Senin, 18 Juli 2016

Once I Was Getting Lazy, My Story Got Told Instead

YOYOYYOYOYYOYOYOYOYOYO !!!
Hari-hari Kerja Praktek gua dimulai ! Tadi seru* banget !
*seru = ngulang pelajaran kuliah + duduk di meja sambil browsing karena disuruh belajar lagi
Demi menyongsong hari-hari KP yang lebih indah, gua akan posting cerita yang katanya sudah gua selesaikan.
Check it out** !
**saran, masukan, pendapat yang membangun akan diterima. cemoohan akan diabaikan atau dilontarkan balik ke pengirim. pengabaian postingan ini mengakibatkan berkurangnya semangat penulis untuk menulis lagi.
.
Blink

Berkedip adalah aktivitas membersihkan dan memberi kelembaban pada mata. Saat berkedip, kita menutup mata sejenak. Air mata dalam jumlah kecil mengalir dan membersihkan mata dari segala kotoran yang menempel di lensa mata. Berkedip sangat penting sehingga otak telah mengatur agar segala prosedur berjalan otomatis; kita tidak perlu dengan sengaja melakukannya. Berkedip menyajikan kegelapan yang sesaat dan nyaris tidak berkesan.
Setidaknya itulah definisi ‘berkedip’ hingga beberapa saat yang lalu.
Aku baru saja mengalami sesuatu yang akan menambah cabang ilmu pengetahuan. Sesuatu yang belum pernah dirasakan manusia sebelumnya. Luar biasa menarik dan menegangkan. Aku mencari informasi di internet, sampai halaman saran Google ke 10 dan tidak menemukan apapun. Penelitian ilmiah, cerita di blog, bahkan cerita fantasi sekalipun belum pernah membahas apa yang kurasakan. Pengalaman orisinil yang akan merubah dunia.
Aku belum pernah merasakannya. Aku tidak pernah membayangkannya; aku tidak mungkin membayangkannya karena hal ini diluar logika masyarakat saat ini. Sebuah kedipan sederhana untuk menyapu debu dari mataku. Boom. Susunan perabotan rumah berubah. Rumah dan perabotan yang sama, milikku, tapi susunannya berubah. Menarik sekali. Aku tak mampu berkata-kata dan hanya tertawa sekeras-kerasnya. Sepertinya aku adalah penyihir yang sesungguhnya! Darah Merlin ada dalam darahku! Setelah aku berkedip lagi, perabotan kembali seperti semula. Wow! Pertunjukkan yang luar biasa! Datanglah lagi minggu depan! Hahaha!
Aku segera memanggil tetangga sebelah untuk menunjukkan apa yang bisa kulakukan. Teriakanku sepertinya belum cukup untuk memanggilnya, sehingga aku berlari ke rumahnya. Aku mengintip dari jendela dan melihat dia ada di dalam, bersantai sambil mendengarkan musik dengan headset. Langsung saja pintu kubuka. Dia masih belum menyadari aku masuk ke dalam. Diam… Diam… Diam… HEI! Dia melompat setinggi 2 meter dan membentur langit-langit. Menarik sekali. Seandainya aku merekamnya. Kubangunkan dia dan kuceritakan semuanya. Dia menunjukkan ekspresi menyebalkannya. Seringai tak manusiawi dan menjijikan itu. Segera aku melakukan ‘kedipan spesial’ itu, dan voila! Tidak terjadi apa-apa. Hah?
Kenapa tidak bisa? Kenapa kali ini gagal? Kenapa tidak ada perubahan posisi apapun? Tetanggaku masih mengamati dengan wajah menyebalkannya itu. Aku harus melakukan sesuatu! Pikirkan! Mungkin aku harus lebih berkonsentrasi dan membulatkan niatku? Ya! Itu dia! Sekali lagi, dan BOOM! Sekarang aku berada di lapangan kosong. Kering. Tanpa pagar. Tanpa pemilik. Di sebelah ada rumahku saja. Damai sekali. Sangat tentram dan tenang. Angin bertiup cukup kencang dan dalam sekejap aku kembali ke rumah tetanggaku. Eh? Apa itu barusan? Sebuah penglihatan? Kenapa kali ini tidak merubah posisi perabotan, tetapi seluruh lingkungan? Apa aku sudah gila? Aku berjalan keluar rumah tetanggaku sambil memikirkan hal ini. Dia masih saja memasang tampang menyebalkan itu. Mungkinkah itu wajah aslinya? Biarlah itu menjadi urusannya.
Aku kembali ke rumah dengan penuh tanya. Apa itu tadi? Pengalaman yang berbeda? Apakah kejadian di rumah ini hanya imajinasi liar saja? Aku kembali mencari lagi informasi tentang hal ini di internet. Mungkin kali ini aku pakai Yahoo! atau Bing. Hahaha. Kubuka Google dan aku coba lagi. Muncul beberapa link menarik. Tapi ada satu yang paling menarik, sebuah catatan pengalaman dari seorang blogger. Nampaknya orang ini pernah memindahkan perabotan rumahnya dengan sebuah “kedipan spesial”. Secara ajaib, pengalamannya persis sama dengan pengalamanku. Bahkan, catatan ini baru dibuat beberapa menit yang lalu! Menarik sekaligus mengerikan. Kebetulan yang sangat menyeramkan. Mungkin beberapa saat yang lalu adalah saatnya para pemilik kemampuan bangkit dan menyadari kemampuannya! Yeah!
Kurasa aku memang sudah gila. Sebaiknya aku tidur siang. Semoga pikiranku jernih setelah bangun. Aku menuju kamarku. Ranjang empuk dengan sprei warna kesukaanku, biru. Sangat nyaman. Sangat mengantuk. Waktunya tidur.
Aku terbangun pukul 5 sore. Sudah hampir waktunya makan malam. Aku segera bersiap untuk pergi. Katanya di ujung jalan ada restoran baru, ala Italia. Menarik. Setidaknya kali ini aku bisa makan selain mi instan. Cukup dengan jalan kaki sebentar, sampailah aku disana. “La Spatula”. Suasananya nyaman, tidak berisik karena pengunjungnya sedikit, dan masih ada paket promo. Hari ini adalah hari keberuntunganku. Waktunya makan!
Ternyata makanannya cukup enak. Seandainya ada alunan lagu khas Italia, pasti lebih asik. Yang ada malah 2 orang berjaket kulit hitam di balik jendela dekatku. Apa di jaman ini masih ada mafia? Aku jadi merasa kurang nyaman karena mereka sesekali melihatku dengan tampang seram sambil menghembuskan asap rokoknya. Klise. Mereka pasti cuma preman. Sebaiknya aku kembali makan.
Akhirnya habis juga. Preman itu sepertinya sudah pergi. Mereka tidak terlihat lagi dibalik jendela. Lebih baik aku segera bayar dan kembali ke rumah sebelum mereka kembali kesini. Saat akan berjalan keluar pintu, seseorang menubrukku. Pria berjaket kulit hitam. Sangat mirip dengan salah satu preman yang tadi memperhatikanku. Saudaranya? Mungkin mereka janjian bertemu? Tapi, saudaranya sudah pergi. Beberapa detik kemudian, muncul 1 orang lagi. Orang ini juga mirip dengan preman yang tadi memperhatikanku. Apakah mereka dari klub orang kembar berjaket kulit? Sepertinya kegilaanku kembali. Sebaiknya aku bergegas ke rumah.
Di perjalanan, aku merasa tidak tenang. Rasanya ada yang mengikutiku. Mungkinkah gerombolan klub jaket kulit menaruh dendam karena aku menubruk bos mereka? Ha ha ha. Tidak mungkin. Tapi… aku harus memastikan siapa yang mengikutiku. Aku bisa mengecoh mereka di belokan di depan, lalu bersembunyi. Oke. Beberapa langkah lagi…
Bruk! Aku menubruk seseorang lagi. Seorang pria. Jaket kulit hitam. Rokok menyala di mulut. Tampang menyeramkan yang familiar. Aku memang sudah gila. Dia menatapku seperti baru melihatku dan segera pergi. Mungkin tampang bingungku membuat dia tidak menyadari kalau dia sudah memperhatikanku selama 10 menit di restoran tadi. Cukup sudah kegilaan jaket kulit hitam sore ini! Rumahku sudah dekat. Aku sebaiknya bergegas.
Sesampainya di rumah, aku segera menuju kamar tidurku untuk sejenak menenangkan pikiran sebelum kembali mengutak-atik komputerku. Kasur empuk dan sprei hijau ini memang nyaman. Apa yang sebenarnya terjadi barusan? Lebih tepatnya, apa yang sebenarnya terjadi hari ini? Tidak ada sesuatu yang spesial. Tidak ada berita kejadian luar biasa. Tidak ada bencana alam. Tidak ada sebab yang jelas dan hari ini aku memindahkan perabotan dan mengembalikannya dalam sekejap! Hasil pencarian di internet sudah cukup baik, tapi belum ada penjelasan yang kubutuhkan. Apakah hal ini memang terjadi? Atau semua ini hanya imajinasiku saja? Apa aku memang sudah gila, secara harfiah? Sebaiknya kutanyakan pada orang yang ada di depan pintu kamarku. Mungkin dia tahu jawabannya.
Apa?
Apa itu?
Ada seseorang di depan pintu kamarku.
ADA SESEORANG DI DEPAN PINTU KAMARKU?! Perampok? Pencuri? Pembunuh berantai? Ah! Dia membuka pintunya! Sepertinya sampai disini saja. Sampai jumpa.
Aku belum mati. Seseorang menutup wajahku dengan kain hitam dan membuatku pingsan. Sekarang aku duduk di mobilnya. Sepertinya mobil yang cukup besar. Tanganku diikat di depan. Kakiku diikat. Aku diculik. Ternyata lebih buruk dari kematian. Mungkin mereka akan meminta tebusan? Uangku tidak banyak! Keluargaku tidak ada di negara ini! Mungkin mereka membutuhkan informasi rahasia perusahaan? Aku cuma pegawai biasa! Tapi sudahlah. Apalah artinya. Aku cuma bisa diam dan menunggu. Sampai kapan kendaraan ini akan berjalan? Mau kemana kita?
Akhirnya berhenti. Ikatan kakiku dibuka. Aku dituntun. Kami berjalan cukup lama. Aku didudukkan di suatu kursi. Sekarang tangan dan kakiku diikatkan ke kursi. Sepertinya kain ini akan segera dibuka. BOOM! Suasana mirip ruang interogasi di film. Ruangan gelap dengan 1 meja dan 1 lampu menggantung dan berayun-ayun dari langit-langit. Pengalaman pertama yang menegangkan sekaligus menarik. Dan ta-da! Muncul pria berjaket kulit yang sebelumnya, masih dengan jaketnya yang hitam itu. Dia menjelaskan kalau aku harus bekerjasama agar semua baik-baik saja. Klise penjahat rendahan. Siapapun tahu kalau semua orang yang disekap akan dibunuh setelah semua ini. Anehnya, orang ini hanya memberikan 1 pertanyaan yang sangat membingungkan. Dia memintaku untuk keluar dari ruangan ini. Bagaimana bisa? Aku terikat ke kursi ini. Meluruskan punggung saja susah. Orang ini lebih gila dariku. Preman gila. Mungkinkah ini saatnya sang pahlawan mengeluarkan “kedipan spesial” andalannya? Tidak mungkin! Aku tidak akan jadi gila sekarang! Ah, pria itu mengeluarkan sebuah pistol! Apakah ini akhir yang sesungguhnya? Aku tidak mau melihat peluru menembus kepalaku!
Suasana sudah tenang. Aku sedang berbaring di sebuah kasur di ruangan yang nyaman. Semua itu memang hanya mimpi. Imajinasiku sangat liar. Kata orang, tidak baik menyimpan pengalaman atau mimpi aneh dalam hati. Bisa merusak keseimbangan jiwa. Sebaiknya kuceritakan kepada psikiaterku ini. DIa pasti akan mendengarkan ocehan gilaku. Ngomong-ngomong, psikiater ini sangat familiar. Ya! Sangat mirip dengan pria berjaket kulit hitam! Eh??? APA?!
Walau tampangku sangat terkejut, orang ini santai sekali. Wajahnya sangat tenang dan terasa ramah. Dia mencoba menenangkanku dan mulai menjelaskan situasinya. Dia mengatakan kalau aku adalah satu diantara beberapa orang yang mampu melakukan perjalanan antar dimensi. Dia sendiri juga memiliki kemampuan itu. Namun ada satu lagi kemampuan ajaibku. Ingatanku utuh walaupun aku melompat ke dimensi yang sangat jauh. Katanya orang yang bisa melakukannya dapat dihitung dengan jari. Malah, aku adalah orang pertama yang ditemuinya. Rumor tentang orang-orang sepertiku sudah lama beredar di kalangan para “pelompat dimensi”, namun belum pernah ada yang bertemu secara langsung. Menarik sekali.
Aku terjebak dengan orang paling gila dan dia mencoba memasukkanku ke dunianya yang lebih gila lagi.
Kemudian orang itu mengeluarkan suatu alat kecil mirip kunci mobil elektronik. Tidak mungkin ada pesawat ruang angkasa yang bisa dipanggil dengan 1 tombol kan? Ha ha ha… Dia menekan alat itu dan BOOM, aku kembali ke ruang interogasi yang gelap. Pria itu kembali ke jaket kulitnya. Dia melepaskan ikatanku dan menjadi sangat ramah. Dia membawaku ke ruangan yang besar dan berisi banyak orang. Dia menjelaskan padaku kalau sekarang aku berada di gedung markas besar organisasinya. Sepertinya mereka bekerja untuk menjaga kedamaian dunia dari para pelompat dimensi. Banyak sekali peralatan yang tak kukenal. Monitornya menampilkan sesuatu yang aneh dan sangat abstrak. Aku belum pernah melihat yang seperti ini. Menarik sekali. Aku dibawa ke ruangan kerjanya di seberang ruangan besar itu. Dia menjelaskan kembali apa yang sudah dijelaskannya saat dia berkostum psikiater. Di akhir penjelasan, dia membuat suatu penawaran. Aku diajak menjadi salah satu anggota mereka. Aku bertugas “mengondisikan” para pelompat dimensi yang merusak keseimbangan antar-dimensi, para kriminal yang disebut dengan kode “blinker”. Aku diminta menemui divisi khusus yang menangani masalah ini. Dia memberiku suatu remote seperti yang dia gunakan sebelumnya. Remote aneh ini berfungsi memudahkan perpindahan antar-dimensi, terutama bagi orang-orang yang bukan pelompat dimensi. Cukup memikirkan tempat tujuan dan dengan sekali klik, sampailah sudah. Menarik sekali.
Pengalaman yang sangat menakjubkan. Aku menjadi bagian dari sesuatu yang bisa merubah dunia! Aku akan menjadi pahlawan! Ho ho ho! Tiba-tiba aku teringat dengan kehidupanku. Aku hanyalah seorang pegawai biasa dengan kehidupan biasa yang damai dan tentram dan tanpa masalah. Bagaimana dengan masa depanku? Apakah aku harus kembali ke kehidupan tenangku atau menuju petualangan yang misterius ini? Tentu saja aku memilih kehidupan tenang! Saat pria berjaket kulit hitam itu mengajakku pergi, aku langsung memikirkan rumahku dan klik! Dalam sekejap, aku kembali ke rumah. Aku kembali ke depan pintu kamarku yang terbuka. Kali ini, tanpa satu pria misterius sama sekali. Damai dan aman. Kehidupan inilah yang seharusnya berjalan. Saatnya aku tidur dan bersiap untuk bekerja besok.
Sudah pagi. Cuacanya cerah sekali. Hari yang baik untuk bekerja!
Hari ini kantor penuh dengan semangat! Semua orang bekerja dengan gembira! Benar-benar seperti drama komedi! Yang paling penting, mulai pagi ini kehidupanku akan bebas dari pria berjaket kulit hitam dan organisasinya yang aneh itu. Nyata atau tidak, mimpi atau bukan, aku akan segera melupakannya dan kembali ke kehidupan nyata yang damai ini. Sebaiknya aku menemui dokter untuk meminta obat yang membantuku melupakannya. Saatnya melanjutkan hidup.


2 komentar :