Minggu, 25 Maret 2018

Triggering Classmate

Yo.
Kabar baik?
Lu pernah nggak bikin temen sekelas kesel? Biasa aja kan ya.
Lu pernah nggak bikin temen sekelas sedih? Pas kelulusan, gampang.
Lu pernah nggak bikin temen sekelas percaya sama lu? Pertemanan ya emang didasari kepercayaan.
3 pertanyaan klise, retorik.
Pertanyaan sesungguhnya : lu pernah nggak bikin temen sekelas yang nggak akrab banget, senior, lawan jenis, jadi sedih dan, mungkin juga kesel, dan percaya sama cerita bohongan yang lu sampaikan sambil menahan tawa dengan sangat seriusnya sampai lu ngomong terbata-bata kayak sedih betulan?
Pertanyaan yang sangat spesifik, dan gua punya jawaban yang sangat spesifik juga : ya! Hari jumat kemarin di kelas Bahasa Prancis.
.
Gini gini.
Kelas Bahasa Prancis. Bahasa pengantar, Bahasa Prancis. Ada 1 dosen dan 11 mahasiswa.
Dosen : Coba berkelompok, bikin 2 cerita, 1 cerita nyata dan 1 cerita bohongan. Nanti tiap kelompok maju satu-satu dan kelompok lainnya menebak cerita mana yang asli, mana yang bohongan.
Mahasiswa : D'accord. (terjemahan: siap brur!)
...
Mahasiswa A : Gua bikin cerita asli.
Mahasiswa M dan R : Cerita bohongnya gimana ya?
Mahasiswa R : Waktu saya kecil dulu, saya tinggal di sebuah kapal. Sehari-hari saya makan ikan.
Mahasiswa A dan M : LOL
Mahasiswa M : Gimana kalau gini, "Waktu saya kecil, saya diadopsi oleh orangtua saya yang sekarang..."
Mahasiswa R dan A : We got you, fam.
Mahasiswa M : Cusss ditulis.
...
Mahasiswa A : Siapa yang mau baca cerita bohongan ini? (lol)
Mahasiswa M : Saya tidak bisa menahan tawa! (lol)
Mahasiswa R : Saya akan mencoba.
...
10 menit kemudian.
Kelompok A, M, R maju.
Sisa ceritanya sudah bisa ditebak.
.
Kombinasi logat Prancis yang seadanya, belum hafal cerita, menahan tawa tingkat tinggi, dan gugup beneran membuat gua berhasil menyampaikan cerita bohongan ini tanpa senyum sedikitpun.
Njir gua jadi artis ah kalo udah lulus.
.
Ketika penentuan cerita mana yang mana, 7 dari 8 mahasiswa menebak dengan yakin kalau cerita gua adalah yang bohong. Cerdas.
Sialnya, 1 orang ini, sepertinya menerjemahkan pembawaan gua dengan "ini cerita sedihku, makanya aku baca begini" yang adalah penerjemahan yang sangat salah dan tidak bisa dibenarkan.
.
.
Kesimpulan : Gua minta maaf kalau temen sekelas gua ini memang terbawa suasana. Cerita bohongan ini memang "terlalu sedih" untuk dianggap cerita beneran, tapi ya apa daya, gua cuma bisa berterima kasih atas simpatinya. Salam kenal.
.
Udah.
Yoho!

Tidak ada komentar :

Posting Komentar