Yo.
diujung jalan itu, setahun kemarin
kuteringat
ku menunggumu bidadari belahan jiwaku
entah berapa lama, 2 bulan tepatnya
mahkota tak terkendali, berantakan semuanya
aku tak punya waktu tuk merenung
aku tak bisa renang, mesti nyemplung
bukan perhitungan tapi dikurung
pegangan ke ranting dibawa burung
kata orang, kerjalah bagai kuda
kata gua, percaya uni, uda
kata mama, "apa makanmu sudah?"
jangan lupa jaga bodi, pencerahan, jadi Buddha
anak-anak kecil katanya yang paling kebal
anak-anak tua nyatanya yang paling bebal
laba-laba kecil sudah kalah sama abal-abal
dunia bolak-balik, pesawat telah menjadi kapal, tertambat
omongnya, "masuk rumah yuk, belumlah terlambat"
"momongnya baik, pertumbuhan tidak melambat"
"pamongnya ulur tangan, semua saling bersambat"
"tapi tolong jangan minta mulu, lihat ku punya jambat hampir putus"
"gimana anak bisa sekolah, pintar, lalu lulus?"
"gimana mbak perawatan kulit supaya mulus?"
"penanganan kok lemot? naik lebak pakai bulus???"
aku nggak bisa sewot, mesti kerja dengan tulus
beruntung pemasukan bagus
walau sisi perhubungan hangus
rasa ingin makan kapur barus
semoga redakan sakit kalau masuk esofagus
pengen ML tapi ada argus
kerja dan liburan sekaligus
pengen sehat makan asparagus tapi kangen daging, jadi nekrofagus, dibungkus, masuk sarkofagus
Yoho~
Tidak ada komentar :
Posting Komentar