Minggu, 10 Juli 2022

Sanca

Yo.

pertama pandang kita bertemu
sesuatu merayap dalam kalbu, rasa yang semu
semakin lama 'ku melihatmu tanpa jemu
wajahmu memandang, mengemukakan yang tak terucapkan

jadi kayak dicapkan, kita quasi-sah
jadi jalan-jalan, kita kafilah
kita tengok yang gonggong, dia MIA
awas salah baca, aing cabok s-i-a
untuk yang kukasihi, iya
untuk yang nomer siji, iya
'ku haha, kamu hihi, iya
tapi kok kayak gini ya?
ke aku kok biasa aja?
yang kurasa biasa maja
ketenangan itu kupuja
tapi seringkali kamu dingin seperti baja
"itulah diriku", yaudah
"sedari kecilku", ya lumrah
"diam itu emas", au ah
kalo kamu ga bisa lebih dari lainnya tapi mau enaknya, ya kita udah
ya gitu deh
kebaikanmu cuma di bibir, ya gincu deh
keindahanmu melilitku, ya ngilu deh
ku kira kamu bisa meracuniku tapi kamu ga mampu, ku termangu, kok gitu seh?!

kemudian mata kita bertemu
aku masih di belitanmu, rasaku semu
kau melihatku tanpa jemu
lalu kau buka mulutmu dan kegelapan selimutiku

Yoho~

Tidak ada komentar :

Posting Komentar