Kamis, 28 Desember 2017

In-Depth Scribbles : Ghost Story (???)

Yo.
Tulisan serius nih.
Nggak juga sih.
Gua cuma mau berbagi pengalaman pribadi aja.
100% kisah nyata.
100% tidak ditulis dengan baik.
.
.
Gua mau cerita tentang pengalaman gua dengan dunia hantu.
Q : Apa motivasi anda menulis tentang ini sekarang?
A : Karena tadi jam 2 pagi, gua mengalami sesuatu yang kurang menyenangkan dan menurut gua, dengan menulis ini, gua akan merasa lebih baik.
Kalau lu merasa, "Oooh! Ini akan sangat menyeramkan!", SELAW!
Skill menulis gua belum bisa membuat lu merinding!
Dan pastinya cerita-cerita ini kurang menarik dan mengundang. Dan gua bakal tulis dengan ringkas, jadinya mungkin setup-nya kurang mantep ke punchline-nya.
Entahlah.
Baca aja kalau mau.
.
.
Pengalaman pertama : Pantulan di layar laptop.
Waktu itu, kayaknya gua masih SMP atau baru masuk SMA. Entahlah. Sudah lama sekali.
Situasi : Gua sendirian di rumah, laptopan, belakang gua adalah tangga ke lantai 2 dan kolong tangganya.
Gua cuma main aja waktu itu. Main dan main dan main.
Tiba-tiba, gua mulai merasa "sendirian". Oke. Nggak oke.
Sejauh yang gua inget, gua "melihat" ada jaket kulit tergantung di sisi tangga dan begitu gua cek, tentunya, nggak ada jaket kulit tergantung.
Ketika gua pikir lagi, emang nggak ada yang punya jaket kulit di rumah gua pada waktu itu.
Apapun itu yang gua liat, entah beneran ada, entah cuma imajinasi, gua beneran ketakutan sampe 15 menitan sampai akhirnya gua buka 9gag atau Na9a atau semacamnya.
.
.
Pengalaman selanjutnya : "Ketindihan".
Q : Lu cuma punya 2 macam peristiwa mistis ?
A : Yes.
Q : WHAT?
A : Tapi yang kedua ini bisa dibilang, pada suatu masa, kejadian hampir tiap hari.
Lokasi : kamar gua di Markas Besar, kamar kos gua di Surabaya, dan kamar apartemen gua di Toulouse.
Proses : Gua tidur => Gua bangun => "Oh, belum alarm. Tidur lagi ah." => Muncul sensasi yang khas (menurut gua, kalau lu pernah 'ketindihan', lu merasakan sensasi yang sama. Kalau ada yang pengalaman / paham soal ini, monggo berbagi.) => Gua 'ketindihan' => Gua berusaha lepas dari kondisi itu => Gua bangun dan merasa tidak nyaman.
Ini mulainya pas gua SMA kelas 3, kalau nggak salah. Kayaknya waktu itu gua baru mulai intensif persiapan Ujian Nasional di sekolah. Dan seinget gua, tepat setelah malamnya gua 'ketindihan', besoknya gua nemu meme tentang itu di Na9a.
Coincidence??? I think not!
Pas awal kuliah, tadinya kejadiannya bisa sebulan sekali. Di tahun kedua, begitu gua masuk organisasi jurusan, jadi bisa seminggu sekali. Seminggu 3 kali juga pernah.
Sekarang, sebegitu jauhnya gua dari tanah air, masih kejadian aja. Baru 2 kali sih disini. Yang terbaru, tadi pagi jam 2. Saking menariknya kejadian tadi, gua sampe mau nulis ini. Nice.
Yang unik:
1. Pernah 1 kali, posisi gua adalah tidur nyamping menghadap kanan. Yang gua rasakan adalah ada sesuatu rebahan di belakang gua, di ranjang gua, dan untuk sesaat gua rasa ada rambut panjang masuk ke penglihatan gua. Uuuuuu~~~
2. Pernah 1 kali, posisi gua tidur terlentang, dan gua udah nutup mata (pencegahan selalu lebih baik). Yang gua rasakan adalah ada sesuatu di depan muka gua. Kalau lu bisa membayangkan perasaan gua saat itu, selamat! Kalau nggak bisa, coba deh tengkurap diatas seseorang pas dia lagi tidur terlentang.
3. Ini yang barusan kejadian. Gua lagi kebangun, mulut dan tenggorokan terasa kering. "Ah, ini pasti karena gua tidur dengan mulut terbuka. Tidur lagi dulu deh". Terus gua masuk ke mimpi. Gimana caranya gua tau ini mimpi? Karena gua merasa sudah bangun tapi masih berbaring di kamar gua dan tiba-tiba ada seorang wanita tidak dikenal masuk begitu saja. Di dalam mimpi, gua panik dan gua jadi terbangun dan BOOM! GUA 'KETINDIHAN' ! APA-APAAN INI??? Apakah mimpi gua adalah semacam pertanda? Sambil gua mikir itu, gua merasakan tempat tidur gua ditarik ke samping (FYI, tempat tidur gua adalah tipe yang terpasang ke tembok, jadi pas gua ngerasain ini, gua panik beneran). PANIK! PANIK! Gua coba ngomong, nggak bisa keluar kata-kata yang utuh. Setelah sekitar 1 menit, gua kebangun beneran dan setelah 5 menit, gua bisa tidur lagi sampai alarm akhirnya berbunyi.
.
Hipotesis & Data.
Dari pengalaman gua tersebut, gua jadi mikir dong.
Apakah penyebabnya?
1. Hipotesis : Mungkin karena gua kelelahan sebelum tidur.
Data : Pas gua kelelahan karena Tugas Akhir, misalnya, gua tidur dengan baik-baik aja.
2. Hipotesis : Mungkin pikiran gua sendiri yang menciptakannya.
Data : Gua memang pernah beberapa kali "berusaha untuk menciptakan kondisi 'ketindihan'" dan pernah beberapa kali berhasil, tapi mayoritas kasus adalah diluar keinginan gua.
3. Hipotesis : Mungkin memang ada hantu di tempat gua tidur.
Data : Gua mengalaminya di beberapa tempat, jadi malah muncul pertanyaan lain seperti "Apakah gua memang tidur di kamar yang berhantu?" dan "Mungkinkah gua seperti anak di film Insidious, dimana gua yang dihantui dan bukan tempat gua tinggal ?"
4. Hipotesis : Mungkin dari bahan makanan yang gua konsumsi sebelum tidur.
Data : Waktu kuliah, bisa jadi sih gua makan menu yang sama nyaris tiap malam. Tapi waktu di rumah / di apartemen sekarang, gua nggak makan menu yang sama.
5. Hipotesis : Mungkin dari kegiatan yang gua lakukan sebelum tidur.
Data : Gua akan setuju untuk "gua internetan di laptop sebelum tidur" untuk setiap kejadian, tapi konten yang gua konsumsi beragam, mulai dari tema horor, komedi, mainan, sampai film aksi/sci-fi.
6. Hipotesis : Mungkin dari kondisi lingkungan gua ketika tidur.
Data : Gua akan setuju untuk "kamar gelap, lingkungan sunyi, dan ada kipas angin nyala di dalam ruangan". Suhu ruangan, variasinya cukup besar. Kelembaban ruangan, variasinya cukup besar.
.
.
Kayaknya segitu dulu deh untuk kali ini.
Data yang gua punya kurang banyak dan kurang menjurus ke suatu variabel.
Demi sains, gua akan dengan senang hati melakukan eksperimen lagi asalkan bisa muncul kesimpulan yang sebenar-benarnya.
Sampai jumpa.
Gua mesti nyiapin buat makan siang.
Ciao!

Post-Christmas Stuff

YOYOYOYOYOYOYOYOYOYYO !!!
Selamat pagi dari Toulouse.
Bagaimana kabar anda?
Sehat? Luar biasa!
Nggak sehat? JANGAN NGIKUT-NGIKUT GUA DONG!
.
Cus.
.
Gua baru bangun.
"Selamat pagi, dunia!" adalah yang seharusnya gua katakan, tetapi badan gua lagi kurang enak, jadinya gua bilang "Meh" aja.
.
Natal udah lewat.
Yaudah.
Selaw aja.
.
Sekarang gua mesti melanjutkan hidup.
Online gaming, here we go!
NOPE NOPE NOPE
Gua masih ada tugas kuliah. Sebuah laporan untuk sebuah praktikum.
Huft...
Sejak masuk kuliah, liburan gua selalu dipenuhi kekhawatiran akan tugas.
Q : Segitu sibuknya ya kalau kuliah?
A : Nggak. Emang gua super pemalas dan penunda pekerjaan kelas atas aja. *smiley face*
Selaw. Nanti bakal gua kerjain untuk dikumpulin tepat waktu.
.
.
Kayaknya gini dulu aja.
Gua mau nulis yang lain nih. Yang butuh mikir dan penulisan lebih bagus.
Ciao.
Bonjour!
Buenos dias!
SELAMAT PAGI SEMUA !!!

Selasa, 26 Desember 2017

I Know What I Did This Christmas

YOYOYOYOYOYOYOYOYOYOYOO!!!
Good night.
Bonsoir.
Selamat malam.
Buenas noches.
.
Selamat Hari Raya Natal, wahai pembaca!
Woops emang ada yang baca?
Nggak peduli.
.
Cus.
.
Natal.
Gua di kamar aja.
=> Disini nggak ada gereja yang pake Bahasa Inggris :''((((
=> Kegiatan mahasiswa pun gua gak tau
Yasudahlah.
.
Bangun pagi, datang banyak chat dari teman-teman.
Indah sekali~
Sedikit kesepian nggak masalah kan? Selaw aja. Gua masih menjaga silaturahmi dengan kawan-kawan dan rekan-rekan sejawat.
Ada yang bertanya soal Tugas Akhir. Monggo kalo mau lagi.
Ada yang bertanya soal rencana pasca lulus S1. Monggo kalo mau lagi.
Ada yang bertanya soal hubungan asmara. GUA BELOM PERNAH PACARAN! KENAPA TANYA GUA??? Tapi bro yang satu ini lagi butuh pemikiran polos nan simpel ala gua sih. Gua bahagia untuk memberikan saran setelah gua melakukan simulasi masa depan di otak gua. Semoga sukses, bro!
Dari temen sekolah gua sekarang, ada 1 orang yang ngejapri ucapan selamat Natal, coy. Beautiful. Cowok sih. What a beautiful thing to do, to be precise.
=> Gua masih belom move-on, oke? Gua masih kesenengan ngeliatin kartu pos, oke?
.
Lanjut main.
Game online.
RAINBOW SIX : SIEGE, BABY!
Gua masih hijau. Kepala dan bokong gua.
Newbie.
Noob.
Pemula.
Tapi gua seneng. 15 Euro tidak akan kusia-siakan !!! #HowToSpendLivingExpenses
Ada yang minat main bareng? Gua jarang online dan online pun cuma sebentar aja.
3 hari udah level 10, lumayan lah untuk level gua.
.
Makan siang, masak sendiri. Untung sedap.
Minuman, racik sendiri. Cocktail-making skill : 60/100. Nice.
Ada coklat yang sedap.
Ada sereal yang sedap untuk camilan.
Lumayan membahagiakan.
.
Terus face-time sama Der Weise Vater & La Signora Grande, yang lagi mampir ke Ivory Coconut Headquarter.
Lumayan.
Video Call pertama gua.
Btw, kalo video call via WA, kehitung face-time gak?
=> Gua gaptek, oke? Kalo merpati pengirim surat masih eksis, gua bakal punya 3, oke?
.
.
Sekian dulu deh.
Gua mau lanjut menjelajah YouTube dan anime-anime menarik (Tokyo Ghoul, Beelzebub, Blend S, dan... dan... 3 itu aja sih).
Ciao ciao, amigo!
Au revoir. Au revoir, mon coeur, ma princesse.
SELAMAT MALAM SEMUA !!!

Minggu, 17 Desember 2017

YOYOYOYOYOYOYOYOYOYOYOYYO !!!!

This Weekend In A Few Words
.
Lu tau apa hal yang menarik dan nggak menarik di minggu ini?
Ya nggak tau lah. Kan belom gua ceritain.
Mari kita simak (atau nggak. Silakan kalau mau minggat).
.
.
Minggu ini, kuliah gua nggak sibuk. Sedap.
Hari Senin, dosen satu mata kuliah membagikan hasil kuis dadakan yang dilakukan di minggu kemarin dan boy oh boy!
Nilai gua bagus.
Sialnya, gua merasa belum menguasai mata kuliah ini sampai ke lubuk hati.
Berhubung ujian akhir ini mata kuliah bakal diadain Kamis besok, gua agak cekat-cekot nih kalau ada temen yang minta tolong diajarin.
Masa argumen terbaik gua cuma: Hafalin. Semuanya. Sampe beta pu kepala poco-poco.
Step up the game, I shall.
Succeed, I will.
.
Rabu, gua ada ujian mata kuliah yang bahas aerodinamika, termodinamika, mekanika fluida, dan sebangsanya.
Emang luas bet materinya.
Ujian open book, HVS A4 bolak-balik.
Ujian jam 9.15, jam 6.30 gua baru mulai nyusun bahan. Tolong jangan ditiru!
Untungnya, ujiannya nggak sesusah yang gua kira. Nggak banyak hitungan yang muncul, dan yang muncul pun yang udah pernah dibahas di kelas dan sebagian besar masih nyangkut di otak gua.
Tingkat kebahagiaan dalam pengerjaan : 8/10
.
Kamis siang, gua belanja buat akhir minggu ini.
Kamis sore, paket kiriman dari tante gua dateng.
Kulkas penuh.
Hati senang.
Akhir minggu ini, hidup gua bakal dipenuhi coklat dan cokelat. Oh yeah.
.
Jumat sore, ada acara "kumpul bersama guru dan mahasiswa kelas Bahasa Prancis menyambut datangnya Natal".
Dosen gua ngirim email, kalau bisa, mahasiswa/mahasiswi di kelas masak makanan sendiri untuk dibawa ke acara tersebut.
Berhubung gua ada bahan (dan niat), gua kepikiran, "OH! Bubur kacang ijo!"
Sedap.
5 detik kemudian gua pikir lagi, "OH! Gua nggak punya tupperware (bukan sponsor) atau semacamnya!"
Akhirnya, gua bawa cookies Bonne Maman (bukan sponsor, tapi asli sedep) yang gua beli pas belanja hari Kamis.
Lumayan sih. Gua dapet nyobain jajanan manis a la India yang temen gua buat. Ultra interesting.
Dan tenang aja, gua tinggalin kok bawaan gua di meja yang ada. Kan masih ada sebungkus. Selaw.
.
Sekarang gua duduk sendiri.
Di kamar.
Barusan gua buang sampah lho.
Menghadap laptop.
Membayangkan akan menyelesaikan turnamen yang gua mainkan di PES 2017, malam ini juga.
Barusan gua ngechat temen gua via Instagram.
Barusan gua comot sedikit kue yang gua beli karena menarik. "Oooh, chocochips!" Ternyata kismis! TERNYATA KISMIS! Untung kuenya sedap.
.
Udah dulu dah.
Ciao ciao.
Buenas noches.
Au revoir.
SELAMAT MALAM SEMUA !!!
.
NB. Gua tau kok kalau judul sama baris pertama itu ketuker.

Rabu, 13 Desember 2017

I Should Be Studying For An Exam, But Instead I Do This

YOYOYOYOYOYOYOYYOYOYOYOYYO !!!
Kabar baik, saudaraku?
Kabar baik, kawan?
Kabar baik, masyarakat?
KEMBALI LAGI KE BLOG YANG SANGAT TIDAK MOOD-FRIENDLY KARENA KONTRIBUTORNYA SANGAT PAYAH DALAM MENULIS !
WOOOHOOO !!!
.
.
Jadi, barusan gua nonton video stand-up comedy a la Amerika Serikat di YouTube.
Ceritanya gini, gitu, dah. Singkat dan padat.
Intinya, salah satu pesan moral yang dibagikan adalah: Jangan main menghakimi orang berdasarakan stereotip aja.
Sedap.
Beautiful.
.
Jadi, ijinkanlah saya menceritakan pengalaman saya dalam hal ini.
Kita mulai dengan kesimpulan yang gua dapat setelah menjalani hidup sejauh ini: Anak bandel adalah teman yang baik.
.
Mari masuk ke pelajaran sejarah.
.
Sekolah Dasar.
Gua mulai berinteraksi dengan "anak bandel" ketika masuk kelas 3 atau 4 SD. Waktu itu, ada temen kakak gua (yang 1 angkatan sekolah di atas gua) yang nggak naik kelas dan jadi sekelas sama gua. Dia tau kalau gua adalah adik dari kakak gua. Jelas. Sepanjang gua sekolah SD, ada 4 atau 5 orang yang tadinya sekelas sama kakak gua dan jadi sekelas sama gua karena nggak naik kelas.
Pengalaman yang menarik adalah ketika gua sempet "bertengkar tanpa alasan jelas dan diakhiri dengan tangisan" dengan temen sekelas gua. Seinget gua pernah gua ceritain.
"Anak bandel" ini nyari kakak gua dan ngebawa kakak gua ke kelas gua dan BOOM! Masalah selesai.
They come in clutch on that one!
Gua diajarin main poker oleh "anak-anak bandel" ini. Suatu hari, jam pulang sekolah, gua masih nunggu jemputan. 3 temen gua lagi mangkal di kelas yang udah kosong, main kartu.
Gua lewat, eh gua diajak main. BOOM! Gua kenal gabruk a.k.a poker a.k.a capsa (dan nama lainnya).
Gua pernah liat temen bandel gua ini, pas lagi main bola (jam pelajaran olahraga). Dia nendang bola dengan super kenceng (dia ekivalen ke Kojiro Hyuga [buat lu yang nggak kenal sama tokoh yang satu ini, salam kenal wahai milenial]) dan bolanya kena ke kaki anak cewek temen sekelas gua. Hal yang unik adalah adanya jeda beberapa detik dari bola super kenceng kena kakinya (BOOM!) dan dia jatuh dan kesakitan dan nangis. Gua ingat dengan sangat jelas ada sekitar 3-5 detik, anak cewek ini mematung, dan semua anak cowok yang menyaksikan kejadian itu diam tanpa kata. Keren banget.
.
Dari anak-anak bandel ini, gua belajar tentang cara main kartu (ini poin yang paling berkesan sampai saat ini), cara bersenang-senang dengan nyaris melanggar aturan, dan pentingnya melindungi adik dari temen lu.
.
Sekolah Menengah Pertama.
Gua kan tadinya dari sekolah swasta ya. Gosip yang gua tau, anak yang paling bandel di sekolah pernah nipu orangtuanya dengan ngaku pergi ke sekolah, tapi malah main dingdong seharian, selama beberapa hari sampe akhirnya ketahuan. Simpel.
Gua masuk SMP negeri.
Swish!
Gua langsung menyerap semua budaya anak bangsa yang belum gua sentuh.
Gosip, cerita, hikayat, legenda tentang anak-anak bandel bertebaran diman-mana.
"Katanya sepulang sekolah, ada yang 'bergaul' di kelas pojok sana"
[kalau lu nggak paham makna kalimat diatas, mohon cari tau segera dan sikapi dengan bijak]
"Katanya dia udah nggak perawan"
"Eh dari sudut sini, bisa ngintip anak cewek pas ganti baju di dalem kelas (abis pelajaran olahraga) lho"
Buat gua, yang lulusan sekolah SD swasta yang disokong yayasan rohani, oh la la!
So spicy! Enticing!
Gua juga jadi bisa punya musuh bebuyutan karena ledek-ledekan nama orangtua. Gua yang mulai, dan sekarang gua sudah sangat memahami gimana kejadiannya waktu itu. Sialnya, ini anak masuk ke kategori anak bandel (tapi pinter, jadinya kampret) dan gua jadi kena batunya di hari-hari selanjutnya.
Gua pertama kalinya punya temen-temen yang otaknya super encer, dan hobinya adalah main dan kalau ngobrol pasti seputar mainan. Gua mengusulkan untuk membangun istilah "bajingan akademik".
Contoh dalam kalimat : "Eh si bajingan akademik ini kerjaannya main terus, tapi nilai Fisikanya 95. Kan kzl."
Dalam hal obrolannya, gua nyambung. Dalam hal penguasaan dunia akademiknya, gua di level yang lebih rendah.
.
Dari sini, gua belajar tentang realita di dunia pendidikan, tanpa sensor, tanpa lampu warna-warni dan kelap-kelip bintang, dan tentang gimana caranya jadi jagoan akademik plus jagoan dalam permainan.
.
Sekolah Menengah Atas.
Masih di sekolah negeri. Kali ini, sekolah yang posisinya pas disamping stadion kebanggaan kota.
Baru masuk kelas 1, ketua kelas gua adalah Dewa Tidur dengan skill mencontek yang, pada jamannya, sangat luar biasa. Belum pernah gua menemui siswa dengan strategi ujian "tidur di 15 menit pertama, bangun, tengok belakang dan mulai menulis!"
Sepanjang gua SMA, gua sekelas dan temenan sama Dewa Game MT, anak motor, anak yang setahun lebih muda tapi terkenal playboy, dan sebagainya.
Kelas 3 SMA, hobi anak-anak cowok di kelas gua adalah cari anak cewek yang sekelas, yang lagi lengah, dan dengan eksekusi yang terukur dan terencana: buat dia duduk di bangku, angkat bangkunya, bopong setinggi bahu, parade sejenak, taruh di lorong sekolah di depan kelas lain. Smooth. Rekor kita adalah ngangkat temen kita (anak cewek, sekelas, pada waktu itu diakui sebagai yang bobotnya paling berat di antara anak-anak cewek lain di kelas) di meja. GOKIL!
Gua sendiri, menurut pendapat gua, pernah "memasuki dunia per-bandel-an, tapi lewat jalan yang salah". Kejadiannya pas gua kelas 1 SMA, kalau nggak salah pas semster 2. Pelajaran sejarah. Suatu hari, ada ujian. Blas bles blos, cus. Hasil dibagikan, dari nilai yang paling rendah.
Menuju urutan akhir, mayoritas diisi oleh "siswa/siswi yang terkenal sebagai jagoan akademik", yang mana pada saat itu, gua termasuk di dalamnya.
Nama terakhir, gua. BOOM! Bangga. Bahagia. Berbinar-binar.
Guru gua bilang, dan gua inget betul perkataannya:
"Ini Renato sebenarnya dapat nilai 100", kata guru gua.
[kelas mulai gaduh di frekuensi rendah (bisikan halus merajalela)]
"Tapi, karena Renato kurang aktif di kelas, saya beri tantangan. Kalau dia bisa aktif selama pelajaran hari ini, saya tetapkan nilainya 100. Kalau dia tidak aktif, saya kurangi nilainya."
Gua diam tanpa kata, tapi gua memberi gestur mengiyakan.
Selama pelajaran, gua diem aja seperti biasa. NAILED IT! Gua cuma menjaga kode etik perusahaan aja.
>>>Nggak juga sih. Gua cuma udah kebiasaan aja dengan cara belajar seperti itu sejak SD. Sampai sekarang pun, gua masih nggak aktif di dalam kelas *kecuali terpaksa, sesuai permintaan guru/dosen*
Seinget gua, nilai gua jadi 97.
..................................................................................................
BTW, kalau ada yang baca cerita ini dan merasa "Kok gua kenal ya?" dan merasa "Kok ceritanya kayaknya nggak gitu?", tolong ceritain ke gua gimana kenyataannya. Gua cuma menulis yang gua inget aja.
..................................................................................................
BTW lagi.
Shoutout untuk Guru Sejarah yang telah mengubah hidup gua, yang memercikan sedikit nafsu untuk mulai angkat suara dalam hidup, yang mengubah hidup gua ke arah yang lebih baik sampai saat ini.
Shoutout untuk beliau, yang unik, yang menarik, yang spesial, yang tidak tertandingi di bidangnya, Sang Guru Sejarah, Bu Titik.
*kalau nggak salah, itulah nama beliau
...................................................................................................
.
Dari sini, gua belajar tentang berbagai keterampilan yang bisa dikuasai untuk menjadi "bandel" selain jago dalam permainan, gua belajar tentang indahnya kerjasama yang rapi dan terukur, dan bahwa menjadi bandel bisa menjadi pemersatu sehingga suasana lingkungan menjadi ramah dan damai.
.
Pendidikan Sarjana.
Pindah daerah.
Banyak nilai-nilai hidup baru.
Banyak kebudayaan baru dari temen-temen baru dari daerah yang berbeda-beda.
Bandelnya juga beda-beda.
Semester 1, kegiatan pembinaan keagamaan oleh senior. Kelompok gua ditangani oleh seorang senior yang sejurusan yang juga aktivis kampus. Kewajibannya ditangani dengan sangat baik, dan memasuki semester 2, dia nggak bisa lanjut jadi pembimbing kelompok gua untuk alasan yang bisa kami terima. Suatu hari, ada acara kumpul bareng dan disitu, seorang senior yang merupakan ketua tim pembimbing, mengatakan, "Ya. Saya udah tahu kok kalau pembimbing kalian nggak bisa lanjut. Nanti kami akan carikan pembimbing lain. Karena sepertinya nggak ada pembimbing lain yang sejurusan sama kalian, mungkin nanti kami carikan dari jurusan lain yang lokasinya dekat."
Kita selaw. Ngikut aja.
Fakta menarik : sampai saat ini, gua nggak tau siapa pembimbing baru buat kelompok gua.
Fakta menarik 2 : Kita sekelompok kompak untuk tutup mulut dan membiarkan air mengalir, berhubung masing-masing ada niat untuk aktif di kegiatan non akademik lainnya.
Lompat jauh ke semester 7. Karena syarat jumlah sks gua sudah memenuhi, gua ambil Tugas Akhir. Gua dan 2 kawan menghubungi calon dosen pembimbing yang kita idolakan (karena keren bet), dan beliau angkat jempol untuk membimbing kita bertiga. Setelah sekian lama mencari "topik", akhirnya gua coba angkat obrolan mengenai topik yang nantinya bakal gua mainkan dan habisi ke calon dosen pembimbing ini. Was wes wos, disetujui. Was wes wos, proposal TA selesai.
Karena ada "peristiwa yang menggoyahkan hidup" (detailnya bakal gua ceritain lain kali dah), gua memutuskan untuk nggak lulus 7 semester. Akhirnya, TA gua "terbengkalai" di semester 7. Gua bimbingan cuma 3 kali, itu pun baru untuk menyelesaikan program yang mau gua pake untuk eksperimen. Masih jauh dari bahagia.
Masuk semester 8. Hal pertama yang gua lakukan adalah ketemuan dengan dosen pembimbing untuk revisi proposal TA. Hari senin itu, gua bertemu beliau jam 10 pagi. Fakta menarik : Batas akhir pengumpulan proposal TA untuk semester itu adalah hari itu, jam 1 siang.
Begitu gua angkat obrolan soal ganti proposal, gua bisa melihat dengan jelas bahwa beliau kaget. Dengan penjelasan yang sedap dan persiapan yang mantap, proposal baru gua ditandatangani dan langsung gua kumpulkan ke bagian administrasi.
Sambil mengerjakan TA, hobi gua adalah jalan-jalan. Serius. Gua bukan senior yang patut dicontoh oleh para adik kelas, terutama dalam hal pengerjaan TA sehari-hari. Mau lagi bahagia mengerjakan atau mumet berat plus muka kusut, gua nggak tahan lama ngerjain TA di lab. Setelah beberapa jam (atau sambil tunggu simulasi), gua bakal jalan-jalan keliling kampus (kampus-Tugu Pahlawan-ujung MERR, untuk beberapa variasi rute), paling lama sampai 1 jam. Cuma keliling aja, tanpa tujuan. Kalau nggak jalan-jalan, gua main PES di laptop (yang ini nggak bisa sambil jalanin simulasi). Main sendiri, main berdua, main turnamen 4 orang, turnamen 6 orang, turnamen 8 orang, semua sudah dimainkan.
Akhirnya, dari target gua untuk selesain TA dalam 2 bulan, jadinya selesai dalam 4-5 bulan (sampai sebelum sidang, revisi, dsb).
Tetep, yang paling penting, gua menyelesaikannya dengan bahagia dan bangga.
.
Dari sini, gua disadarkan bahwa kehidupan non akademik itu penting. Punya relasi yang bagus itu sama pentingnya dengan punya prestasi, punya kerjaan, atau punya duit. Khususnya di semester 7-8, gua dapet ilmu ekstra tentang cara bersahabat dengan dosen.
Lebih khusus lagi di semester 8, gua belajar untuk memperbaiki sikap gua terhadap wanita dan cara beraktivitas di kedai kopi kenamaan + karaoke.
Nggak lulus 7 semester, buat gua, adalah salah satu keputusan termanis dan terindah yang pernah gua buat.
.
Belum lulus S1, gua udah keterima untuk lanjut studi di Prancis.
Desember 2016, gua daftar ke sekolah + ke pemberi beasiswa.
Akhir Januari 2017, permohonan beasiswa gua dikabulkan.
Maret 2017, gua diterima di sekolah tempat gua mendaftar.
Juli 2017, gua sidang TA S1.
Minggu kedua Agustus 2017, seluruh urusan administrasi Tugas Akhir selesai.
Minggu ketiga Agustus 2017, seluruh urusan administrasi kelulusan selesai.
Minggu keempat Agustus 2017, gua sampai di Toulouse.
Gua nggak ikut wisuda S1 karena udah mulai kuliah. Katanya sih nama gua dipanggil pas upacara wisuda, dan nggak ada kepanikan/kebingungan. Nice.
.
.
Dan disinilah gua, ngetik di laptop, di dalam kamar, dikala udara di luar suhunya gak lebih dari 5 derajat Celsius.
Asik? Relatif.
Mudah? Relatif.
Nggak susah? Ya, dengan sangat jelas.
Bangga? Jelas.
Kangen? 1, keluarga. 1,5, Sang Putri. 2, teman-teman, dan selanjutnya.
.
.
Pesan gua untuk yang mau dititipi pesan adalah: Jadilah bandel. Jadilah nakal. Bandel dan nakal tidak sama dengan jahat dan salah.
Seperti kata pepatah dalam Bahasa Inggris, "When life gives you lemon, take a big bite and enjoy the level of badassery you just achieved. Kudos to you."
Ciao.
Au revoir.
SELAMAT SIANG SEMUA !!!
.
NB. Postingan ini mulai gua tulis jam 11 malam kemarin (ketika gua seharusnya mempersiapkan diri untuk ujian pagi ini, yang mana sudah gua selesaikan dengan bahagia), dan baru gua selesaikan barusan, jam 1.25 siang (waktu lokal).

Kamis, 07 Desember 2017

The Dreams are Getting Spicy !

YOYOYOYOYOYOYOYOYOYO !!!
Aku disini
Duduk manis menantimu
Aku pun ingin membuat kau tak menyesal
Bahwa kau telah memilih diriku ini
Yang ak- WHAT?
.
FOKUS!
FOKUS!
TARIK NAFAS DALAM 1, 2, 3, *menghela napas*
*menghela napas panjang*
.
Let us embark on this journey.
.
Baru-baru ini, gua mulai bermimpi lagi.
OH YEAH !!!
Q : Bermimpi lagi ? Emangnya lu nggak punya mimpi? Lu nggak punya cita-cita ?
A : Pertanyaan yang bagus. Gua punya cita-cita kok. Mimpi yang gua maksud adalah sesuatu yang lu rasakan di dalam kepala lu ketika lu tidur.
2 mimpi terakhir yang gua ingat rasanya super nyata dan sangat detail.
Serius.
.
Mimpi pertama.
Latar belakang : Gua ada tugas kelompok. Gua belom ngerjain bagian gua. Batas pengumpulan masih jauh.
Di mimpi gua, gua dapet chat dari temen gua tentang "tugasnya nggak jadi dikumpulin" di medsos yang hampir selalu gua pake untuk kontak temen gua.
Wow.
Gua bangun, gua langsung cek hp dan BOOM!
Semua itu hanya mimpi~ hanya mimpi~
.
Mimpi kedua.
Latar belakang : Gua baru aja ngeblog tentang tante.
Di mimpi gua, gua lagi-lagi dapet chat dari doi tentang "bung, bung nulis tentang neng di blog ya?" di medsos yang lagi-lagi hampir selalu gua pake untuk kontak doi.
PECAH ! *prang*
Gua bangun, gua langsung cek hp dan BOOM! Masih jam 4 pagi! Dan ternyata semua itu hanya mimpi!
Jujur, gua sempet harap-harap-kesenengan. Huehuehuehue.
Huehuehuehue.
Huehuehuehue.
.
Gitu dulu ah.
Sedikit kabar terkini : kuliah gua aman terkendali, urusan imigrasi masih ada sedikit ketidakbaikan, gua tadi siang baru belanja untuk akhir minggu.
Yuk dah.
Ciao.
Au revoir.
Bonne nuit et dors bien, mon coeur, mon princesse.
SELAMAT MALAM SEMUA !!!

Minggu, 03 Desember 2017

Just Saying

YOYOYOOYOYOYO !
WAZZUP?
.
Gua cuma mau mampir sebentar.
Tadi siang, setelah makan siang, gua streaming film drama dan BOY OH BOY efeknya sangat buruk buat gua.
Sampe sekarang gua masih kepikiran.
Kepikiran tentang tema film itu.
Kepikiran tentang seorang wanita, seorang tante.
Kepikiran tentang moral.
Kepikiran tentang hal-hal penting dalam hidup yang bukan soal akademik.
Gua sekarang lagi nonton salah satu channel gaming di YouTube, walaupun sempet beberapa menit putar-puter di lagu-lagu romantis.
Beneath Your Beautiful.
Fix You.
Photograph.
September.
Take on Me.
Castle on The Hill.
.
Buat para anak muda yang membaca tulisan ini : Carilah partner curhat.
Kegagalan dalam menemukan temen curhat menyebabkan ketagihan menulis kesedihan hidup dan renungan kemurungan di blog yang malah bisa dibaca semua orang.
Hai.
Salam kenal.
.
.
Gitu dulu deh.
Namanya mampir kan sebentar.
Singkat, padat, jelas.
Ciao ciao.
Arrivederci.
SELAMAT MALAM SEMUA !!!

Sabtu, 02 Desember 2017

Language Class Makes Me Remember

YOYOYOYOYOYOYOYOYOYOYOYOYO !!!
Bonsoir, mes amis!
Ca va ?
Est-ce que tout bien ?
Utilisez Google Translate si necessaire, s'il vous plait.
.
.
Hari ini, seperti hari-hari Jumat lainnya, gua ada kelas Bahasa Prancis.
Waktu baru masuk kesini, kemampuan berbahasa Prancis gua : Meh
Sejauh ini, kemampuan berbahasa Prancis gua udah jadi : Hmmmmmmmmmm kayaknya lumayan
Entahlah.
Kalau lu tau gua di dunia nyata, lu mungkin tau kalau gua "pintar di teori, lemah di praktek" dalam soal bahasa. Kalau lu nggak tau, *the more you know*.
Setidaknya itulah yang gua alami sampai saat ini.
.
Sejauh yang gua ingat, gua punya guru-guru bahasa yang super duper jago dalam bidangnya.
Gua udah lupa soal guru bahasa gua pas SD, sayangnya.
Gua cuma inget kalau di SD gua, pernah ada guru Bahasa Inggris hasil naturalisasi dari SMA yang dikelola yayasan yang sama. Doi punya kebijakan : Di sekolah, nggak boleh makan mi karena bikin bego. Setidaknya maknanya gitu. Entahlah.
Suatu hari, ada seorang anak yang tangkas dan pemberani kepergok makan mi sama doi dan VOILA! Menurut beberapa saksi ahli, doi "menempelkan cabai rawit ke mulut siswa tersebut secara paksa". Pemilihan kata yang bagus.
Mungkin lu komentar, "Waduh! Dulu di sekolah gua juga pernah ada yang semacam itu!" Kalau gitu, mungkin kita pernah 1 sekolah. Hai. Mungkin juga kita hampir seangkatan pas SD. Salam, kawan seperjuangan!
Mungkin lu komentar, "Gila gila gila parah banget tuh guru. Mestinya udah dilaporin aja tuh ke polisi!" Kalau gini, mungkin lu lebih muda dari gua, mungkin lu milenial, dan gua cuma bisa bilang bahwa kejadian-kejadian seperti inilah yang membuat gua dan kawan-kawan seperjuangan gua menjadi pemuda (mungkin beberapa udah tua) yang kuat dan tahan banting. Sejak SD, ancaman hukuman macam ini udah jadi makanan sehari-hari. Mungkin kita jadi anak yang "ayo sini kalau berani" dan jadi punya kulit badak atau "emoh. jauh-jauh koen" dan jadi menghargai otoritas.
Sebelum lu ngelaporin postingan ini karena "terlalu nge-judge", tolong dibenerin dulu pandangan lu. Tulisan gua ini emang "terlalu menghakimi".
Kalau lu nggak paham sarkasme, gua mohon maaf.
.
KENAPA KITA JADI NGOMONGIN GURU YANG INI!
.
Masuk SMP, gua dapet guru Bahasa Inggris yang super.
Beliau bernama, Mrs. Iis, kalau ingatan gua bener. Tapi gua yakin sih ingatan gua bener kali ini, soalnya beliau adalah, sampai saat ini, satu-satunya guru yang pernah manggil gua dengan nama panggilan gua dalam kegiatan belajar mengajar resmi.
Serius, gua pas kelas 3 SMP, gua dipanggil "Toto" di kelas.
Hah? Lu merasa kalau situasi ini familiar? Mungkin dulu kita sekelas, minimal sesekolah.
Kembali lagi ke guru gua.
Kedekatan emosional. Itulah yang guru gua pakai untuk memaksa gua ngomong di kelas.
Ngomong. Bicara. Mengucapkan kata-kata.
Kalau lu kenal gua di dunia nyata, satu hal yang khas dari gua sejak dahulu kala adalah : gua adalah bajingan pendiam.
Gua bajingan, dan gua pendiam. Yoi.
Kalau kata pepatah jaman dulu, butuh waktu 100 tahun lagi baru lu bisa bikin gua ngomong di kelas, baik itu untuk nanya, jawab pertanyaan, komentar, dan sebagainya yang mendukung kegiatan belajar mengajar.
Mari bersulang untuk guru gua, Mrs. Iis, yang manggil gua dengan nama panggilan gua di kelas.
.
Masuk SMA, gua dapet guru Bahasa Inggris yang bisa bikin gua ngomong di kelas juga & guru Bahasa Arab yang super suportif.
Bahasa Arab dulu.
Guru ini gua temui di kelas 1 SMA. Aaaaaaaaaaaah gua lupa nama beliau! Sayang sekali!
Bapak ini tadinya guru pelajaran Agama Islam, tapi di tahun ajaran baru itu, beliau dipindah tugas jadi ke pelajaran Bahasa Arab.
Yang gua sangat hormati dari beliau adalah fakta bahwa beliau menghargai perkembangan gua dalam mempelajari Bahasa Arab. Sebagai salah satu dari sekian siswa yang tidak beragama Islam, beliau paham kalau gua belum pernah nyentuh pelajaran Bahasa Arab dalam bentuk apapun sebelum masuk kelas.
=> FYI, pas SMP gua sering di dalam kelas aja pas ada pelajaran Agama Islam (sebagai satu-satunya siswa SMP di kelas yang non-muslim, guru inspiratif nan humoris, Pak Muhidin (WOOYEAAH!) membiarkan gua tinggal di dalam kelas ketika waktunya pelajaran.) dan alumnus SMP Negeri, sehingga minimal gua berpengalaman dalam memberi salam dengan Assalamu'alaikum dan Wa'alaikumsalam (maaf kalau ejaannya salah).
Balik ke pelajaran Bahasa Arab.
Sampai saat ini, Bahasa Arab masih jadi bahasa yang paling sesuai untuk gua tulis.
Kan dari kanan ke kiri tuh.
Kan gua kidal tuh.
Sedap.
Sekarang Bahasa Inggris.
Pas kelas 2 SMA, pelajaran Bahasa Inggris kelas gua ditangani oleh seorang guru bernama Mrs. Aliyah (seinget gua nama beliau itu).
Beliau memiliki metode khas untuk menangani gua di kelasnya.
Suatu hari beliau menanyakan apakah jawaban untuk pertanyaan yang beliau sebutkan. Seluruh kelas hening. Setelah beberapa saat, beliau melirik gua dan berkata, "Renato. Coba dijawab." Atau semacamnya, yang penting maknanya sama. Kemudian, beliau sambung dengan, "Emang, kalau Renato nggak disuruh, nggak akan jawab."
Touché.
Guru ini paham siswa macam apa yang beliau hadapi, bung!
.
Masuk kuliah, tahun pertama gua dapet Bahasa Inggris.
Gua inget guru yang satu ini karena nama beliau unik dan "berat" dan beliau adalah ketua dari Unit Pelaksana Teknis (UPT) Bahasa di kampus gua, pada jamannya.
Nama beliau adalah Mrs. Kartika Nuswantara.
Secara metode ngajar, biasa sih.
Masuk semester 8, sebagai bentuk persiapan gua untuk menghadapi perkuliahan di Prancis, gua ambil les Bahasa Prancis di kampus.
Gurunya bernama Mme. Latifah Nurahmi (barusan gua cek email untuk inget namanya. Serius)
Beliaulah yang mengajarkan dasar Bahasa Prancis buat gua.
Mesti gua akui, gua sering bolos kelasnya terutama karena kesibukan dan keasikan mengerjakan Tugas Akhir. Alasan lainnya adalah karena pada waktu itu, di Surabaya ada siklus aneh dimana hampir setiap hari Rabu dan Jumat, pada sore hari, akan hujan. Hujan = dingin = butuh kehangatan = yang bisa ngasih kehangatan, orangnya sering di labnya (eh), pada jamannya = gua di lab gua aja deh.
Kira-kira gitu.
.
Sekarang gua masih kuliah juga.
Q : Belom bosen lu belajar mulu?
A : Mau jawaban ngeselin atau serius?
Oke. Nyebelinnya udah.
Jawaban serius : setiap gua memasuki akhir masa pendidikan gua, pada jamannya, ada peluang belajar ke tingkat yang lebih tinggi dan ada dukungan untuk menerimanya dari para pendukung gua.
Sebagai bentuk rasa syukur dan rasa penasaran, gua ambil kesempatan itu.
Gitu deh.
.
Sekarang, guru Bahasa Prancis gua bernama Mme. Marine Puech.
Pertama kali gua ketemu beliau adalah pas tes lisan sebelum penempatan mahasiswa ke kelas di level yang sesuai.
Berbekal bantuan Google Translate, gua menyiapkan diri menjawab pertanyaan yang disajikan. Lumayan lah, ada bisikan-bisikan dari anak-anak yang udah selesai tes.
Sekarang, tinggal 3 pertemuan lagi sebelum libur akhir tahun.
Kalau gua jujur, harusnya gua udah jago Bahasa Prancis, untuk level gua. Harusnya.
Kalau gua jujur, kemampuan berbahasa Prancis gua belum beres. Udah ditunjukkan jalan mana yang benar, tapi belum berbuah.
Mon Francais est tres mauvais. En fait, aujord'hui, dans la classe, je n'ai pas parlé du tout autre que "Oui" ou "D'accord".
.
.
Itulah pengalaman gua dalam hal pelajaran bahasa.
Mengajar bahasa itu sulit dan ngeri-ngeri-sedap, tapi lu bisa jadi inspirasi dan membuka pintu bagi begitu banyak kesempatan untuk diraih oleh murid-murid lu.
Yaaa minimal namanya disebut di blog yang kurang bermutu dari salah satu siswa lu.
Kalau nama anda disebutkan dalam postingan ini dan anda tidak terima, tolong jangan report spam.
.
Untuk sekarang, itu dulu deh.
Gimana pengalaman belajar bahasa lu? Cerita dong.
Q : Emang pernah, lu tanya hal-hal kayak gini di postingan lu, terus ada yang jawab?
A : Soal "nanya", pernah ada yang jawab. Soal "nanya yang kayak gini", belom pernah.
Q : Terus ngapain lu tanya?
A : Mungkin kali ini ada yang jawab. Entahlah. Untuk para silent reader, mohon jangan jadi pengen jawab kalau lu emang gak pengen.
Ciao.
Merci et au revoir. Bonne nuit a tous!
SELAMAT MALAM SEMUA !!!