Rabu, 30 Juni 2021

The Art of Overthinking (Tujuan)

 Yo.


Kembali lagi ke tulisan gw yang mungkin nggak bermanfaat ini.
Serunya, gw masih mikir apakah gw mesti nyelesain tulisan ini atau nggak. Lumayan lho, jadi sedikit pengalih, bahkan penghibur, dari pikiran-pikiran lain yang mungkin bisa membuat gw jadi sedih atau nggak bersemangat.


Melalui kata-kata barusan, masuklah kita ke bagian berikutnya dari celotehan gw, yaitu tentang bagaimana menjadi orang yang hobinya mikir secara intens, yang hidupnya tenteram. Menurut gw, salah satu hal yang penting untuk dibahas adalah tujuan; kenapa lu mikir? Lebih tepatnya: kenapa lu harus mikir?

Mungkin lu pernah dapet komentar: Lu kok mikir terus sih? Mikirin apa sih? Mikirin itu doang? Lu kenapa gak mikirin yang lain yang lebih penting?
Dengan kata lain, lu mungkin gw ketika masih ada yang ngomentarin gw.
Kalo lu sealiran dengan gw, maka lu akan bilang dalam hati, "Selamat datang," sambil menyambut orang itu ke zona menarik dimana lu bisa bikin orang tersebut mikir dengan pemikiran lu. Super meta. Kemungkinan besar lu nggak ada komentar balesan dan cuma senyum atau nyengir aja.

Disinilah pentingnya tujuan dari pemikiran lu, untuk menjawab pertanyaan orang-orang yang penasaran. Justifikasi adalah salah satu kunci dari menjadi pemikir yang handal, setidaknya menurut gw.
Jawaban yang tepat bisa bikin orang jadi lebih simpatik dengan pemikiran lu, baik itu dengan mereka berhenti nanya karena lu ngasih jawaban yang memuaskan atau dengan ikut mikir karena mereka setuju bahwa pemikiran lu itu bermanfaat.


Studi kasus: "Kenapa awan itu berbentuk seperti domba?"
Kalo lu anak-anak, mungkin pertanyaan lu akan disambut dengan "ih, anak ini kreatif banget" oleh orang yang lebih tua dan "eh iya kok mirip domba, sih" oleh temen sebaya. Kalo lu punya KTP, mungkin lu akan disambut dengan "jangan berhenti kerja" oleh orang yang lebih tua dan "lu lagi giting?" oleh temen sebaya.
Coba bayangin kalo lu bikin komentar lanjutan semacam "Lu inget gak, dulu kayaknya kita seneng banget bisa ngeliat awan berbentuk hewan-hewan. Sekarang kita terlalu sibuk dengan keseharian kita."
Coba bayangin juga kalo lu sambung dengan "Oi, ini bukan urusan lu."
Coba juga "Terus awan yang disitu mirip Jabba The Hut!"
Jawaban yang makin mendukung asumsi kalo lu lagi high, jawaban yang ngajak berantem, atau jawaban yang mengundang pertanyaan lain, atau jawaban lain. Disinilah lu mungkin bisa mikirin poin lain yang menurut gw penting dan selaras dengan justifikasi yaitu pemahaman.
Lu yang tau lu lagi dimana, lu yang tau lu lagi sama siapa aja, lu yang tau perasaan mereka lagi gimana, lu yang tau lu mau terlihat seperti apa disitu.

Satu hal yang bisa bikin lu jadi pemikir yang tidak terintegrasi dengan masyarakat dan berpotensi mengurangi ketenteraman hidup lu adalah kalo lu gak paham lu lagi dimana dan lu nggak bisa menjelaskan situasi lu. Menurut gw, lebih baik lu bilang "awan itu menarik buat gw" dibanding "hah? ya gitu deh, hahaha (keringat dingin 2 tetes)."


Tulisan ini sebenernya adalah sarana bagi gw untuk ngekritik diri sendiri karena gw adalah tipe orang pendiam, jadinya gw overthinking dalam hati. Bukan sesuatu yang gw rekomendasiin untuk khalayak ramai, bukan sesuatu yang bisa diamalkan oleh semua orang, kayaknya.

Sekian dari gw untuk kali ini.
Arriverderci.


Yoho~

Selasa, 29 Juni 2021

The Art of OverThinking (Perkenalan)

 Yo.


Gw akhirnya bisa bengong lagi karena akhirnya gw ke kantor lagi setelah sekian lamanya WFH dan 2 minggu terakhir ambil libur.

Otak gw rasanya tercerahkan. Langit terbelah, burung merpati melakukan akrobat.


Kali ini, gw akan menjelaskan gimana caranya menjadi seseorang yang lihai dalam berpikir kepanjangan alias overthinking.

Menurut gw, esensinya, seorang overthinker adalah orang yg hobinya mikir secara intens. Intensitasnya bisa dilihat dari beberapa sisi, misalnya jumlah hal yang dipikirin, seberapa pentingnya hal yang dipikirin, dan seberapa gentingnya hal yang dipikirin.

Gw rasa, terlalu banyak orang yang mengartikan seorang overthinker sebagai orang yg selalu/sering sedih karena banyak pikiran. Gw rasa mereka adalah overthinker yg masih noobie, yang masih hijau. Kalo Sun Tzu punya The Art of War, gw mau coba bikin The Art of Overthinking. Sebagai overthinker berpengalaman, gw ga bisa bikin lu balik lagi jadi seorang normie. Gw bisanya berusaha untuk bikin lu jadi overthinker yang handal, yang semoga gak nyusahin orang, atau yang semoga jadi lebih bahagia dalam hidupnya.


Mungkin gw ceritain terlebih dulu gw itu overthinker yg seperti apa. Bisa dibilang, dulu obsesi gw adalah untuk jadi lawannya kakak gw. Kalo dia yin, gw yang. Dia pemimpin grup, gw pengikut. Dia jago nampang, gw jago ngumpet. Dia rajin belajar, gw males belajar. Dia kota yang bersinar diatas bukit, gw kota tanpa lampu di dasar jurang. Dulu gw ga mikirin ini, tapi dengan segala perbedaan itu, bukannya gw ga mau berprestasi. Mungkin lu berpikir, "jangan-jangan kakaknya berprestasi, dia jadi pengen jeblok." Nggak juga. Gw pengen berprestasi, tapi sebisa mungkin bukan dengan cara yang udah kakak gw lakukan.

Masuklah kita ke gerbang pertama gw sebagai seorang overthinker. Kakak gw tegas, ga pikir panjang, dan gampang lupa hal-hal remeh. Gw tertarik untuk jadi kebalikannya; luntang-lantung, pikir panjang, dan ingat hal-hal remeh.

Gw gak yakin ini pengaruh dari kakak gw atau emang gw bawaannya begini, tapi gw sebagai bocah itu hobinya mempertanyakan hal-hal yang kayaknya ga perlu ditanya. Gw di area abu-abu antara pikiran filosofis, pikiran anak kecil yang emang masih bodoh, dan (yang ini pastinya bawaan gw) keinginan untuk bikin orang jadi mikir. Pertanyaan pertama gw yang mengguncang dunia (keluarga gw doang sih) adalah "Kenapa ular mencret?" Pastinya gw dulu hobi baca buku tentang binatang, khususnya serangga dan kadal, tapi waktu itu gw lagi liburan keluarga di Bali, posisinya baru sampe di depan penginapan dengan pohon beringin raksasa di depannya.

Momen menarik lain adalah pas gw diopname karena demam berdarah dengan jumlah trombosit terendah mencapai 43 (satuan trombosit). Bukan sesuatu yang membanggakan tapi gw jadi dapet sisi pandang lain soal kehidupan, sialnya ini cerita lain. Di hari ke sekian, gw lagi di ICU dan harus minum obat tertentu. Obatnya dikemas di tabung plastik mirip tabung untuk film kamera. Ada labelnya, tulisannya nama obatnya dan nama pasiennya. Pas gw liat kalo di tabung itu namanya bukan nama gw, gw tanya ke ibu gw sambil teler banget karena lagi dirawat. Setelah sekian menit, ibu gw akhirnya paham kalo maksud gw adalah kenapa bukan nama gw yang diobat itu dan mungkinkah kalo itu bukan buat gw. Ibu gw tanya suster, dan semuanya jadi jelas. Komentar terbaik jatuh ke komentar ibu gw, "Iya nih anaknya yang nyadar. Emang kritis dia." Sweet, sweet mother. Bisa dibilang, itu akan jadi dark joke terbaik dalam hidup gw. Super tulus, super faktual, dan super lucu buat gw.


Gitu deh sepenggal cerita tentang gw.
Maap kalo lu bosen karena gw udah nulis cerita-cerita di atas beberapa kali di blog ini. Maap juga karena lu jadi baca blog ini.

Sekian dulu.
Ciao.


Yoho~

Sabtu, 26 Juni 2021

batang burung api

 Yo.


yang terakhir dalam rangkaian cerita tentang batang
yang sejatinya 'tuk nabati nyatanya 'tuk binatang
tulus harapan, ingat sarapan dan tak jadi jelatang
lurus hadapan, berpesan untuk generasi mendatang

rasa bagai tanaman
pindah tanah jadi tak nyaman
bukan nasi, bukan makanan
komplain kiri sama kanan
tengah hari dengar auman
gunung embun lihat hanuman
cinta mati sampai pelaminan
siang bolong di pelamunan
gengsi selangit bagai saruman
hormat seiprit ke yang sarungan
yang sepele dibela di pertarungan
yang penting dibahas kapan-kapan, 2 kali bagai galungan

ku berdoa
masa depanmu tidak di goa
untuk lo pada, yang dari gua
usaha keras dan arahnya dua
jadilah kita bagai tanaman singkong
potongan kecil jadi sebesar kingkong
jadilah kita bagai tanaman tebu
sudah tergiling tapi tetap diserbu
jadilah kita bak wijayakusuma
dengan kesabaran akhirnya berbunga
jadilah kita bagai pohon cemara
solid bersaudara, model keluarga

yang barusan itu semua bisa distek
walau tertebas tetap tak ecek-ecek
tapi apa arti gumam orang brengsek
remas dan gumpalkan dan lempar ke kresek,

terus ke tong sampah


Yoho~

Kamis, 24 Juni 2021

batang yang tersisihkan

 Yo.


juga ingatkan aku akan yang terlupakan
sejatinya bukan ayam, tak perlu diungkapkan
curahkan kasih sempurna yang tak membungkamkan
seperti kelapa berbumbu bagai urapan

'ku ingat batang brokoli yang tidak punya mahkota
batang sawi dan seledri yang bukan menu utama
'ku lihat batang kangkung, bukan bibit saja
'ku sigap bela batang kemangi, sama wanginya


Yoho~

Rabu, 23 Juni 2021

batang yang diserap kembali

 Yo.


batang jatuh ke tanah lepas hidup terburai
lingkaran cahaya di kepala bagai surai
dalam 5 tahun, jati dirinya terurai
dalam 5 abad, generasi penerus sudah terjurai, hai

satu jiwa dalam dunia hadirnya memang cuma sebentar
walaupun ketar, maju tak gentar, demi dapat katar di Qatar
rapikan barisan, siapkan mesiu, peluru palem, serta pelontar
ingat identitas serta tujuan, buat perumahan atau reruntuhan, dalam genggamanmu adalah mortar


Yoho~

Senin, 21 Juni 2021

batang yang terkelupas

 Yo.


kalau jeruk makan jeruk, apakah kulit dikupas?
kalau beruk makan beruk, apakah kanibalisme?
kalau aku bagai pohon dan kulitku terkelupas
walau pesan buat gelisah intinya bukan radikalisme
menjaga ritme
genre musik tak jelas tapi stereotip, euh
menulisnya lama, tak terpikir lirik, emmm
pesan makin lama kok makin melempem
bagai jadi abdi dalem tanpa jiwa abe di dalem
dasar kue apem
pipi tepung beras, santan, gula, jadi tembem
jeroan bolong-bolong, demi gapai palem
angin bisa lewat, hati adem ayem
pesan tidak sampai, tidak ada modem
puisi yang ini, tidak ikut pakem
melodi cuka basi, lagu kurang asem
bisa diem gak si??? iya, tutup cangkem


Yoho~

Minggu, 20 Juni 2021

Lelucon 2021 #2

 Yo.


"Aku ingin banget impianku menjadi nyata."

R1 R1 ◎ R2 ↑ ↓ ↑ ↓ ↑ ↓

There is no god.


Yoho~

Jumat, 18 Juni 2021

Lelucon 2021 #1

 Yo.


Do you know if you leave a yeasted dough too long, it will eat everything in its sight?

Because that process encourages glutton development.


Yoho~

batang yang memulai hidup baru

 Yo.


bayangkan anak dengan kebencian di dalam
sembilan puluh lima kejahatan ditanam
sembilan sampai lima pikirkan balas dendam
cuma mbah dukun yang bisa lawan hukum alam

masukanlah yang baik ke dalam benih
rawat dengan tekun, siram dengan air jernih
jangan dengan apa yang di dalam kandung kemih
harap habis musim dingin datang musim semi


Yoho~

Kamis, 17 Juni 2021

batang yang mengubah bentuk energi

Yo.


belum jadi ulat, belum di atas daun
merasa berkembang tapi lambat laun
belum 'ku temukan bagai harta karun
bilamana datang, sampai kapan tahun

aku ingin  berakar kokoh karena aku dikotil
rasa takut kulepas di dasar laut bagai nanofosil
kerja bagus, tanah gugus, tubagus, juga otomobil
aku mimpi jadi pemberi energi seperti klorofil


Yoho~

Selasa, 15 Juni 2021

gw mau kenalan, mec

 Yo.


Mungkin lu kenal gw. Lebih mungkin lagi, lu gak kenal gw.
Kayaknya ga ada yang kenal gw dan baca blog ini. Maksimal 2 orang, mungkin.

Btw, kalo lu baca perjalanan gw di blog ini, lu akan merasa gw cuma omong kosong karena gw hampir ga pernah jalan-jalan. Lu juga akan tau kalo gw lebih suka memperkenalkan diri gw dengan ngasih contoh, dengan jelasin apa yang sudah, sedang, atau akan gw lakukan. Gw rasa kegiatan yang gw lakukan bakal jadi tanda pengenal yang jelas dan terukur. Pastinya akan jauh lebih baik dari "gw belajar cuma di sekolah doang, di rumah gw istirahat."


Kali ini, gw mau kenalan bukan dari sisi luar tapi dari dalam.
Di bawah akan ada link ke foto organ dalam gw, tapi untuk sekarang gw akan tulis hasil tes kepribadian(?) gw menurut 16personalities & Enneagram Personality Test. Not sponsored, not linked.

Jadi, gw adalah seorang INFP-T. Pertengahan tahun lalu, gw INTP-T, tapi awal tahun ini gw balik ke insting gw. Skor masing-masing kategorinya adalah sbb:

Extraverted 24%    Introverted 76%
Intuitive 54%         Observant 46%
Thinking 48%        Feeling 52%
Judging 44%          Prospecting 56%
Assertive 31%       Turbulent 69% (lol)

Seperti yang bisa lu perkirakan, gw adalah gumpalan emosi random yang mojok di sudut ruangan.
Gw pastinya yakin kalo gw sangat-sangat introvert, mungkin hampir ga ketolong. Gw bukannya ga seneng orang, sih, tapi gw isi ulang tenaga gw dengan bertapa sendirian. Poin 2-4 gw ada di tengah karena untuk beberapa aspek gw lebih ke yang satu, kadang-kadang gw lebih ke yang satunya. Gw hobi mikir, jadinya gw suka kalo ga perlu mikir untuk banyak hal. Belum lama ini, gw suka bereaksi atas apa yang ada di depan gw, tapi gw punya beberapa hal yang gw udah judge duluan karena lebih praktis. Ngeliat tren yang ada dan ngebayangin ke depannya bakal gimana, seru, tapi ada kalanya gw menikmati apa yang ada aja. Terus, gw kalo kena stimulan yang wow, seringnya gw ikutan wow dan goyang. Gitu deh.


Kalo menurut tes yang 1 lagi, gw adalah seorang 9 a.k.a The Peacemaker. Beberapa poin penting yg gw baca dari website yang ngasih tesnya adalah sbb:

Basic fear: Of loss & separation
Basic desire: To have inner stability "peace of mind"
Key motivations: Want to create harmony in their environment, to avoid conflicts and tension, to preserve things as they are, to resist whatever would upset or disturb them
Addictions: over-eating or under-eating due to lack of self-awareness and repressed anger, lack of physical activity
Levels of development:
Level 1 => feeling autonomous & fulfilled
Level 2 => innocent & simple
Level 3 => supportive
Level 4 => saying "yes" to things they do not really want to do
Level 5 => indifference
Level 6 => resigned, as if nothing could be done to change anything
Level 7 => can be highly repressed, undeveloped, and ineffectual
Level 8 => wanting to block out of awareness anything that could affect them
Level 9 => multiple personalities possible (~)

Gw rasa poin-poin di atas adalah gw banget, seenggaknya dalam 1 waktu tertentu dalam hidup gw. Soal banyak kepribadian, gw belum pernah didiagnosa, jadinya gw ga yakin, tapi pastinya gw pernah merasa kalo gw ngomong pake bahasa yg beda, gw mengeluarkan kesan yang beda. Pastinya juga, gw pernah ngobrol dengan otak gw sendiri di blog ini. Monggo diperiksa postingan gw di sekitar tahun 2014-2016.


Gitu deh.(2)

Gw rasa poin-poin diatas cukup terukur dan pastinya cukup menjelaskan gw itu kayak apa orangnya. Kalo lu kenal gua di dunia nyata, mungkin lu akan merasa "Woy! Bener juga dia!" karena akhirnya gw ngaku dengan sesuatu yang gak bisa gw bantah.

Jadi ya, gitu. Salken lagi.


Yoho~

batang yang bisa dimakan

 Yo.


hai kawan, mengapakah wajahmu masam?
mungkinkah sama denganku yang berlumur balsam?
kegelapan memang penyebab rabun ayam
tarik napas yang dalam, gimana rasanya diatas awam?

cukuplah belajar, papa yang bayar SPP
dari buat kliping dan nanti buat PPT
lanjut kerja baik dan lama sampai MPP
jujurlah pada diri sendiri, jambu mete


Yoho~

Minggu, 13 Juni 2021

batang yang merasuk ke tanah

 Yo.


misalnya tak ada akar
2 kaki bagai agar
kesana kemari walau tak sadar
muka yang melihat bagaikan acar

tanpa bunga di hati dan di taman
tak ada pacar
tanda merah di pipi tak membanggakan
bekas cacar
sebar pemanis tapi kentut
ubi jalar
cuci piring pake spons bukan bintang
saus tartar


Yoho~

batang yang mencuat ke samping

 Yo.


kesepian
di tengah pesta ramai, ke tepian
istirahat di tempat ketika yang lainnya bepergian

pagi siang malam ngunyah, lumrah
kerja tepat dari isnain ke jumu'ah
jual jasa bagai jual badan, darah tercurah

udah


Yoho~