Sabtu, 27 September 2014

F(r)iend

YOYOYOYOYOYOYOYO !!!
What's up, guys ?
Well, I hope you are all in good shape and condition. Amen.
.
Pada kesempatan kali ini, gua bakal membahas tentang suatu hal yang cukup mengganggu gua. Hal ini udah lumayan lama muncul di pikiran gua, tapi baru akhir-akhir ini jadi kepikiran banget.
.
Sesuai judul postingan ini, F(r)iend.
Dengan adanya "r", kata tersebut adalah kata "Friend" yang artinya teman, sahabat, kawan, dsb.
Tanpa "r", kata itu adalah kata "Fiend" yang (menurut google translate) berarti iblis.
Sekarang gua nggak mau bahas tentang apakah seseorang bisa menjadi teman atau iblis bagi kehidupan kita. Nggak gitu.
Mungkin.
.
Jadi gua mau cerita tentang seorang temen gua, sebut saja "Bugenvil".
Jadi si bugenvil ini temen sekampus gua, sejurusan tepatnya. Ada kelas yang sekelas, mayoritas nggak. Selama 3 semester ini, baru 2 kelas yang sekelas.
Nah jadi kan dia sering main ke kos gua, dimulai sejak semester 2. Main yang dimaksud adalah internetan bareng di 1 kamar, atau main PES, atau ngobrol. Begitulah kadang dia main ke kos gua sehabis kuliah ataupun pas lagi nggak kuliah.
.
Jadi, mulai sejak kapan, dia main ke kos gua itu malem. Jadi rencananya biasanya kita bakal makan malem dulu, baru dia "mampir" ke kos gua. Nah disitu ya paling kita ngobrolin perkuliahan (lanjutan dari pas makan biasanya).
Yang jadi permasalahan, sekarang dia suka kebangetan. Guateli.
Pernah dia main ke kos gua sampe jam 11 malem, bahkan jam 12 malem. Gua mau tidur coy.
Pernah juga pas gua lagi maen FIFA, dia sempet bilang pengen "nyobain main karena udah lama nggak maen FIFA". Ya gua kasih lah biar dia coba-coba. Eh malah dibawa ke pertandingan beneran dan bukan sekedar coba-coba, tapi full match.
Pernah juga gua udah bilang ke dia "Coy, setengah jam lagi gua mau ngerem, mau gelap-gelapan." Gua emang udah merencanakan untuk nonton film pada malem itu, sambil ditemani jajanan. Momennya bakal aselole jos banget ! Gua ngomong dengan volume suara yang standar gua pakai pas ngomong ke dia. Mustahil dia nggak denger. Eh dia cuma bilang, "Kenape ?" terus diem (bukannya nanya apa yang gua omongin barusannya) dan ngelanjutin obrolan.
.
"Oh Tuhan, mohon ampun atas dosa dan dusta selama ini..." -Gigi-
.
Dia itu temen yang baik. Baik banget malah, dalam beberapa hal. Yang gua sebelin cuma ulahnya itu. Pada beberapa saat dia seolah tidak menghargai waktu pribadi gua (yang mana nggak pernah gua ceritain ke dia, sehingga wajar dia nggak tau.). Tapi dinilai dari yang gua rasakan, semestinya dia lebih mengarah ke nanya dan bukan menganggap ke-diam-an gua sebagai "YA" untuk dia tetep main di kamar gua.
.
Entah gua harus bersikap gimana. Kayaknya sih gua bakal tetep diem aja deh.
Menurut para pembaca sekalian gimana ?
Ada saran ?
Komen langsung aja dibawah. Biar aselole jos.
.
Sekian untuk malam ini.
BUENAS NOCHES, MI COMPADRE !
BUENAS NOCHES, MI CORAZON !

Tidak ada komentar :

Posting Komentar