris tipis-tipis sampe perlu lup, bang

dibungkus dan dibawa sampe Waterloo, bang

rasa berhutang, gali lubang, tutup lubang

"janganlah gitu, bang"

"nanti apa kata papa-mamamu, bang"

biar mereka makan tenang, bukan mukbang

rencana takkan berganti walau lu ngaku-ngaku bilang "i lup u" bang

ngomong ngaco sampe sumbang

hasil tulisan yang bikin tangan sampe tumbang

pamit assalamu'alaikum, bang

digiring, dikawal balik ke awal, nyerah

Yoho~