Minggu, 30 November 2014

The Aftermath of The Practicum

YOYOYOYOYOYOYOYOY !!!
Wazzup, men ? Wazzup, women ? (gender equality!)
Good ? I'm good, too.
Awesome !
.
Gua mau cerita nih tentang sebuah kegiatan yang baru siang ini gua selesaikan.
Kegiatan itu bertema "Post-Test" dari salah satu (dari dua) praktikum yang gua ambil semester ini.
Kegiatan ini berjudul "Evaluasi dan Test Alat" ! Woohoo !
.
Jadi, info mengenai kegiatan ini telah tersebar sejak awal minggu ini.
Berdasarkan hasil sharing pengalaman dengan kakak angkatan, post-test ini bakal sulit karena tidak disediakannya modul (petunjuk) praktikum, atau dengan kata lain, praktikan harus menghafal segala rangkaian yang ada.
.
Challenge Accepted !!!
.
Kemaren malem, gua buat sebuah ringkasan, lebih tepatnya list dari rangkaian-rangkaian yang muncul selama kegiatan praktikum, apa saja yang bakal dicari / diubah-ubah, komponen apa saja yang dipakai. Itu gua jadikan acuan dalam proses menghafal rangkaian.
Dan untuk dasar teori dari praktikum yang ada, gua pasrahkan semuanya kepada si otak. Kira-kira gini :
Gue : Otak, inget kan ?
Otak : Lupa bro
Gue : Yaudah deh gua baca dan hafalin deh.
Otak : Becanda bro. Masih seger ini.
Gue : Okedeh. Nggak perlu baca teori deh. Sip.
Otak : Gue berubah pikiran, baca bro.
Gue : Whatthe... Okedeh gua baca.
Otak : Becanda lagi bro
Gue : Tak sapu raimu.
Otak : Lah iku raimu dewe bos
Gue : Anjir lu bener banget
Dan akhirnya ya, gua baca dikit-dikit, sebagai penyegaran aja.
.
Saat proses eksekusi, menurut gua, secara umum, nggak terlalu sulit. Yang menyulitkan adalah atmosfir dalam ruangan. Semua praktikan tegang, kecuali gua, sehingga akhirnya gua (karena empati) ikutan tegang (Ngeles aja kayak bajaj). Ekspresi gua bertahan di level Netral-Malu.
Tapi untungnya tetep sukses. Bahkan ada 1 aslab (asisten lab) yang bisa dibilang "memuji" gua. Melayang coy melayang. Sayangnya cowok.
.
Sekarang gua menyiapkan diri menghadapi post test satu lagi.
Hari senin coy.
Mendebarkan sekali !
Menegangkan !
Menakutkan !
Membuat penasaran !
Merdeka !
.
.
.
Doain gua sukses ye. Biar jadi "penutup yang manis".
Iya manis. Kayak "si dia" coy. (Melayang sampe ke Neptunussssssssssssss)
.
.
.
Sekian dulu ya kali ini.
SELAMAT BERHARI MINGGU SEMUA !!!

Kamis, 27 November 2014

It Is Raining

YOYOYOYOYOYOYOYOY !!!
Wazzup, dude ?
You cool ?
I'm cool, man. So you must, too.
.
Kali ini, disaat hujan turun, gua bakal menceritakan sedikit pengalaman gua dikala hujan.
.
Pernah satu kali, terjadi sebuah peristiwa dramatis, bergenre thriller, tak akan terlupakan, dengan peran utama : gua.
Suatu kali, pas gua SD kelas 5 (kalau nggak salah), gua diajak ibu gua beli tanaman hias. Berhubung gua lagi nggak ada kerjaan, gua setuju ikut.
Berhubung udah sore, dan ibu gua merupakan aktivis "Jalan Sore Hari", ya kita berdua jalan ke sebuah toko tanaman hias yang jaraknya (kira-kira) 7 km.
Akhirnya tanaman terbeli, dan saatnya pulang. Disitulah saat dimana gua dan ibu gua sadar bahwa langit sudah berwarna abu-abu gelap, tanda hujan akan segera turun.
Gua pun memaksa ibu gua untuk naik becak saja (karena males jalan sebenernya) dengan alasan akan hujan. Ibu gua setuju. Kita naik becak deh (yeah).
.
Di tengah perjalanan, baru sekitar 2 km, hujan langsung turun dengan sangat deras. Berangin pula.
Hujan + angin = suara yang mengintimidasi.
Si abang becak langsung pasang tudung becak dan lanjut jalan.
Baru sebentar, tiba-tiba becak berhenti. Berhenti. Berhenti. Berhenti...
INI KELAMAAN ! pikir gua. Sekarang lagi hujan angin, tapi becak berhenti di tengah perjalanan ! Mana abang becaknya ??? Pikir gua dengan panik.
Ibu gua pun memberanikan diri keluar becak, meninggalkan gua sendirian di dalam becak bertudung plastik dengan suara hujan angin yang menusuk ke pusat saraf gua. Gua takut men. Seram kali bah!
Tiba-tiba ibu gua ngajak gua keluar. Gua bawa tanaman yang baru dibeli. Gua disuruh jalan ke seberang untuk nunggu angkot. Ibu gua pun nyusul. Angkot segera lewat dan kita naik. Gua udah kebasahan dan takut, jadi pikiran gua cuma : yang penting pulang dulu.
.
Setelah sampai di rumah, gua pun mendengar "cerita yang hilang", yaitu saat gua nyebrang jalan tanpa ibu gua.
Ternyata si tukang becak kam**et itu masih minta bayaran. Agak si**an menurut gua karena kita belum sampe tujuan ! DAN LU YANG DENGAN SENGAJA MENINGGALKAN GUA DAN IBU GUA DI BECAK DI TENGAH HUJAN, KAM**ET !!!
Sejak saat itu, gua punya ketakutan tersendiri terhadap naik becak di tengah hujan. Takut kekecewaan dan ketakutan itu bakal terulang. Takut gua bakal super emosional kalau menghadapi masalah kayak gitu lagi. Ngeri men.
Semoga nggak pernah kayak gitu lagi.
.
.
.
PS
Berhubung cerita ini mengandung unsur "meninggalkan", gua jadi pengen cerita lagi tentang sebuah kisah dengan tokoh utama gua, dan tokoh pembantu "seseorang".
.
Kisah ini dimulai dengan sebuah acara khusus, non-rutin, dimana gua dan "dia" hadir. Bukan secara spesial dateng berdua, secara terpisah aja. Saat itu, gua lagi suka sama si "dia". Ya lu tau lah gaya gua (bagi yang tau), pasif-relakan-apa-adanya gitu dah.
Acara pun selesai (cepet kali bah!), dan kita, serombongan peserta acara, pulang bareng.
Karena rumahnya pada berlainan semua, kita semua setuju untuk berhenti di 1 titik temu yang kita kenali bersama, baru berpencar dari sana.
Saat turun dari kendaraan, gua dapet giliran terakhir.
Begitu gua turun, eh gua liat "dia" diem di pinggir jalan aja, padahal mayoritas dari rombongan pada pindah ke seberang jalan.
Gua tanya dong, "[Nama panggilan dia], nggak ikut nyebrang ?"
Dia jawab, "Nggak, To. Aku udah janjian sama bapakku."
Gua balas, "Oh okedeh (kan katanya dia udah dijemput sama bapaknya, jadi menurut gua bakal aman dan selamat). Gua kesana ya."
Dan gua pun meninggalkan dia di seberang.
Sendirian.
Gua lebih konsentrasi nunggu bapak gua dateng, tapi sesekali gua perhatiin, kok bapaknya belum sampe juga. Gua tau sih, kalau jarak rumahnya ke titik temu lebih jauh dari rumah gua ke titik temu tersebut. Temen gua aja sampe komentar, "To, kok dia sendirian disana ?" dan gua jawab, "katanya udah mau dijemput". Temen gua itu pun dijemput orangtuanya lebih dulu.
Beberapa saat kemudian, bapak gua dateng. Gua naik ke mobil. Untuk mempersingkat perjalanan, bapak gua putar balik mobil di sebuah putaran yang agak menjauh dari titik temu.
Dan pas gua lewat titik turun gua, gua liat "dia" masih disitu bareng seorang cewek, temen gua juga, yang baru aja nyebrang.
"Dia" masih disitu men. Dari tadi, sendirian men. Bapak gua pun nanya, "Itu temenmu dek ? Kok sendirian aja ?" dan gua jawab, "Lagi nunggu jemputan, katanya udah mau dijemput bapaknya". Bapak gua nanya lagi, "Nggak diajak bareng aja? Kayaknya kasian sendirian." dan gua jawab lagi, "Rumahnya lumayan jauh dan arahnya ke [spot khusus yang menandakan seberapa jauhnya]". Bapak gua pun akhirnya ya tetep jalan.
.
Gua baru nyadar men. Orang yang terakhir bareng dia sebelum temen gua nyebrang adalah gua. Dan gua tinggalin dia men. ASTAGADRAGON! Parah banget coy.
Lebih parahnya lagi adalah gua denger dari temen gua (di kemudian hari), kalau ternyata "dia" nggak langsung dijemput ditempat, tapi naik angkot dulu sendirian men. Gua sempet denger salah satu temen deketnya ngomong, "Eh kemaren si [nama panggilan "dia"] nunggu sendirian ya? Terus dia naik angkot dulu lagi, nggak langsung dijemput."
.
Gawat men. Gua merasa bersalah. Ditambah lagi, di hari itu, dia terkesan kurang prima.
Untuk 1 hari itu, gua nggak berani untuk memulai obrolan sama dia. Malu banget. Emosional coy.
.
.
.
Semoga hal itu nggak bakal terulang lagi.
Gua bakal berusaha semaksimal mungkin untuk nemenin dia. Nungguin sampe dia aman.
Gua harus berusaha.
.
.
.
Sekian dulu ya.
Kuliah pagi coy.
SELAMAT PAGI BUTA SEMUA !!!

Minggu, 23 November 2014

It's Like You're My Mirror (Ooh~)

YOYOYOYOYOYOYOYO !!!
What's up guys ?
Gr8 ?
U dnt gedit ?
U wot m8 ?
.
Mohon maaf semua.
Bahasa itu tiba-tiba saja muncul !
U wot m8 ?
.
.
Jadi pada kesempatan kali ini, gua bakal sedikit menceritakan tentang "cermin" gua. Bagaimana gua melihat diri gua beberapa nanodetik yang lalu* [penjelasan di akhir post] dan melakukan introspeksi diri sehingga, setidaknya, gua bisa mengidentifikasi kesalahan yang telah gua lakukan.
.
Ada beberapa metode yang gua terapkan, diantaranya :
1. Berdoa
Sip banget. Yang dibutuhkan hanya niat dan konsentrasi, super mudah didapatkan, jika niat (lho?).
Gua biasanya melakukan sesi doa khusus saat mengalami masalah yang sangat berat (menurut takaran pribadi). Contohnya, dari kejadian terbaru, yaitu saat gua "diminta mundur dari kelas" oleh dosen [silakan cek post "I Got A Solid Gold E"]. Dan sesi refleksi dan introspeksi ini bergelimangan air mata dan kepasrahan yang luar biasa. Setelah nangis (manly tears, bruh) sekitar 5 menit (kira-kira), gua mulai menata hidup lagi menuju keceriaan yang cerah.
.
2. Sesi Mikir sebelum tidur
Gua : Yeah. Saatnya tidur !
Otak gua : Bro, coba lu pikirin bentar mengenai masalah ini, itu, iniitu, sana, sini, blablabla
Dan tidur pun berkurang.
Sesi semacam ini kurang efektif mencari solusi alias solutif, tetapi lebih ke arah informatif, dimana gua jadi inget lagi permasalahan yang belum terselesaikan, yang tertunda, yang harus segera selesai, dll. Walaupun tidak memberikan solusi (malah bikin khawatir) (gua mau tidur coy!), setidaknya gua punya rekap masalah untuk diselesaikan setelah bangun.
.
3. Sesi Mengenang Masa Lalu sambil liat Buku Tahunan SMA
U wot m8 ?
Jadi, berhubung gua bawa buku tahunan gua ke perkuliahan, ada kalanya gua liat-liat lagi muka anak-anak seangkatan gua, guru-guru, dll dan pada saat itulah gua kembali melihat muka "seseorang".
Sesi ini mengembalikan keindahan dan kemanisan masa-masa SMA (apalagi yang bareng dia [bukan secara pacaran, masih temen deket aja]). Asik, bisa buat penyemangat + harapan untuk memulai aktivitas selanjutnya. Tapi kadang-kadang malah sebaliknya. Gua jadi inget berbagai "kegagalan" dan "penundaan" yang gua lakukan, dan kurangnya "perhatian" yang gua berikan. Alhasil, kadang-kadang gua membaik, kadang-kadang gua menggalau. Ini pertaruhan yang pantas, menurut gua.
.
.
.
Segitu aja deh buat tengah malam ini.
Lain kali kita jumpa lagi.
SELAMAT TENGAH MALAM SEMUA !!!
.
.
.
PS
*[penjelasan buat yang tadi]
Cahaya kan ada kecepatannya, yaitu 3 x 10^8 m/s (cepet banget rek!).
Bayangan di cermin kan bisa dilihat (seperti semua objek terlihat lainnya) karena "memancarkan" cahaya, baik diproduksi sendiri maupun sekedar memantulkan saja. Nah karena bayangan terlihat = cahaya = memiliki kecepatan tertentu dalam perambatannya = butuh waktu untuk mencapai mata kita, maka bisa dikatakan bahwa melihat diri di cermin sebagai "melihat masa lalu" adalah benar adanya ! Superb ! Yippeekeeyay ! Sekian penjelasan dari saya.

Kamis, 20 November 2014

MAY I HAVE YOUR ATTENTION, PLEASE.

YOYOYYOYOYOYOYOYO !!!
Apa kabar semua !!!
Baik ? LUAR BIASA !
.
Pada malam hari ini, gua mau mempromosikan sebuah event dari jurusan gua, Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.
.

YEAH ! ELECTRA jilid 4 !
.
Electra adalah event tahunan ; sebuah olimpiade fisika-matematika-logika-komputer untuk anak SMA, SMK, MA, dll yang sederajat. Hadiah spesial : FREE PASS JURUSAN TEKNIK ELEKTRO untuk SNMPTN 2015 ! Awesome !!! Tapi agak beda dengan Electra sebelumnya, yang mana dilaksanakan akhir tahun, Electra kali ini dieksekusi pada Februari 2015.
.
Untuk info super lengkapnya, yuk kunjungi link-link berikut :
https://www.facebook.com/electra.ITS.2013
https://twitter.com/electra_IV
http://electra-its.com/
.
Silakan kepo-kepo-in link diatas, cari tau sebanyak-banyaknya mengenai Electra IV dan jangan lupa daftarkan dirimu ! (kecuali kamu anak PG, TK, SD dan sederajat, SMP dan sederajat, Mahasiswa, dan selanjutnya. Ini khusus SMA dan sederajat bro)
.
.
.
Salam ELECTRA IV !!!
Selamat malam semua !!!
Tantang dirimu dan buktikan kehebatanmu di ELECTRA IV !!!

Senin, 17 November 2014

Fall In The Same Hole

YOOYOYOYOYOYOYO !!!
Apa kabar semuanya !!! WOOOOO !!!
Kalian biasa di luar~
Eh salah. Maaf.
Kalian luar biasa~
.
Kali ini gua mau cerita tentang kenyataan bahwa gua masih terus jatuh di lubang yang sama.
.
Seperti yang lu (mungkin) tau, gua kuliah teknik.
Sebenernya sih ini nggak relevan, bukan alasan kuat dan mendasar, tapi sering dipakai oleh beberapa netizen, yaitu paradigma bahwa anak teknik itu nggak punya "kehidupan", karena "hidup"nya sudah habis untuk belajar.
Disini gua mau bilang bahwa gua berusaha merusak paradigma itu.
Gimana jadinya, kalau, secara nyata, hiduplah seorang anak teknik yang hidup seutuhnya. Bakal aselole jos !
.
Itulah yang coba gua lakukan.
Gua mencari kehidupan selain perkuliahan, yang paling terjangkau, yaitu dunia permainan. Gua main game terus tiap hari.
.
Oh yeah. Gua punya kehidupan.
.
Tapi seperti kata Paman Ben, "Dengan kekuatan besar, datang tanggungjawab besar" dan kata Pak Newton, "Aksi = - Reaksi", gua harus "membayar" untuk kehidupan itu.
.
Gua sering, cenderung selalu, menjadi deadliner dalam nugas.
Motivasi nugas ya jadi deadline, baru keinginan mengerjakan tugas.
Jujur, serius, gua seneng bisa nyelesain tugas. Tapi sialnya, motivasi gua terkadang, cenderung selalu, adalah deadline. Kamvret.
.
Inilah hal yang sangat mengganggu gua.
Gua masih cukup sulit membagi waktu antara hiburan dan tugas, dengan syarat hiburan itu membantu menghilangkan kejenuhan (kalau cuma sekedar main, bisa ditunda). Dan lebih sulitnya, kadang gua sering jenuh.
.
.
.
Ini merupakan tantangan jaman modern, dimana kekurangan adrenalin (yang disebabkan tantangan) menyebabkan seseorang menjadi terlalu malas dan cenderung menunda pekerjaannya. Orang lebih suka mencari kegiatan yang memicu adrenalinnya (adrenalin = gula = tenaga = kehidupan, sederhana sekali bung !!!).
.
.
.
Semoga melalui postingan ini, gua menjadi lebih baik lagi. Nugas karena nugas, bukan nugas karena deadline. Aamiin.
.
Sekian untuk kali ini.
SELAMAT TENGAH MALAM SEMUA !!!

Kamis, 13 November 2014

My Mother's Visit : Dreams

YOYOYOYOYOYOYO !!!
Piye kabare rek ?
Apik yo!
Gak apik tak sapu raimu !
.
Pada kesempatan ini, gua bakal cerita tentang sesuatu yang belum bisa dijelaskan dengan sains dan logika umum : mimpi sebagai prediksi.
.
Jadi, beberapa pagi yang lalu, ibu gua cerita kalau pada malamnya, beliau mimpi mengenai almarhum kakek gua menitipkan pesan pada bapak gua untuk menjaga sesuatu. Apakah "sesuatu" yang dimaksud ? Ibu gua pun tidak mendapatkan gambaran yang jelas.
.
Nah.
.
Apakah mimpi ini adalah suatu "kenyataan" ? Apakah bapak gua mewarisi suatu kewajiban dari almarhum kakek gua ? Kok malah ibu gua yang mimpi begini ?
.
Gua nggak ngerti.
Ini belum bisa gua jelaskan dengan sains. Tingkatannya belum gua capai.
.
Anggaplah benar. Anggaplah bahwa mimpi ibu gua memang nyatanya sebuah kenyataan.
Mungkinkah mimpi gua, sebagai keturunan darah ibu gua, juga merupakan "kenyataan" ? Kalau beneran, maka WOW ! Gua bisa jadi orang paling bahagia di seluruh dunia. Di mimpi gua, gua bisa bareng sama cewek yang gua suka, "si dia". ASELOLE JOS ! Kurang enaknya, gua juga pernah beberapa kali mimpi buruk. Dunia zombie, pembunuh berdarah es, hantu, penyihir, roh jahat, iblis, dll pernah muncul di mimpi gua. Apakah artinya hal-hal itu akan menjadi kenyataan pula ? SEMOGA TIDAK.
.
Kesimpulan : Ibu gua emang paling the best dah ! <= tata bahasa kacau balau, tapi pesan tetap tersampaikan
.
.
.
Sekian untuk kali ini.
SELAMAT MALAM SEMUA !!!

Senin, 10 November 2014

A Good Dream (?)

YOYYOYOYOYOOYOYOYO !!!
Apa kabar ?
Baik ? Atau sangat baik ? Atau luar biasa ?
Sedap lah ya pokoknya.
.
Pada kesempatan kali ini, gua bakal nyeritain tentang apa yang gua rasakan setelah bangun pagi ini.
.
Sebelum kita bangun, tentunya, kita tidur. Sebelum kita tidur, kita pasti melakukan beragam aktivitas. Kata seseorang (lupa siapa), aktivitas kita sebelum tidur akan menentukan mimpi kita malam tersebut.
.
Nah
.
Gua lupa mimpi gua secara spesifik (coy, katanya mau cerita coy [-_-']).
Tapi gua sangat jelas mengingat kesan yang gua rasakan pas baru bangun (baru 30 menit masa lupa).
Kesan yang unik, tanpa alasan, tak berkaitan sama sekali dengan apa yang gua lakukan kemarin.
Kesan yang indah, tapi juga misterius.
.
Gua merasa sangat senang, berbunga-bunga, pengen senyum-senyum sendiri, damai, tentram, dan lega, seolah-olah gua baru ketemu + jalan + berduaan sama "seseorang".
WOW.
.
Entah dari mana datangnya kesan ini, tapi begitu gua bangun, tanpa alasan jelas, inilah yang gua rasakan. Rasanya itu... "Adem bener... Hah !" -Pengendara motor-
Mungkinkah ini sebuah pertanda (pret!) ? Yakali. Terlalu mistis dan ajaib. Tapi kalau beneran, maka ini pengalaman yang mengagumkan.
Di tengah  kebingungan gua ini, gua cuma bisa bersyukur karena kesan ini membantu gua menghadapi pusing kepala saat bangun. Yeah. Good job.
.
.
.
Sekian dulu buat kali ini.
SELAMAT PAGI SEMUA !!!

Minggu, 09 November 2014

My Mother's Visit : How I Greet My Mother

YYYOYOYOYOYOYOYOYO !!!
What's up ?
What's down ?
.
Pada kesempatan kali ini, gua bakal cerita mengenai event teraktual hari ini : Kedatangan Ibu gua ke kos dalam rangka kunjungan rutin tiap semester.
.
Jadi, Ibu gua baru sampe pagi ini, sekitar jam 9.
Dan... seperti biasanya...
Muncul kata-kata bijak nan mencerahkan...
"Itu bajunya dekil banget."
100% tepat ! Oh yeah ! Mata seorang ibu tak bisa ditipu.
.
Hal pertama yang gua lakukan adalah beli nasi untuk sarapan bareng. Mumpung dibawain lauk asli Tangerang nih.
Hal kedua yang gua lakukan adalah makan (YA IYALAH) (BRUH)
Hal ketiga yang gua lakukan adalah nulis cerita ini.
.
Pembaca kritis : Wait. Ada keanehan disini... Kenapa sampeyan kayaknya tenang banget menghafapi kedatangan Ibu sampeyan ?
.
Komentar cerdas ! Nah untuk menjawab pertanyaannya, kita flashback dulu ke 3 hari yang lalu...
.
[MASA LALU]
Ada SMS dari Ibu dan Bapak saya, berupa penginfoan bahwa Ibu saya akan berkunjung ke Surabaya. Ibu saya akan naik kereta dari Gambir, berangkat jam 21.30 dan sampai di Pasar Turi, terjadwal jam 8.00 (kayaknya).
Malem itu juga, saya berniat membereskan kos yang sudah "diluar batas imajinasi manusia normal" ini.
"berniat" => rencana gagal.
.
Besoknya, saya beraktivitas seperti biasa di pagi dan siang hari.
Memasuki malam, saya akhirnya melakukan yang harusnya dilakukan.
Saya langsung "mencuci" segala pakaian kotor. Segalanya.
Saya nyicil buang sampah. Lumayan. 4 plastik Ind****et full. Clean to the max !!!
.
Besoknya lagi, alias kemarin, karena nggak kuliah, saya pun main... dan lanjut pembersihan mulai sore. Saya rapikan kertas-kertas yang bergelimpangan di jalanan, lalu saya sapu semua debu keputusasaan dari sudut kota yang riuh rendah (puitis mode on) (YA OPO SEH).
Tingkat kebersihan (skala pribadi : 80%)
Saya tingkat "angkat" cucian kemarin dan jemur sisanya.
Di malam hari, 90% cucian sudah kering dan masuk lemari. OH YEAH !
.
Pagi ini, begitu bangun, saya langsung mandi, lalu jemur pakaian yang lupa dijemur semalam.
Pas sedang jemur itulah, Ibu saya sampai di kos.
ISTIMEWA !
Semua rapi pada saatnya (kerapian skala pribadi) sehingga sejauh ini, lancar jaya !
.
.
.
Sekian untuk kali ini.
SELAMAT PAGI SEMUA !!!

Sabtu, 08 November 2014

Recent Update !!!

YOYOYOYOYOYO !!!
.
Ini postingan super singkat yang nggak mau gua bikin di akun media sosial manapun yang gua punya.
.
Kenapa tiba-tiba gua mimisan ???
Kenapa ?
KENAPAAAAAA ???
.
Sekian.

This Is Priceless !!!

YOYOYYOYOYO !!!
Piye kabare rek ?
Apik yo. Apik tenan yo.
.
Pada kesempatan kali ini, gua mau cerita mengenai suatu kalimat yang benar-benar tak ternilai yang keluar dari mulut orang lain dan ditujukan kepada gua.
.
Singkat aja ceritanya.
Lagi praktikum nih di lab. Sekelompok ada 3 orang. Gua, 1 cowok, 1 cewek.
Posisi gua di depan meja itu langsung kena pendingin ruangan sehingga, tentunya, badan gua mendingin. Gua ngerasa biasa aja, karena gua memiliki lapisan armor trigliserida yang tebal dibalik kulit gua. Nggak terlalu dingin juga sebenernya, tapi karena langsung, ya numpuk dinginnya.
Lagi siapin alat, tangan temen gua, yang cewek, nyentuh gua. Sangat normal dan wajar, menimbang mejanya cukup kecil dan penuh alat-alat.
Temen gua ini pun ngomong, "Tanganmu dingin banget."
Gua bales aja, "Ya begitulah. (nengok atas) Tuh ACnya pas kesini."
Dia ngomong lagi, "Tapi ini dingin banget. Mau tukeran tempat ? Biar nggak kedinginan."
Gua lagi, "Nggak usah. Biasa aja kok dinginnya (serius)."
Akhirnya dia maksa gua, dan gua pun tukeran tempat sama dia. Saat itulah terucap kata-kata itu.
Temen gua : "Udah kamu duduk aja disitu. Nanti kalau kamu sakit, kamu nggak ada, kita gimana ?"
.
BOOM !!!
.
Kata-kata itu, harapan yang sangat tinggi terhadap gua, udah lama banget nggak gua dengar.
Istimewa coy.
Gua, selaku orang yang bisa dibilang "encer otaknya" tapi bukan orang yang bersosialisasi dengan baik, merasa sangat tersanjung.
Seingat gua, terakhir gua denger kata-kata semacam itu adalah pas SMA. Dan seinget gua, kata-kata itu terucap dari bibir "si dia". Aselole jos. ASELOLE JOS !
.
Sedap banget.
Sulit digambarkan bagaimana kehebohan di otak gua waktu itu.
Seneng, ya. Merasa bertanggungjawab, ya. Merasa kehadiran gua dibutuhkan, ya.
Keren banget.
ISTIMEWA !
.
.
.
Mungkin, di kesempatan berikutnya gua denger kata-kata itu lagi, adalah dari bibir "si dia" lagi.
Mungkin.
.
.
.
Sekian untuk kali ini.
SELAMAT SORE SEMUA !!!

Kamis, 06 November 2014

Don't Be Like That

YYOYOYOYOYOYOYOY !!!
Apa kabar, dunia ?!!
Woooyeeeaaahhh !!!
Saya merasa sangat bersemangat !!! <= harusnya ngantuk bro
OOOOYYEEAAAH !!! <= kerusakan pada otak
.
Jadi, kesempatan kali ini, gua bakal me-review seseorang yang menurut gua pantas di-review, sebut saja Mawar (bukan acara investigasi). Nggak cocok. Mawar itu lebih pas buat cewek. Karena dia cowok, kita sebut saja dia sebagai Bugenvil. Sip.
.
Jadi, Bugenvil ini adalah salah satu diantara banyaknya kenalan gua di perkuliahan.
Pembawaannya asik aja, bisa diterima. Tampilan fisik wajar, nggak berlebihan. Tingkat kelebay-annya bisa dikompromikan, nggak terlalu gemulai, nggak terlalu kaku. Secara umum, ya dia normal (menurut gua).
.
Sisi yang menurut gua kurang normal, adalah kebiasaannya untuk ngaret pada saat-saat yang kurang bisa ditolerir.
Contoh sederhana : pas makan.
Bugenvil punya kebiasaan, bisa jadi memang pola hidupnya, makan tidak pada waktunya. Mungkin lebih tepatnya, waktu makan gua (kadang gua diajak).
Nah itulah permasalahannya.
Kadang-kadang, gua diajak makan malem, tapi baru berangkat sekitar jam 8-10. ISTIMEWA BERAT.
Entah perutnya punya sistem penghasil zat basa penetral asam lambung atau gimana, dia bisa, dan dia memang melakukan, makan jam segitu.
Dalam jam makan keluarga gua, dapur udah tutup jam segitu. Maksimal jam 7 malem keluarga gua makan.
This is unique.
.
Begitulah penjelasan gua mengenai si Bugenvil.
Pesan gua adalah JANGAN JADI SEPERTI ITU ! ITU MENGGANGGU !
Sekian.
.
.
.
Singkat aja ya kali ini.
Mau tidur dulu nich.
SELAMAT TIDUR SEMUA !!!
SELAMAT PAGI SEMUA !!!

Sabtu, 01 November 2014

Another Manga Session

YOYOYOYOYOYOYOYO !!!
Pie kabare rek ?
Apik yo. Apik temenan yo !
.
Kali ini gua mau bahas mengenai manga yang barusan gua baca, bisa dikatakan non-stop, selama kira-kira 3 jam...
.
Jadi semuanya bermula ketika gua membeli pulsa untuk modem tercinta ini. (kalo lu perhatiin, 2 postingan terakhir itu tengah malem atau pagi buta, soalnya gua nunggu bonus internet malam dari provider, ya lu tau lah).
Dan dimulailah petualangan internet gua.
Gua mulai ngecek medsos lagi. Eh ada beberapa info baru, topik obrolan baru dari temen, dll. Nggak begitu banyak untungnya, jadi gampang ditanggapi.
Setelah itu, gua buka 9gag.tv dan disitulah kegilaan dimulai.
Ada 1 video yang menarik, tentang "the kid that went full diva".
Nggak nggak. Becanda. Jangan tonton video itu.
Jadi video ini mengenai orang Jepang (lu bakal tau begitu buka situsnya). Dan yang gua harapkan adalah kegilaan dalam acara tv orang jepang yang mungkin bisa bikin gua ketawa, sembari sedikit melupakan kesedihan UTS.
.
Hasilnya...
Tidak seperti yang gua harapkan.
.
Video itu menuntun gua untuk mencari manga dibalik jalan cerita video tersebut.
Dan ketemu !
# sempet salah nyari, dapetnya malah manga tentang *sesuatu hal menjijikan yang nggak bakal gua ceritakan ke orang lain. HOEEKK !!!* #
.
Dan yang gua lakukan adalah... mulai membaca.
Jalan ceritanya aneh. Diluar kebiasaan.
Baru masuk chapter pertama, gua langsung merasakan aura klimaks.
WHATTHE !?!
.
.
.
Tanpa sadar, gua terlarut dalam cerita itu.
Gua udah sampe chapter 21, ending season pertama dari manga itu.
WAW !!! Menghipnotis !
Gua jarang baca manga, tapi sekalinya baca, gua langsung pengen bikin komik lagi ! Yang serialnya panjang, bukan 1 cerita per halaman ! Yang jalan ceritanya "suka-suka gua" kayak dulu pas SMP ! WOOOOW !!!
.
Dan akhirnya, gua nggak nge-review manga ini.
Silakan kalian baca sendiri dan rasakan sensasinya.
Sensasi aneh yang membingungkan dimana "lu nggak ngerti ceritanya tapi tetep penasaran gimana kelanjutannya dan akhirnya mulai sedikit mengerti".
Waw.
.
.
.
Sekian dulu kali ini.
Gua mandi dulu kayaknya. Abis itu main deh. Baru tidur.
SELAMAT MALAM SEMUA !!!