Selasa, 27 Oktober 2015

All Of Me (are mid-tests, homework, and lab reports)

YOYOYYOYOYOYOYOYOYYOYO !!!
Apa kabar ?
Baik ?
Good ?
Good job !

.
.
TUGASSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSS !
Tugasku banyak.
Tapi aku kekurangan motivasi untuk mengerjakan.
TUGAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAS !
Banyak sekali.
Tapi kok malas ya.
TUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUGAS !
Kenapa dirimu
Selalu ada dalam hari-hariku
Mungkinkah ini cinta ?
-Best Love Poem 2015, International Love Poem Society-
.
Yap.
Tugasku dulu...
Tak begini...
Sekarang kok banyak kali~
Wow wow, wow wow.
.
Wahai penduduk Bimasakti (dan Andromeda, mungkin) !
Berikan aku kekuatan (lagi) !
HEIYAAAAAAAAAAAA !!!
.
Semoga sedikit basi-basi ini...
Akan memberikan motivasi ke gua...
Besok tugas sudah selesai semua...
Tapi omegle dulu bentar...
.
.
Sekian (obrolan sampah) dari gua.
SELAMAT MALAM SEMUA !!!

Senin, 26 Oktober 2015

My Titles Are Getting UnCreative

YOYOYOYOYOYOYOYOYOYOYOYOYO !!!
Piye kabare ?
Otak : Lapo kon nang kene ? Tugasmu uakeh jantung !
Aku : Sek ta lah. Santai ae mas. Tak beresno dino iki. Sesok wes mari kabeh !
Otak : Tak pateni kon lek bohong. Saiki tak biarno wes. Besok ojok golek masalah meneh yo !
Aku : Aye Aye Capitan.
.
Wussah !
Sedikit latihan bahasa jawa timur aliran surabayais.
Masa 3 tahun belum fasih juga ?! Meeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeh
Tingkat pemahaman gua udah bagus, implementasinya aja yang kurang.
.
Kembali ke tanktop !
.
Minggu kemarin sangat super ya !
La Signora Grande sudah kembali ke Lawalata Headquarter : Tangerang Branch Facility.
Gua kembali (akan) mengurus kamar ini (sendirian) dengan (mencoba) baik.
Gua yakin, kamar ini akan tetap (diupayakan) bersih dan (diharapkan) rapi sampai tahun baru (2015 aamiin !).
Tugas banyak ? Namanya juga kuliah !
Gua ada tanggungan beberapa tugas minor (a.k.a tidak berarti bagiku). Yap. Minor-minor lama-lama jadi mayor. Peribahasa terbaik 2015.
Gua memang (suka) (mencoba untuk mengurangi) menunda ngerjain tugas. Gua meluap-luap coy. Bahkan gunung perlu beberapa tahun, bahkan abad, untuk meletus lagi ! Peribahasa terbaik (nomor 2) 2015.
.
Akhirnya gua akan bahas apa yang menjadi judul postingan ini.
JUDUL-JUDULKU SUDAH TIDAK KREATIF LAGI.
Mungkin lu tidak merasakan.
Mungkin memang hanya gua yang merasakan.
Mungkin perasaan ini...
... memang hanya milikku sendiri.
-Puisi terbaik 2015 by Anonymous-
.
Gua sangat merasakan kekurangan inspirasi untuk judul-judul postingan gua.
Udah lama nggak ada kejadian yang eksplosif dan menarik untuk diperbincangkan.
Setajam singlet !
Kejadian manis, ada (ufufu). Pas ulang tahun gua, 19 Oktober kemaren (LU PASTI NGGAK TAU !) (Otak : KAN NGGAK LU PUBLIKASIKAN BRO !) gua mendapatkan sesuatu yang menarik.
Gua dengan sengaja mematikan (menonaktifkan) publikasi tanggal ulang tahun gua di Facebook (gua masih menyimpan akunnya demi suatu matakuliah dan kesolidan angkatan di kuliah ! Ciye pengkaderan !) untuk melihat, siapa saja cecunguk-cecunguk (a.k.a teman-teman yang masih mengingat tanggal ulang tahunku dalam hatinya, atau dalam kalendernya, atau lagi iseng liat buku tahunan SMP atau SMA) yang akan mengucapkan selamat kepada gua (karena semakin tua).
Hasil riset menunjukkan bahwa temen-temen kuliah gua mayoritas tidak mengucapkan selamat kepada gua, lewat platform apapun (Ciye pengkaderan !). 2 tahunan ini mungkin masih kurang ya. Seangkatan 200 orang pula. Gua maklumi aja deh (gua menangis dalam senyuman aja deh).
Temen SMA, ada yang inget. "Seseorang" aja inget. Langsung personal chat (lewat suatu media yang tidak ingin disebutkan namanya) pula. Sedap kali bah !
Temen SMP, ada. Seseorang dengan nama panggilan LKM (mungkin lu pernah liat di suatu masa, di suatu tempat) memberi selamat. Kebetulan ulang tahunnya sama kayak gua. Gua akan terus mengingat kegilaan kita bersama saat SMP ! Ooh indahnya ! (fun fact : gua dan si LKM ini sempat mengalami suatu masa "bromance" yang indah dan gua tidak malu untuk mengakuinya !)
Kesimpulan dari paragraf yang sangat panjang dan padat ini : Ingatlah teman-temanmu ! Mungkin kalian tidak hafal kapan dia ulang tahun, mungkin kalian bahkan tidak ingat nama lengkapnya, tapi ingatlah bahwa si jantung (atau nama panggilan lainnya) ini juga manusia yang punya rasa dan punya hati dan bukan sekedar pisau belati untuk mengiris segala problema dalam hidupmu ! Waspadalah ! Waspadalah ! (Ciyeee pesan moral !)
.
.
.
Huft.
Paragraf panjang bikin pengap. Tarik nafas dan istirahat mata dulu dah. Demi kesehatan !
.
Sekian aja buat kali ini.
Penutup yang manis (manis buat gua, minimal) : Ulang tahun datang setiap tahun, bahkan segala kejadian baik dan buruk tetap terjadi tanpa kompromi. Nikmatilah setiap momen. Rayakan tanpa berlebihan. Nggak semua hal harus dipikirin.
Ciyeee pesan moral.
.
SELAMAT SORE SEMUA !!!

Minggu, 18 Oktober 2015

Original Story : I Am Whole #4

Part 4 : Symbol

            “Jules, I need to go check Lord Renato. Handle the rest, would you ?”
            “Just go. I got it.”
            At Session Room 2, there was only Lord Renato. All alone.
            “Hi, Lord. We meet again.”
            “Hey, Doc, where is your friend ? Who was it... Tom ? He took me here and left me all alone ! That’s rude.”
            “So he went away ? He got other things to do.”
            “Really ? What if he went for a snack ? Or even a nap ? That is very very not professional.”
            “Let’s just get to our case, shall we ? Let’s talk about your plan.”
            “But I tell all about it in the letter. You read it, right ?”
            “I sense something strange. Why are you telling me all this ? Your secret plan ? Even your friends’ names ?”
            “I just don’t want to lie anymore. That punch had me. I don’t want any of it anymore, Doc.”
            “Well, I overreacted back there. Your case is unique. I have never got something like this. A man willing to go to an asylum ? No way. I never thought it would happen.”
            “It was part of the plan. They need me to get in here. I was an actor, Doc. I don’t get the spotlight, but they got me. They had me to be in their team. I can’t imagine their would do  their “method” to make me accept their offer. I can’t get through that anymore. I’ll be insane for real !”
            “I get the picture. Now tell me, why the police sent you here ? Why here ? There are many other asylums that can handle your “disease”.”
            “In the police station, where I commited a crime with fake blood all over my shirt and a knife in my hand, a perfect act, I saw a doctor wearing a medical mask...”
            “Wait, what ? A doctor with a medical mask in a police station ? That’s odd.”
            “I thought so. So I asked to the police there and they just said that the doctor was willing to help me. He was in the station to give medical report about other incident and that’s that. Even though I know the plan, my team never told me how I will get here. Strange, right ?”
            “That was a one in a million. Very unique. But for a coincidence... I think that was staged. It was part of the plan to get you here.”
            “That’s what you thought ? Well, it may be. I never get the whole plan.”
            “Tell me more about the doctor.”
            “He, obviously, judging from the appearance, is about your height, short hair, big jaw, a pair of glasses, and the rest is hidden under his clothes.”
            “That’s it ? Nothing more ?”
            “Well, I saw a badge in the right shoulder of his jacket. A symbol. I think I’ve seen it somewhere, but I’m not sure. But there was definitely a badge. An institution, perhaps ?”
            “A symbol for an institution ? That’s interesting. Give me 5 minutes. I’ll bring my list of hospitals and asylums here. You stay here. I’m gonna lock the door, okay ?”
            “Sure, Doc. Take your time.”
            “That med sure make him relax dan cooperative.” Doctor Peter thought. He went to Miss Jules to get the list. Miss Jules had just finished her work. Every patient had had their place. He asked her to help the chef with the employees. After he got the lists, he went straight to Session Room 2. In the way, he saw all rooms in the hall had gone dark. Doctor Jerry sure had his work done well in this part of the facility.
            “It took longer than expected, Doc.”
            “Don’t worry. Here’s the list. Check for the symbol here. Let me know when you found it.”
            Lord Renato checked every symbol he saw. After 5 pages, he stared to a hospital’s symbol for quite a long time.
            “Is this it ?”
            “I’m not sure. The symbol I saw had the glass and snake thing, but I don’t think this is it.”
            “Then, take your time and search in the other pages.”
            Suddenly, there was a low tone hum in the room. Doctor Peter never heard this anywhere in his life before. When he looked at Lord Renato, he was sweating heavily.
            “What is it, Lord ?”
            “Don’t you hear the tone, Doc ? I know you heard it. Look at this.” The doctor shocked as Lord Renato opened his shirt. There was a blinking red light in his chest !
            “This is how Tornado Mailer, the communication guy, contact me. He do this everyday. Usually, I was in my room, just after lunch. I need to answer this, Doc, or they will know that something is wrong.”
            “I’ll be completely quiet. Take it.”
            Lord Renato pressed an area of his chest, maybe a switch was there. There was a click sound and a static. “How can people get a communication device in there ? That is insane !” Thought Doctor Peter. Then, a soft voice came out of Lord Renato’s body.
            “Hi, Lord. Doin’ good there ? Daily report please.”
            “Really ? That man can reach here ? In this super facility in the middle of nowhere ? How ? How far can they reach ?” Thought Doctor Peter.
            “I’m good. Real good. Nice lunch. Pretty nurse. Just had a session with the doctor / owner of this place. Not too clever, I guess.”
            “Don’t underestimate the owner, Lord. He should be smart,well, maybe not the brightest.”
            “But really ? Smart ? Not a chance ! I can flip his brain in no time.”
            “That is optimistic and I like that, man ! You rule ! Haha ! Now back to bussiness. I know you are not in your room.”
            “What ? How can he know ? I am completely silent here !” Thought Doctor Peter.
            “Really ? How so ?” Asked Lord Renato.
            “I’m hearing different sounds. The whole situation, the sounds and static I hear is not what I hear in your room. The place you are now is not your room. Don’t lie to me, Lord. Or, would you like to talk to Radioman ?”
            “No no no ! All right, I’ll tell you ! I have this cleaning guy to move some furnitures. New perspective for me. I need it in this boring, all-white maze ! I’m dying of boredom here !”
            “So that’s it. I get it. I know the feeling. Being in a room all by yourself. Every activity is indoor. I get it. It’s okay. And you won’t hear anything from Radioman. Take my word. Okay, then. Thanks for the daily report. Send my regards to the doctor. Bye.” And the speaker was off.
            “Wow, Lord. Good insult.”
            “I need to be completely convincing, Doc !”
            “Let’s just continue. About the symbol...”
            “I didn’t see it anywhere in this list. I don’t know, Doc.”
            “How come ? That is the list of every hospital and asylum in this country ! It must be there !”
            “I don’t know, Doc. I don’t see it !”
            “Look carefully ! Go through it all one more time ! You must find it !”



Emergency Level OVER 9000 !!!

YOYOYOYOYYOYOYOYO !!!
.
Keadaan darurat !
Keadaan darurat !
.
Otak : Ada apa bos ?
Gua  : Mamakku datang.
Otak : Oh.
Gua  : Maksudnya udah sampe. Lagi tidur siang.
Otak : WHAT ? Keadaan darurat !
.
Yap.
Ibu telah tiba.
Ibu telah tiba.
Hore (?)
.
Ibu gua sampe pagi ini, seperti biasanya dengan kereta api tutututut, bukan yang jugijagijug.
Ibu gua dateng, seperti biasanya, untuk inspeksi tiap semester.
Ada yang lebih spesial untuk semester ini karena ibu gua dengan sengaja datang di minggu ini karena Senin besok (19/10), gua mengalami proses yang sangat biasa dan sangat standar tetapi jarang terjadi dan budaya manusia menyatakan bahwa hal ini penting.
Ya, besok gua ulang tahun.
YEY !
.
Ucapan pertama sudah datang.
Ya, lebih cepat dari jadwalnya.
Gua lagi berkelana di Omegle mode text dan bertemu orang Kanada ini, dan gua mengatakan kalau gua ulang tahun besok dan dia memberi selamat.
Teirmakasih, orang Kanada (siapapun kau. Nggak sempet nanya akun media sosial apapun bah!).
.
Untuk kegiatan hari ini, seperti biasanya dong~
Tugas~, abis itu tugas~, terakhir tugas~
BAHAGIANYA !
"Betapa bahagianya ! Punya banyak tugas, betapa senangnya !" -Anonim-
"Pekerjaan berat adalah pekerjaan yang tidak dikerjakan." -Mahasiswa S2 yang baru lulus-
.
Sekian aja buat kali ini.
SELAMAT SIANG SEMUA !!!

Kamis, 15 Oktober 2015

Manga And Omegle Combo

YOYOYOYOYOYOYOYOYOYO !!!
What's up ?
What's down ?
Do take concern of what is up there in the sky, and down here on earth.
.
.
Jadi, gua baru saja menghabiskan banyak sekali chapter dalam 2 manga berbeda.
Sepertinya, gua terlalu bernafsu dan tertarik.
2 manga. 2 hari. Awal hingga chapter terbaru.
Gokil, men !
Tidak akan gua sia-siakan segala keseruan yang terjadi !
Untuk sedikit rekomendasi, 2 manga tersebut adalah Prison School dan Tokyo Ghoul.
.
Prison School, ya bagi yang udah pernah baca, pemandangannya indah (aku anak yang jujur dan sederhana). Ceritanya menarik, memeras otak, penuh ketegangan. Sangat gua rekomendasikan bagi yang budaya keluarganya lebih terbuka, tidak terikat adat istiadat ketat, mungkin sedikit amoral. Ya lu tau lah. Orang jepang dan kegilaan mereka.
.
Tokyo Ghoul. Sedaaap ! Ceritanya menarik, penuh pertarungan seru yang tidak gua bayangkan sebelumnya, aksi akrobatik yang menawan, drama yang seru. Gua memang bukan penilai manga resmi dan profesional, tapi menurut gua, manga ini sangat menarik sekali.
.
10/10 would recommend.
And again, prepare for some Japanese uncommon taste. Doesn't mean it's not good though.
.
.
Selanjutnya, dimulai sejak siang ini sampai barusan. Yap, gua ketagihan seharian ini.
Gua menjelajahi (sepertinya ini kata yang benar) Omegle.
Omegle, bukan omelet.
Gua adalah orang awam pagi ini (kemarin maksudnya).
Sekarang udah pagi lagi, dan gua merasa sangat puas dengan petualangan yang terjadi.
.
Gua nggak pake fitur video chatnya, cuma text chat aja.
Tetep random.
Gua bertemu orang-orang dari berbagai negara. Australia, Thailand, India, Filipina. Itu yang deket sini aja.
Gua ketemu orang Albania (wow), Siberia (tapi nggak sempet ngobrol), Amerika juga.
SANGAT MENARIK SEKALI !
Ngobrol secara acak, gua nggak peduli lagi apakah mereka itu bot atau mesin penjawab. Ketertarikan gua pada chat ini sudah terlalu menguasai gua. Semua jadi mengalir begitu saja.
.
Dan tentu saja, belajar chatting berbahasa inggris. Good for you, TOEFL score seeker !
.
Pertukaran budaya yang terjadi sangat menarik, cuy !
Gua bertukar akun media sosial dengan beberapa orang.
Berbahaya ? Mungkin.
Langkah yang benar ? Bisa jadi.
Potensi hacking ? Ada.
Tapi menurut gua, ini langkah yang harus diambil untuk menjadi lebih maju, menjangkau komunitas yang lebih luas, lebih beragam, lebih asing.
SANGAT MENARIK SEKALI !
Cobalah. Dan rasakan keseruannya.
.
.
.
Sekian aja dari gua.
Besok kuliah pagi jam 8 cuy.
SELAMAT TIDUR SEMUA !!!

Minggu, 11 Oktober 2015

Side Story : Losing Faith In Humanity

YOYOYOYOYOYOYOYOYOY !
Selamat sore semua.
Postingan ini sebenarnya adalah siaran tunda karena gua mulai bikin draftnya sejak semalem, tapi belum selesai sampai saat ini.
.
Semakin hari, gua merasa semakin harus melawan keinginan untuk kehilangan kepercayaan pada kemanusiaan.
Masalah makin banyak, makin kompleks, makin banyak variabel bebasnya.
Huft aja dah.
.
"Ngerjain tugas bareng" lebih seperti "kerjain tugas gue, coy".
Konsep mengerjakan tugas bersama adalah mikir bersama, porsi yang sama, walaupun tingkat penyelesaian dan kelelahan otaknya berbeda.
Beberapa kali dalam hidup gua, gua merasa "sangat membantu" beberapa orang. Entah membantu, entah membabu. Gua menyadari ketika ada orang yang memang kurang mampu dalam suatu pelajaran. Gua akan (kadang-kadang juga sih) dengan senang hati membantu mereka. Gua menyadari ketika ada orang yang masih bingung dengan tujuan hidupnya. Lagi-lagi (kadang-kadang) gua akan membantu mereka.
.
Kenapa kadang-kadang ?
Karena pada beberapa kasus, "ketidakbisaan" itu adalah hasil dari "ketidakmauan".
Gua juga mengalami keadaan tidak bisa itu. Tapi, seperti manusia lainnya (mungkin), kita berharap seseorang memiliki kemampuan lebih besar atau sama dengan kita.
Sialnya, ada beberapa orang yang tidak bisa karena tidak mau.
Kita berangkat dari jalan yang sama. Kita lulus dari tahap pendidikan sebelumnya. Kita datang dari sekolah yang cukup favorit dan lulusannya terkenal menjanjikan. Kita masuk ke sekolah, sama-sama tidak tahu apa yang akan dihadapi. Gua yakin kemampuan otak kita sama. Masing-masing punya kelebihan atau kombinasi kelebihan yang unik.
Sekali lagi, sialnya, kenapa kadang-kadang tingkat pemahaman orang berbeda ?
Beda masalah hidup ? Bisa jadi. Beda latar belakang keluarga ? Mungkin. Beda cita-cita ? Sangat bisa.
Kenapa nggak, dengan segala keunikan tersebut, kita bisa tetap memahami hal yang sama dengan tingkat pemahaman yang sama, karena hal tersebut merupakan dasar sebelum kita hidup lebih baik lagi ?
Why not be awesome together ?
.
.
Masalah selanjutnya : Keselamatan berkendara yang sangat buruk.
Helmet = hiasan kepala. Kan ?
BUKAN PRET !
Helm adalah usaha lu untuk melindungi kepala. Gua pernah baca artikel (maaf sumber tidak terlampir) yang menyatakan bahwa helm SNI (Standar Nasional Indonesia) memang tidak bisa melindungi kepala dengan baik karena struktur yang terlalu kaku dan keras, tapi minimal lu pakai untuk menghargai hukum ! Inget pasal 3 UUD 1945 ! Negara Indonesia adalah negara hukum !
Mari langsung kita tempatkan seperti ini : Menghargai hukum adalah sebagian daripada iman. Hargai agamamu, hargai hukum.
Bahkan ketika kau tidak beragama, hargai hukum.
.
Selain helmet, kita bahas soal "pengaturan kecepatan".
Bukan masalah di bidang taknik, tapi memang tentang teknik. Teknik mengatur kecepatan kendaraan sesuai dengan kondisi jalan.
Kalau lu baru masuk ke suatu jalur dengan kecepatan sekitar 50 km/jam, maka lu harus berjalan secepat 30 km/jam. Masuk akal, jika akal lu rusak. Lu harus berkecepatan minimal 50 km/ jam pada keadaan normal (baca : hampir setiap saat) ! Jangan asal masuk ke jalur (biasanya sepeda motor yang kurang berpendidikan melakukannya. Bukan pengendara, tapi mesinnya.) dan berjalan lambat seolah-olah tidak terjadi apa-apa. Hargai pengguna jalan lain ! Hargai dirimu sendiri ! Lu nggak mau kan dibilang, "Eh sial cepetan dong !", "Cepetan bro !", "B^%gs!!#@_ !". Lu adalah manusia berharga, coy. Minimal, dan seharusnya cukup, di mata Tuhan lu berharga. Jangan nodai kenikmatan itu !
.
Lagi.
Lampu sen.
Asal kata, mungkin sein (Bahasa Belanda untuk sinyal), mungkin sign (Bahasa Inggris untuk sinyal), mungkin signum (Bahasa Latin untuk sinyal).
Tanda.
Tanda datang sebelum kejadian utama tiba.
"Ah, aku melihat tanda-tanda bencana akan datang."
"Para ilmuwan melihat tanda-tanda akhir zaman."
"Telah muncul tanda-tanda ada hubungan diantara mereka !"
Tanda datang sebelum kejadian utama tiba.
NYALAKAN LAMPU SEN SEBELUM BELOK ! BERIKAN CUKUP WAKTU !
NYALAKAN LAMPU SESUAI ARAH BELOK !
BUKAN SAAT BELOK !
BUKAN SETELAH BELOK !
MATIKAN LAMPU SEN SETELAH BELOK !
Ungkapan yang gua ciptakan sendiri, " Lampu sen mencerminkan otak pengendara."
Jangan salah berkendara bila tidak mau gua hakimi di tempat.
.
Masalah lagi : Kesopanan dalam pesan singkat.
Gua mengalami suatu bentuk pendidikan dalam etika pesan singkat, terutama di masa awal perkuliahan. Kaderisasi membawa gua ke jalan yang sekarang gua tapaki ini.
Pada masanya, kakak kelas alias senior akan sangat seram dan menakutkan, sehingga gua akan menggunakan bahasa tersopan, tanpa takut membuang pulsa untuk sedikit kebaikan, dalam menghubungi senior lewat pesan singkat.
Sederhana. Perkenalkan diri di awal, Sebagai pembuat pesan yang baik, terutama ke orang yang belum dikenal, adalah sangat terpuji ketika kita mengenalkan diri lebih dulu. Jangan asal sok sudah kenal, sudah pernah ngobrol. Penerima pesan belum tentu tau nomor hp kita.
Sedikit latar belakang mungkin diperlukan. Bukan basa-basi-busuk. Sedikit penjelasan tentang maksud dan tujuan pesan mungkin membantu pemahaman si penerima.
Setelah itu, masuk ke inti pesan. Apa yang kamu inginkan ? Informasi apa yang ingin dibagikan ?
Terakhir, salam penutup. Salam sederhana akan cukup untuk menutup pesan kita. Sopan di awal, sopan di akhir.
Ini adalah bagian krusial dalam berpesan-singkat.
Gua, semester ini, menjadi asisten praktikum untuk suatu kegiatan lab. Gua harus menerima permintaan asistensi dari praktikan. Gua harus menyerahkan kontak gua, berharap dihubungi.
Kesimpulan : 40% pesan yang masuk bisa gua terima dengan kesan baik.
Hargai penerima pesan ! Kesan baik itu penting !
.
.
.
Masalah selalu ada.
Adalah hak kita untuk menyelesaikannya dengan cantik dan menawan.
Sekian buat kali ini.
SELAMAT MALAM SEMUA !!!

Kamis, 08 Oktober 2015

Recent Update

YYOYYOYOYOYOYOYOYOYOYYOYOY !!!
What's up ?
What's down ?
All right all right all right !
.
.
Gua pernah mengangkat suatu tema, "gua akan bikin Side Story lagi".
Mohon maaf sebesar-besarnya karena gua belum bisa merealisasikannya. Gua nggak belum menemukan bahan terbaik untuk dipermasalahkan disini. Sebenarnya ada banyak, tapi apa daya fokus gua saat ini adalah perkuliahan.
Jadi kalau lu menantikannya, gua mohon lu terus menanti bersama gua.
.
Minggu ini kurang menyenangkan.
Ada hal-hal menarik, tapi ada hal-hal tidak menyenangkan yang hampir sama kuatnya.
Gua bener-bener lagi nggak ada topik untuk dibahas. Sekali lagi, topiknya ada tapi pembahasannya kurang menarik.
.
Sekian aja buat kali ini.
Semoga hujan turun besok. Aamiin.
SELAMAT MALAM SEMUA !!!

Selasa, 06 Oktober 2015

TASKING SPREE !!!

YOYOYOYOYOYOYOYOYOYYO !!!
.
To the case !
.
Malam ini akan menjadi malam pembantaian tugas terhebat di awal semester ini.
3 tugas.
3 jam (pastinya lebih).
3 orang (ngomong-ngomong gua sendirian... atau tidak...)
3 pulpen (cuma 1 yang berfungsi)
3 kalimat penuh tanya -kenapa masuk ke postingan ini, entahlah-
.
Berikan aku kekuatan, netizen !
Angkat tanganmu ke udara dan salurkan tenaga gaib ke kos saya !!!
Heeeeeiyaaaaaaaaa !!!
.
.
.
Ngomong-ngomong, mungkin sebelum tidur gua akan memposting suatu "Side Story".
Saatnya membahas, mungkin mempermasalahkan, hal-hal yang terkesan biasa saja.
Yeah !
.
Sekian buat kali ini.
Doakan aku, teman-teman !
SELAMAT MALAM SEMUA !!!

Minggu, 04 Oktober 2015

Original Story : I Am Whole #3

Part 3 : Story

            The next morning, Doctor Peter found a letter in his table. “This must be the Lord’s letter. I’ll read it after breakfast.” He ate an exclusive breakfast, taken to his room by the chef himself. It was special, of course, considering the fact that he is the owner of the place. After the meal, he read the letter.
            It was said in the letter that Lord Renato had made friends with serious people to get to this facility. They all had code names. There were Tornado Mailer, the communication expert, Radiator brothers, Lemon and Melon, the mercenaries, and the last is Radioman El Tor, the leader of the team, who had never talked face to face to the rest of the team, just with radio contact. Thus the name, Radioman. The team’s purpose is to take over the facility and took all the valuables inside. Now, with Lord Renato inside, the team would knock on the door in two days. “May the odds be in your favor.” And that’s the end of the letter.
            “What is this ? Is this for real ?” Doctor Peter went to Miss Jules and had her called every employee at place, to be in a meeting right away.
            Dozens of employee showed up at the meeting hall, wondering what was happening.
            “What is this, Peter ? Explain now !” Doctor Tom asked. Doctor Peter just nodded his head and cleared his throat.
            “May I have your attention, please ? Thank you. I gather you all here, because I have a serious announcement which must be told immediately and directly to all of you. There is a huge problem coming and we need to act correctly and fast. Here in my hand is a letter from our renowned patient, Lord Renato. It says that there is a task force, out there, planning to attack this facility in two days and take over...”
            The silence was broken. Most people had talked to everyone near them.
            “Let me finish what I am saying. Please remain calm, people. Listen, I know this is sudden and shocking, I am shocked myself when I read it this morning. I need you to focus on what we are going to do now. We need to evacuate all other patients to other hospitals or asylums. Ensure their safety first. That and one other thing. I need a small group of people to stay here and help me get any information from Lord Renato. Maybe, somehow, we can stop the attack. So, anybody want to help, please meet me at my office in an hour. Take your time. Now everyone, back to your stations.”
            Everyone was shocked and scared. None of them want to die. So was Doctor Peter. As he walked to his office, his head didn’t stop thinking about this terrorist team. Why ? Why this facility ? Why now ? The thought rolled around and around in his head.
            After an hour, there was a knock on his door. Doctor Peter opened the door.
            “We are here, Peter. We would like to stay and help you.” There were Doctor Jerry, Doctor Tom, the head chef, and Miss Jules.
            “Thank you for your choice. Now let’s get to work. Miss Jules, handle the moving of other patients. Call every hospital and asylum in our list. Make sure everyone had a place.” Miss Jules nodded and rushed to her office.
            “Chef, handle other employee. Get them out of here. After you are done, back to the kitchen. Take this letter, there are instructions for you.” So the head chef went straight to employee’s lounge to gather all the other employees.
            “Jerry,  make sure that this place is secured. Lock every unused room. Turn off every unused equipments.”
            “I’ll search for some help in the lounge.” So Doctor Jerry rushed to catch up with the chef.
            “Tom, bring Lord Renato to Session Room 2. Give him something to keep him calm. We have to talk to him now. And help me with this interrogation.”
            “Well, Pete, there is a slight problem here. We just ran out of the med. With all this fuss, I don’t think we can wait for a delivery, right ? But if you give me some time, may be I can make it on my own. Let me work in the chem lab. I’ll take one chemist with me.”
            “If that’s the case, then do it. 15 mnutes ?”
            “That should be enough.”
            “I’ll help Jules with the calls.” And they went their own ways.
            Doctor Peter had just arrived at the administration to find Miss Jules on the phone. He grabbed the other phone and started calling hospitals and asylums in the list. The doctor’s team needed to work fast. Threat would come in 2 days. Or so they thought.



Kamis, 01 Oktober 2015

Triple Triple Triple *catchy high pitch tune*

YOYYOYOYOYOYOYOYOYOYOYOYOYO !!!
Piye kabare rek ?
Apik ?
Tenan ?
Yoi banget cuy.
.
Let's get to the point.
Besok gua ada 3 tugas per 3 matkul. Triple Threat.
Bukan masalah susahnya.
Bukan masalah dosennya.
Tapi masalahnya adalah ketika tugas kelompok, lu merasa "Serahkan kepada yang berpengalaman karena mereka akan lebih bersemangat", tapi kenyataannya lu yang mesti semangat jadi penggerak.
Kurang sip bah !
Kurang sip-nya lagi, matakuliah dengan tugas tersebut adalah yang paling pagi. Dan penyelesaian tugasnya belum difiksasi pula. Ada sih alternatif pengerjaannya.
Semoga sukses aja deh.
.
Tugas kedua, terbilang mudah.
Oke skip.
.
Tugas ketiga, persiapan praktikum.
Dalam kehidupan perkuliahan gua, masih ada 3 praktikum (termasuk yang ini) yang harus diselesaikan.
Besok kali pertama gua menginjakkan kaki di lab yang satu ini.
Semoga berkesan baik dan menyenangkan !
.
.
Udah kehabisan cerita nih.
Udah dulu ya.
Mungkin gua akan melakukan sebuah Side Story lagi.
Ada masalah yang menarik ? Ada topik hangat ? Berikan saran atau rekomendasi kalian.
SELAMAT MALAM SEMUA!!!