Kamis, 26 Juli 2018

Brain Food

Yo.

Studi kasus.

Fakta:
Anda sedang berjalan di pinggir sebuah kanal. Pintu masuk ke kawasan apartemen anda tinggal 100 meter lagi.
Di depan anda, sekitar 110 meter, terlihat ada 2 orang kulit hitam dan salah satunya sedang kencing dengan menghadap ke arah kanal.
Lebih jauh lagi, ada sebuah kapal wisata bergerak menuju anda dengan kecepatan sekitar 5 meter per detik, penuh dengan penumpang orang-orang kulit putih.

Hipotesis:
Dengan asumsi anda menjaga kecepatan berjalan, maka anda akan sampai di pintu kawasan apartemen dalam 10 detik, sekitar 2-3 detik lebih dahulu dari kemungkinan terjadinya peristiwa orang-orang di kapal melintasi orang yang sedang kencing tersebut.

Pertanyaan:
Apa yang akan anda lakukan?

Yoho~
PS. Saya sudah memilih.

Rabu, 25 Juli 2018

My Power Will Be More Than 9000

Yo.

Jadi, begini.
Gua udah masuk 2 minggu ngikutin terapi akupuntur.

Akupuntur.
Diambil dari Bahasa Inggrisnya, acupuncture.
Puncture nyangkutnya ke bagian ditusuk-tusuknya.
Acu disini diambil dari istilah accu untuk kendaraan.
Kalau lu percaya kalimat diatas, lu perlu sekolah lebih lama.
Acu disini pastinya bukan kependekan dari accurate karena jarumnya kemana-mana.
Kalau lu percaya kalimat diatas, lu nggak kenal selera humor gua.
Acu disini adalah kamu. Kamu disini adalah acu.
Sebaiknya gua hentikan bahasan definisi ini.

Akupuntur.
Jadi ya gitu.
Beberapa jarum khusus ditancapkan secara strategis di beberapa titik yang tidak bisa gua sebutkan satu persatu. Dan sampai sebelum gua ngalamin sendiri, pengetahuan gua cuma sampai disini aja.
"Anda Tidak Akan Percaya Apa Yang Terjadi Selanjutnya!!!"
Stafnya masangin kabel-kabel dengan ujung jack capit.
Generator dinyalakan.
BOOM.
Sinyal periodik dengan voltase tertentu mulai mengalir.
"Nyut nyut!" Itulah yang dirasakan oleh bagian tubuh gua dimana jarum-jarum ditempatkan.
"...." Itulah yang gua katakan. Kalo berisik kan, gak sopan ke petugas-petugasnya.
Kalau lu menganggap kisah ini bohongan, maka lu mungkin menganggap gua melebih-lebihkan atu mengada-ada. Untuk itu, gua mau klarifkasi: emang gua lebih-lebihkan di bagian-bagian tertentu, tapi prosedurnya beneran.
Kalau emang ternyata nggak bener, berarti gua kena hipnotis atau kliniknya pake pembersih lantai dengan halusinogen yang terlalu kuat.

Akupuntur.
Gua nggak tau apakah terapi ini manjur atau tidak.
Gua nggak tau apakah gua bakal beneran jadi Super Saiya setelah terapi ini selesai.
Yang gua tau adalah badan gua dipasangi jarum-jarum secara strategis, terus gua disetrum.
Gitu deh.

Yoho~
PS. Ini bukan postingan promosi. Jangan tanya gua ke klinik mana atau biayanya berapa. Gitu.

Senin, 23 Juli 2018

Say Hi

Yo.

Blog ini sudah mati terlalu lama.
Mungkin nanti gua akan nulis lebih banyak cerita disini.

Yoho~

Jumat, 13 Juli 2018

Highlight of The Day

Yo.
Duduk di depan kipas angin ketika perut penuh adalah bunuh diri.
Duduk di depan kipas angin setelah mengosongkan usus adalah kenikmatan.
Yoho.

Kamis, 12 Juli 2018

A Few Random Things

Yo.

Gua masih gak yakin mau bikin postingan berstruktur selama liburan ini, jadinya nikmati dulu lah tulisan gua yang sangat tidak berujung ini.

[Sedikit Pencerahan]
Kalau lu tau isi kepala gua, yang mana tidak banyak yang bahkan ingin tahu, maka lu akan tahu bahwa gua sering memikirkan hal-hal negatif dalam rangka menghindari hal tersebut. "Kalau gua nggak belajar, gua akan sedih saat ngerjain soal", "kalau gua kurang hati-hati disini, gua bakal jatuh dari motor dan melukai orang yang gua bonceng", dan "kalau gua gak masuk kelas, pasti nanti ribet ngejarnya", dan sebagainya jadi makanan sehari-hari gua. Intinya, hampir semua pikiran yang bakal merusak santainya hidup gua akan gua pikirkan.
Gua masih terus mencari penyebabnya; kenapa gua senang memikirkan hal-hal yang tidak enak dipikirkan dan dibayangkan. Akhir-akhir ini, gua kepikiran "mungkin karena orangtua gua lebih mengajarkan untuk 'jangan ini, jangan itu' dan 'kalau kamu begini, akan dihukum seperti ini'.
Beberapa hari yang lalu, gua mendapat opsi jawaban yang lain: mungkin karena orangtua gua sering menitikberatkan hal-hal negatif dalam sisi hal yang sedang dibicarakan. Lagi naik mobil, mobil yang tukang selap-selip dibahas. Lagi nonton TV, ketidakpercayaan ke politisi dibahas. Lagi menyiangi sayuran, kenaikan harga dibahas. Hmmmmmmmmmmmmmmmmm~
Apapun alasan sebenarnya, yang pasti gua merasa bahwa menyalahkan orangtua atas hal yang gua lakukan adalah tidak baik dan tidak pas. Seburuk-buruknya isi pikiran gua, kalau gua tetep menghasilkan pemikiran-pemikiran semacam itu, mungkin suatu sisi diri gua ingin terus melakukannya. Entahlah.

[Sedikit Kecemburuan]
Kenapa kakak gua bisa bebas keliling kota dengan mobilnya sementara gua mau ke stasiun kereta terdekat aja masih susah dikasih izin untuk bawa motor sendiri?
Hmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm

Gitu dulu ah.
Yoho.

Minggu, 08 Juli 2018

Same Shite, Different Response

Yo.

Tong kosong nyaring bunyinya.
Daripada blog ini kosong, mari kita isi dengan isi-isian.

[SAYA SUDAH S2]

BAB 1. Bikin SIM Lagi

Pak Polisi : Renato
Renato : Yo, Bro.
Pak Polisi : (data pribadi)
Renato : Betuls.
Pak Polisi : Pekerjaan?
Renato : Pelajar, Pak?
Pak Polisi : SMA mana?
Renato : Kuliah, Pak.
Pak Polisi : Lho berarti mestinya mahasiswa.
Renato : Siap, bosque.
Pak Polisi : Kuliah apa?
Renato : Aeronautika.
Pak Polisi : APAAN TUH? *ngedip mata sebelah*
Renato : Tentang pesawat gitu deh.
Pak Polisi : Dimana tuch?
Renato : Di Prancis, Pak.
Pak Polisi : Sumpeh lo???
Renato : Ciyus
Pak Polisi : *manggil temen sebelahnya* Cuy cuy, ini anak kuliah sarjana aja sampe ke Prancis.
Renato : S2, Pak.
Pak Polisi : WADADAW!
Bu Polisi : Nilainya bagus kali.
Pak Polisi : S1 dulu dimana?
Renato : ITS, di Surabaya.
Pak Polisi : Negeri tuh?
Renato : So pasti.
Pak Polisi : Yaudeh. Jangan makan mulu dong lu!
Renato : Siap, Kapten!
...

BAB 2. Selesai Ibadah

Seorang kenalan : Selamat Hari Minggu.
Renato : *senyum, balas jabat tangan*
Seorang kenalan : Sekarang gimana?
Ibunya Renato : Sekarang S2, di Prancis.
Seorang kenalan : Wajegile.
Renato : *senyum*
Seorang kenalan : Hmmmmmmmm Prancis, ya... Disana, makannya gimana? Biasanya makan apa?
Renato : Paling kentang.
Seorang kenalan : Hmmmmm kentang... Nasi ada?
Ibunya Renato : Beras ada kok disana
Seorang kenalan : Hmmmmmmmm ada beras disana...
Renato : *masih senyum-senyum aja karena katanya konsistensi itu penting*
...

SELESAI.
*lagu penutup*

Yoho.

Rabu, 04 Juli 2018

A Nominal Day In HQ

Yo.

Gua lagi bosen, jadinya gua nulis ini aja deh.

[MAKAN SIANG]
La Signora Grande memasak, lalu istirahat.
Der Weise Vater mengambil makan secukupnya.
La Signora Grande mengambil makan secukupnya + menu kemarin yang dihangatkan.
Gua mengambil makan secukupnya. Serius.
Kakak gua nggak ada karena lagi terbang entah kemana.

[JAJANAN]
La Signora Grande : Jangan sering-sering jajan, dong.
Der Weise Vater : *ngangguk*
La Signora Grande : Ini ada kue lebaran dan buah dan keripik dan... dan...
Der Weise Vater : *tidur siang*
Gua : *makan jus jambu yang beku di kulkas padahal nggak ditaruh di freezer. MAKAN JUS JAMBU*

[WAKTU GABUT]
Der Weise Vater : *masih tidur siang*
La Signora Grande : *main hp sampe jago*
Gua : *laptopan*
Kakak gua : *nggak keliatan karena belum pulang karena masih terbang*

[MALAM HARI]
Der Weise Vater dan La Signora Grande berdebat karena nonton TV.
La Signora Grande : Pulangkan saja~
Der Weise Vater : Nanti jadi nelayan lagi, gitu?
La Signora Grande : Emang gitu sih! Huft!
Der Weise Vater : Emang mamamu ini dulunya duyung, terus siripnya papa potong.
Gua : *diam saja*
La Signora Grande : *pasang muka sebel*
Kakak gua : *baru pulang* YUK DEK MAEN PS BARENG!

Yoho~

Minggu, 01 Juli 2018

30 Days of Gratitude Challenge, Numero Trente : Talent / Skill

Yo.

Yes akhirnya gua bohong lagi.
Sekarang jam 10.24 waktu lokal dan gua baru mulai nulis.

Berhubung gua udah pernah nulis tentang kemampuan gua, mungkin kali ini gua tulis tentang bakat / kemampuan yang sedang gua kembangkan saat ini. Bisa juga ada yang pengen gua tulis aja sih.
Gua bersyukur atas pendidikan pemrograman yang sudah gua terima sampai saat ini. Berkat sekolah, gua sudah pernah menggunakan beberapa bahasa pemrograman dengan berbagai aplikasi / IDE. Sekarang, gua jadi semakin peka dalam hal "ooh bahasa ini itu mesti begini atau begitu", "ini format coding-nya begini", "mungkin bisa diakali pakai cara ini", dan sebagainya. Singkat kata: semacam sense of programming. Beberapa contoh yang bisa gua syukuri adalah gua suka gregetan kalau temen gua ada yang nulis programnya dengan tabulasi yang nggak cocok. Oomph!
Gua bersyukur atas meningkatnya toleransi gua ke keterlambatan. Hobi gua kan emang berangkat ke suatu tempat pada waktu tertentu supaya gua sampai minimal 30 menit sebelum acara utama dimulai. Akhir-akhir ini, gua sampai di tempat sekitar 5 menit sebelum acara dimulai. Hmmmm~
Gua bersyukur atas kemajuan kehidupan teknologi gua. Gua makin banyak pake aplikasi di smartphone gua. Internet banking termasuk yang paling penting. Aplikasi transportasi umum, penting. PUBG mobile, two chicken dinners in two games, beybee! #noob
Gua (sepertinya) bersyukur atas konsistensi tata krama berkirim pesan yang masih gua anut. Sederhana aja sih: nama (+ gelar, jika ada) diawali huruf kapital, usahain balas pesan sesuai suasana yang sudah terbentuk, tulis pesan sejelas mungkin tanpa adanya kemungkinan makna ganda, jangan takut minta maaf, dan ikuti tren berbahasa yang beneran bakal dikatakan di dunia nyata aja (wkwkwkw, kuy, lol, dsb).

Yap.
Kira-kira gitu.
Dengan demikian, berakhirlah 30 hari tantangan ini.
Akhirnya tamat juga.
Mulai besok, kembalilah kita ke konten tanpa kerangka. Bukan berarti sebulan ini kontennya punya kerangka yang jelas, sih. Spontanitas yang terlalu dipikirkan masih jadi unsur utama blog ini.
Ada komentar? Ada saran? Bagian komentar blog ini masih sepi, kok. Kalaupun gak ada, blog ini bakal tetep hidup, sih.

Gitu deh.
Malam ini juga malam terakhir gua tidur di Toulouse.
Besok kita mulai liburan ini dengan resmi! WOOOYEAAAAH!
Sampai jumpa lagi di tengah perjalanan gua atau mungkin sekalian di HQ-ID aja.
Yoho~~~