Sabtu, 31 Maret 2018

Microwave Cooking : Upgrading Pizza

Yo.
Sebagai mahasiswa yang sedang belajar di negeri nan jauh di Barat, gua merasa makanan lokal disini kurang cocok dengan lidah gua.
Sialnya, gua kurang bisa masak dan alat masak gua di apartemen cuma pisau, gunting, penghancur bawang putih, piring/mangkuk yang tahan di dalam oven microwave, dan oven microwave.
Kesimpulan : Gua mesti rajin melakukan eksperimen kuliner.
Inilah yang bakal gua bagikan ke lu yang mau ikutan mencoba.

Jadi kemaren gua beli pizza yang tinggal diangetin di supermarket terdekat #NotSponsored.
Bahan :
1. Pizza, dengan basis rasa yang emang lu suka
2. Tomat kering (bisa beli jadi atau lu keringin sendiri, misalnya pake oven)
3. Produk hewani yang kalau dipanggang bakal jadi kering, renyah, sedap (bisa pake daging babi asap, kalau itu halal buat lu. Gua sendiri lebih seneng pake semacem sisa-sisa bebek yang nggak jadi produk utama. Rasanya lebih menarik.)
4. Madu. Yeah.
5. Bumbu lainnya sesuai selera (bubuk cabe itu menarik, tapi garam + merica aja udah cukup).

Langkah-langkah pembuatan :
1. Taruh pizza di piring
2. Taruh bahan 2, 3, 4 di pizza. Disebar yang rata biar asik.
3. Taruh bahan 5, sesuai selera.
4. Masukkan piring ke oven microwave
5. Pengaturan otomatis aja, panggang selama kira-kira 3 menit. Yang penting nggak sampe ada bahan yang gosong dan mungkin memicu alarm asap di kamar lu. Gua mempelajari hal ini dari pengalaman langsung

Sip. Udah sedap. Selamat menikmati.
Yoho.

Jumat, 30 Maret 2018

Freaky Friday

Yo.
Jumat ini memang terlalu luar biasa.
Luar biasa = asik.
Terlalu luar biasa = tidak baik untuk dewasa, apalagi anak.

Gua ada ujian matematika yang "ya ya ya hasilnya emang sangat menggambarkan kesungguhan gua, tapi setidaknya gua mengerjakannya dengan bahagia".
Selesai ujian, kepala gua pusing. Kepanasan. Kebanyakan mikir.
Gua jadi nggak enak badan sampe-sampe males ke kelas Bahasa Prancis.
Ce n'est pas signifie que mon francais est bien, cependant.

Disinilah gua.
Di kamar.
Memandangi jendela yang tertutup.
Sesekali melihat layar laptop. Eh, kebalik.

Ngomong-ngomong, jajanan rasa buah yang gua beli kemaren ternyata asem banget.
Gua baru liat, kalau di bungkusnya ada tulisan "Acide" dengan huruf i-nya pake lambang petir.
Cuk.
Yoho.

Selasa, 27 Maret 2018

Lil' Experiment

Yo.
Bukannya gua mau bikin album rap, tapi gua emang mau bikin eksperimen.
Keren juga sih kalau jadi nama artis. "Lil' Experiment". Single terbaru: Science, beach. Rap, reggae.
Nice.
Jadi, gua mau membuktikan sesuatu.
---
Mungkinkah vitamin yang gua minum sebelum tidur membantu otak gua untuk memproyeksikan sebuah mimpi?
---
Minat mendanai, kabarin aja.
Minat denger hasilnya, jangan blok blog goblok ini.
Yoho!

Senin, 26 Maret 2018

My French Est Si Mauvais!

Yo.
Salam super.
AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAHHHHHHH !!!
Gua minta maaf kepada madame petugas kebersihan di apartemen gua yang mencoba bersosialisasi ke gua, tapi gua cuma bisa bales dengan "oui" dan senyum doang.
Je suis desole! Tres desole!
Gua paham sih soal apa yang diomongin...
----------
Rekayasa seadanya
Waktu: sekitar 14.00 (GMT +1)
Lokasi: Dapur bersama di lantai 1 apartemen
Suasana : Tenang, cuma ada gua dan ibu itu. Meja dapur dan sekitarnya sangat kotor.
.
Madame : (tidak bisa dimengerti)
Gua : Oui (senyum)
Madame : (tidak bisa dimengerti)
Gua : Uh-huh
Madame : (tidak bisa dimengerti, nunjuk meja dapur)
Gua : Oh la la! (senyum)
Madame : ...
Gua : Au revoir, bonne journee. (pergi)
Madame : Merci. (lanjut kerja)
-----------
Hiks.
Yoho.

When My Heart & Brain In Sync

Yo.
Gua cuma mau ngasih 1 pernyataan / opini aja.
.
Gua merasa memiliki tanggung jawab untuk menjadi salah satu bukti hidup bahwa untuk memperoleh hal-hal yang "enak, mantap", seseorang nggak perlu memperoleh pencapaian yang luar biasa, yang wow.
.
Gua emang bukan orang yang kompetitif, sih, tapi ya gitu ah.
.
Lanjutkan hidupmu, sana.
Yoho!

Minggu, 25 Maret 2018

Brotherly Comedy

Yo.
Selamat Hari Minggu, bagi yang ingin diberi ucapan selamat.
Buat yang lain, selaw aja, santai.
.
Gua lagi pengen nulis cerita nih.
Hipotesis: pasti bisa bikin merinding, kemungkinan besar nggak lucu.
Yuk lah.
.
Kira-kira 14 tahun lalu.
Seorang bocah kelas 4 SD, kakaknya di kelas 5 SD.
Sebagai kakak beradik yang normal pada jamannya, kita punya hobi berantem.
Bukannya kita saling bermusuhan, tapi pada jaman itu, emang itulah hal yang lagi hits untuk dilakukan. Untuk menjadi kakak beradik yang bersaudara, butuh sedikit pertumpahan darah, keringat, dan air mata, secara harfiah.
Kejadian ini adalah salah satunya.
.
Suatu hari, dikala "penggaris yang kalau dipukul ke tangan bakal melingkar" lagi tren.
Kalau lu kenal, hai, mungkin kita pernah tumbuh di masa yang sama.
Kalau lu nggak kenal, semoga lu bisa menikmati cerita ini.
Gua punya 1, kakak gua punya 1. Ini adalah perkembangan di kehidupan kita karena biasanya mainan kita itu 1 untuk berdua.
Lagi hari sekolah, kalau nggak salah. Sore hari, gua dan kakak gua lagi main di rumah aja. Kita berdua adalah penikmat PlayStation.
Sebagai anak yang pendiam, dan bisa jadi licik dari waktu ke waktu, gua merencanakan sesuatu yang bisa merubah tatanan kehidupan persaudaraan gua.
"Apa jadinya kalau kakak gua lagi lari, terus dia injak penggaris ini? Mungkin nggak sih dia jatuh? Mungkinkah dia tetap berlari?"
Otak gua pun mengambil alih walaupun hati gua sudah berkata, "Jangan! Itu kakakmu!"
.
Gua taruh penggaris punya gua di lantai, antara ruang tamu ke ruang belakang rumah gua.
Kalau lu bingung kenapa ruang tamu (yang biasanya ada di depan rumah) dan ruang belakang rumah gua cuma dipisahin sama 1 pintu, itulah kerennya rumah gua.
Setelah gua taruh penggaris itu, gua panggil kakak gua untuk memulai eksperimen.
Yang gua maksud dengan "panggil" adalah "memaksa dia untuk berpartisipasi dalam eksperimen ini tanpa ada penjelasan sebelumnya".
Yang gua maksud dengan "panggil" adalah "bikin dia kesel supaya dia ngejar gua".
2 putaran mengelilingi rumah, kakak gua belum juga menginjak penggaris itu. Jujur, gua sendiri mulai bingung, terutama karena kakak gua makin deket dan nyaris menangkap gua, tapi belum sadar kalau ada penggaris itu di lantai.
Putaran ketiga, BOOM!
Dia injak penggaris itu dan dia jatuh ke lantai.
Dengan "jatuh", maksud gua adalah dia sangat kaget karena kakinya tiba-tiba disentuh oleh benda misterius yang bisa melilit sampai-sampai dia kehilangan keseimbangan dan jatuh dengan pose tubuh yang cuma bisa gua jelaskan dengan "pose jatuh yang bikin gua diam tanpa kata di tempat".
.
Ketika gua masih terkagum-kagum dengan eksperimen yang berhasil dengan hasil yang memuaskan ini, kakak gua udah bangun dan siap masuk ke mode gulat.
Kita bergulat, saling memukul, dan sisanya adalah sejarah persaudaraan masa kecil kita yang indah dan sekali lagi, penuh keringat, darah, dan air mata.
.
Gitu deh.
Dan sekarang kita udah dapet duit dengan cara kita sendiri.
Nostalgia~
Yoho!

Triggering Classmate

Yo.
Kabar baik?
Lu pernah nggak bikin temen sekelas kesel? Biasa aja kan ya.
Lu pernah nggak bikin temen sekelas sedih? Pas kelulusan, gampang.
Lu pernah nggak bikin temen sekelas percaya sama lu? Pertemanan ya emang didasari kepercayaan.
3 pertanyaan klise, retorik.
Pertanyaan sesungguhnya : lu pernah nggak bikin temen sekelas yang nggak akrab banget, senior, lawan jenis, jadi sedih dan, mungkin juga kesel, dan percaya sama cerita bohongan yang lu sampaikan sambil menahan tawa dengan sangat seriusnya sampai lu ngomong terbata-bata kayak sedih betulan?
Pertanyaan yang sangat spesifik, dan gua punya jawaban yang sangat spesifik juga : ya! Hari jumat kemarin di kelas Bahasa Prancis.
.
Gini gini.
Kelas Bahasa Prancis. Bahasa pengantar, Bahasa Prancis. Ada 1 dosen dan 11 mahasiswa.
Dosen : Coba berkelompok, bikin 2 cerita, 1 cerita nyata dan 1 cerita bohongan. Nanti tiap kelompok maju satu-satu dan kelompok lainnya menebak cerita mana yang asli, mana yang bohongan.
Mahasiswa : D'accord. (terjemahan: siap brur!)
...
Mahasiswa A : Gua bikin cerita asli.
Mahasiswa M dan R : Cerita bohongnya gimana ya?
Mahasiswa R : Waktu saya kecil dulu, saya tinggal di sebuah kapal. Sehari-hari saya makan ikan.
Mahasiswa A dan M : LOL
Mahasiswa M : Gimana kalau gini, "Waktu saya kecil, saya diadopsi oleh orangtua saya yang sekarang..."
Mahasiswa R dan A : We got you, fam.
Mahasiswa M : Cusss ditulis.
...
Mahasiswa A : Siapa yang mau baca cerita bohongan ini? (lol)
Mahasiswa M : Saya tidak bisa menahan tawa! (lol)
Mahasiswa R : Saya akan mencoba.
...
10 menit kemudian.
Kelompok A, M, R maju.
Sisa ceritanya sudah bisa ditebak.
.
Kombinasi logat Prancis yang seadanya, belum hafal cerita, menahan tawa tingkat tinggi, dan gugup beneran membuat gua berhasil menyampaikan cerita bohongan ini tanpa senyum sedikitpun.
Njir gua jadi artis ah kalo udah lulus.
.
Ketika penentuan cerita mana yang mana, 7 dari 8 mahasiswa menebak dengan yakin kalau cerita gua adalah yang bohong. Cerdas.
Sialnya, 1 orang ini, sepertinya menerjemahkan pembawaan gua dengan "ini cerita sedihku, makanya aku baca begini" yang adalah penerjemahan yang sangat salah dan tidak bisa dibenarkan.
.
.
Kesimpulan : Gua minta maaf kalau temen sekelas gua ini memang terbawa suasana. Cerita bohongan ini memang "terlalu sedih" untuk dianggap cerita beneran, tapi ya apa daya, gua cuma bisa berterima kasih atas simpatinya. Salam kenal.
.
Udah.
Yoho!

Senin, 19 Maret 2018

Another Horror Dream

Yo.
Lu pernah nggak mimpi sesuatu yang "rasanya terlalu nyata, sampai-sampai rasanya lu nggak lagi mimpi" ?
Yap. Gua barusan aja bangun dari mimpi yang begitu.
Gua ceritain nih. Komentar perbandingan dengan dunia nyata bakal gua kasih diantara kurung kotak [].
.
.
Gua masih sekolah kayak sekarang [terbukti dari situs kampus yang mirip dimana gua bisa liat jadwal kuliah yang bisa berubah sewaktu-waktu di situs kampus].
Waktunya adalah Minggu sore. Seninnya, gua ada kuliah mulai setelah makan siang, jadinya gua memutuskan untuk main ke tempat yang lagi dikunjungi keluarga gua dulu di pagi harinya [soal jadwal, emang bener].
Sampailah gua disana dan gua ketemu kakak gua, yang kalau nggak salah lagi keliling-keliling sama temen-temennya yang nggak gua kenal. Karena dia mau kemana dan gua mau ke arah lain, akhirnya kita pisah.
Gua lupa ada apa lagi, tapi kejadian besar berikutnya adalah ketika gua sadar kalau kakak gua "hilang". Gua panik, dan entah gimana tapi gua ketemu sama bapak gua. Kita berdua lari-lari, cari kakak gua. Kita coba cari di satu area yang kayaknya kakak gua suka (entah karena putus asa atau apa, tapi kita memutuskan untuk ke area itu dengan harapan besar kalau kakak gua ada disitu) [kalau gua inget lagi, area ini mirip perumahan tempat keluarga gua tinggal sekarang, di daerah rumah-rumah yang jaraknya sekitar 7 rumah dari rumah gua].
Kakak gua nggak ada disitu. Tiba-tiba, gua dapet telepon dari nenek gua yang tinggal di Jakarta. Gua ngobrol disitu, gua lupa topiknya apa, tapi gua yakin kalau gua akhiri dengan, "Oma, Oma yang kuat, ya", kayak gua lagi menenangkan nenek gua yang juga tau kalau kakak gua hilang [suara nenek gua beneran kerasa banget].
Terus gua bicara lagi ke bapak gua. Gua inget kalau gua ada kuliah di sorenya. Gua bilang, "Pa, kalau aku butuh nginep dulu malam ini disini, atau..." Gua masih mau bantu cari kakak gua. Gua cek jadwal kuliah gua via situs kampus, dan ternyata kuliah gua jadinya mulai dari pagi sehingga gua jadi makin yakin untuk nginep aja (toh gua udah pasti telat ke perkuliahan hari ini).
.
Dan disitulah gua bangun, dengan perasaan sedikit panik dan sedih, dan penuh keinginan untuk cek jadwal kuliah hari ini.
.
.
Kurang asem.
Otak gua lagi-lagi membuat imajinasi super liar yang nggak ada remnya. Langsung di-gas maksimal aja.
Lebih bahayanya adalah gua mungkin bakal mimpi kayak gini lagi sewaktu-waktu, kemungkinan dengan kelanjutan ceritanya atau detail lebih di beberapa kejadian. Gua pernah ngalamin yang kayak gini soalnya. Sesuai buku catatan mimpi gua, seinget gua ada 2 mimpi yang masuk kategori yang sama, "terlalu nyata untuk disikapi sebagai mimpi", dan gua pernah mimpiin 2 cerita itu beberapa kali. Bahkan untuk salah satu mimpi, gua pernah sampe terbangun panik sampai ke posisi duduk di ranjang dan gua nangis.
.
Gitu aja deh.
Kalau lu pernah ngalamin hal yang sama, I feel you, brother/sister.
Kalau lu nggak pernah ngalamin hal yang sama, bersyukurlah.
Udah ah.
Yoho.

Minggu, 18 Maret 2018

Sugar... Rest ?

Yo.
Kabar baik?
Baik aja deh. Jangan kayak gua.
Jadi, gua tadi siang kan makan siang.
Terus setelah 2 jam-an, gua tiduran sambil menyantap jajanan manis.
Terus gua jadi ngantuk dan lemes.
Pertanyaan : Mungkinkah gua jadi lemes karena kebanyakan konsumsi gula pada suatu waktu? Jadi, kayak kebalikannya 'sugar rush' gitu dimana orangnya malah jadi nggak semangat?
Yaudah gitu aja.
Yoho.

Sabtu, 17 Maret 2018

My Hand Hurts

Yo.
Mahasiswa lemah + angkat paket seberat 18 kg + ngerjain laporan proyek seharian sampe jam 3 pagi + ketiduran di sela-selanya = Gua hari ini.
Ada yang tau gimana cara menyikapi lengan yang sudah 12 jam kelelahan?
Masih pegel banget nih kalau mau dilurusin.
Kabar-kabar aja dah.
Yoho.

Jumat, 16 Maret 2018

Quick Question

Yo.
Hai!
Numpang tanya aja, kira-kira asik nggak sih kalau ngambil absen kuliah hari Jumat, seharian, karena pas hari Kamis malamnya kecapekan?
Yo.
Saya pamit undur diri.

Sabtu, 10 Maret 2018

Late Shoutout For Women

Yo.
Selamat malam!
Maaf karena telat, tapi selamat Hari Wanita Internasional!
.
Gua cuma mau ngasih ucapan terima kasih ke beberapa wanita yang sudah merubah hidup gua aja.
.
Terima kasih untuk ibu gua.
Terima kasih untuk masakannya yang super sedap dan nikmat, kecuali mungkin sup kentang dan wortel dan bubur manado. Faktanya, gua nggak suka yang itu.
Terima kasih untuk hiburan yang diberikan ketika dulu nonton Eat Bulaga Indonesia. Acaranya seperti biasa, ibu gua yang ultra histeris. Menarik sekali.
Terima kasih untuk sesi-sesi nonton sambil tiduran di depan TV, terus ketawa-ketawa tanpa alasan jelas sampe bikin bapak gua kesel. Ini keren banget.
Itu dulu deh buat kali ini.
.
Terima kasih untuk seseorang yang tidak dinamai di blog ini.
Gua rangkum dalam 1 kalimat aja: gua belum ke kedai kopi lagi.
.
Terima kasih untuk temen-temen perempuan gua di kelas.
Terima kasih bagi yang pernah mendukung gua di kerja kelompok. Pengalaman yang menarik.
Terima kasih bagi yang ikut manggil gua Toto, Tots, atau variasinya, atau bahkan Papatoto. Keramahan yang menyenangkan.
Terima kasih bagi yang pernah menerima SMS di luar kepentingan profesional. Gua pernah masuk ke fase itu, mohon dipahami.
.
.
Itu dulu deh.
Kalo ada yang merasa kurang sesuatu, mohon ditambah sendiri dulu.
Kalo ada yang merasa postingan ini kurang sesuatu, kasih tau gua.
Kalo ada yang "mana ucapan buat para prianya heuheuheu", ingetin gua pas Hari Ayah.
Kalo ada yang laper, makan sana.
Kalo ada yang mau ngirim minuman soda ke gua, kabarin.
Ciao!
Bonne nuit.

Minggu, 04 Maret 2018

Report + Report = Orange Peel

Yoho.
.
Kembali lagi ke konten yang tidak bermutu.
Tapi kayaknya nulis dikit-dikit gini jadi lumayan asik buat gua.
Seenggaknya sampe gua nemu topik besar yang mau gua bicarakan dan mau gua tulis panjang lebar.
Sebenernya ada sih. Gua udah beberapa minggu terakhir masang draf "Romance Talk 2018 #1", tapi berhubung gua sudah jarang menghubungi seseorang, jadinya semangat gua menurun.
"Sedih amat hidup lu." => Salam kenal.
"Kenapa lu nggak coba hubungin?" => Gua anak kuliahan ingusan dan seseorang udah jadi profesional di bidangnya. Jam operasionalnya beda 6 jam pula. Dan udah lama gua nggak muncul di inbox-nya. Emangnya gua sehebat itu bisa langsung muncul lagi tanpa ada angin?
"Kenapa nggak dicoba?" => Gua tidak senormal itu.
"Postingan ini aneh." => Siapa yang suruh baca?
.
Begitulah.
.
Akhir-akhir ini, gua disibukkan karena mesti mikir. Huft.
Kan gua maunya bikin orang mikir, bukannya mikir sendiri.
Ada 2 tugas laporan yang mesti selesai sebelum tanggal 8 Maret ini pula. Sebagai praktisi ilmu menunda, gua melakukan yang terbaik yang gua bisa. Besok bakal gua kerjain kok. Seenggaknya bakal gua mulai kerjain.
Mesti mikir sih, tapi gak asik kan kalo bikin temen sekelompok gua khawatir karena nggak ada yang gua kerjain. Ngasih beban pikiran ke orang itu nggak asik sama sekali.
Ngasih makanan buat pikiran, itu baru menarik.
.
Akhir-akhir ini (2), gua lagi keranjingan nonton serial anime yang udah selesai.
Temanya masih seputar komedi dan kehidupan sehari-hari.
Asik juga menonton tokoh-tokoh yang juga praktisi ilmu konservasi energi.
Menarik sekali.
.
Akhir-akhir ini (3), gua ngumpulin kulit jeruk yang gua keringkan di bawah matahari.
"Buat apa?" => Yes, lu mikir!
"Kok nyebelin???" => Salam kenal.
"Seriusan! Buat apa !?" => Pengen aja. Tadinya gua semangat mau buat sesuatu pas seminggu liburan musim dingin, tapi apa daya liburannya udah lewat dan anime, makan, dan tidur masih sangat menarik buat gua. Seenggaknya gua simpen dulu sampai nanti gua pake atau gua buang.
.
Kalau lu baca kalimat ini dan merasa simpati dan rela untuk mikir buat gua, mungkin lu ada ide tentang apa yang bisa gua lakukan dengan tumpukan kulit jeruk kering ini..
.
.
Gitu deh buat hari ini.
Sekarang jam 11.22 disini.
Gua masih mau melakukan banyak hal, tapi sialnya gua butuh tidur dan sebagai aktivis pro tidur, gua mesti tidur dan nggak begadang.
Jadi, gua pamit dulu. Mungkin nggak ada yang peduli, tapi ini blog gua jadi gua bebas lah mau nulis apa.
Yo.
Ciao.
Bonne nuit, au revoir.