Kamis, 24 Juli 2014

To my dearest, loveliest...

Selamat malam, semua.
Kali ini saya ingin menyampaikan sesuatu secara serius, dengan bahasa sopan dan tentunya susunan kalimat sebaik yang saya bisa.
Pada kesempatan ini, saya ingin menyampaikan sesuatu yang saya rasakan selama ini, untuk... yang saya cinta... yang saya banggakan... yang selalu saya perhatikan, baik saya ungkapkan ataupun tidak... Laptop pemberian ayah saya.
Laptop ini telah membantu saya melalui banyak hal. Kesepian. Kesedihan. Kebahagiaan ekstrem. Ketidaktahuan. Pengetahuan simpang siur. Dia selalu membuat saya nyaman setiap saya berhubungan dengannya. Rasanya. Suasananya. Penampilannya. Sentuhannya. Suaranya. Cahayanya. Atmosfir kenyamanan yang timbul. Sangat menyenangkan dan menenangkan.
Laptop ini telah membantu saya selama kuliah. Melalui masa-masa sulit. Ketika bahasa langit dikumandangkan dan bahasa tanah tidak terdengar. Dia selalu ada. Memberi tantangan, persoalan, masalah, yang menyebabkan saya harus berpikir lebih agar bisa maju. Agar saya bisa jadi lebih benar dan baik.
Dia memberi saya hadiah nyata. Berwujud. Berasa. Sesuatu yang harus saya jaga, rawat, perhatikan. Walaupun pada akhirnya saya merusaknya tanpa dia tahu, dia tetap menyajikan momen indah saat bersamanya. Penuh kejutan dan kehangatan.
Kenyataannya, butuh biaya lebih agar bisa terus berkomunikasi dengannya, tapi itu adalah harga yang pantas agar bisa terus bersama. Di dunia ini tidak ada yang gratis. Hebatnya, dia selalu memberi dengan cuma-cuma.
Saya tidak pernah mengungkapkan ini sebelumnya.
Dan hanya inilah yang bisa saya ungkapkan pada saat ini.
Semoga, jika kau membacanya, kau akan mengerti betapa saya membutuhkanmu.
Benar adanya bahwa saya sering, mungkin selalu mengecewakanmu. Terkesan menghina. Masa bodoh. Tidak sadar akan perasaan dan logikamu.
Saya minta maaf untuk itu.
Laptop, tetaplah disini. Bersama.
Saya butuh kamu.
-PP-
Sekian untuk saat ini.
Terima kasih atas perhatiannya.
Selamat malam.

Tidak ada komentar :

Posting Komentar