Selasa, 29 September 2015

First-Timer

YOYOYOYOYOYOYOYOYYOO !!!
Apa kabar ?
Sehat ?
Sedap ?
Sentosa ?
Semuanya ?
Kenapa 4 baris diatas dimulai dengan huruf S semua ?
Lanjut !
.
.
Kali ini adalah pertama kalinya gua online di lab di kampus.
Karena gua udah masuk ke bidang studi tertentu (silakan cari tahu sendiri), gua "bisa" masuk kesini sebagai warga lab, lebih tepatnya warga bidang studi.
Setau gua udah nggak ada istilah asisten lab lagi. Setau gua. Semua warga bidang studi sama rata, gitu.
.
Yaudah gitu aja.
Nyampah kita. Sepele.
Cuma notifikasi aja.
SELAMAT SORE SEMUA !!!

Sabtu, 26 September 2015

Yet Another Lonely Saturday Night

YOYOYOYOYOYOYOYOYOYOYO !!!
Apa kabar sahabatku yang super ?
Bukan lu yang sedang baca tentunya ! Gua mungkin tidak mengenal lu sama sekali.
Tapi kalau lu mau kenal gua, silakan hubungi gua.
Seperti yang pernah gua pasang di blog ini beberapa waktu yang lalu.
http://ask.fm/Porto_Portule
Feel free to be anonymous and ask whatever you want and get disappointed by my brain ! Yeah !
.
.
Saatnya kita bahas tema utama posting ini.
Malam minggu.
Sabtu malam.
Lusa adalah hari senin.
Hari ini libur, besok libur.
MALAM MINGGU.
Sebuah puisi karya otak gua.
*self-applause*
.
Sebelum gua memulai curhatan + cerita + kegilaan + obrolan dengan organ-organ tubuh gua, gua ingin mengucapkan selamat ulang tahun untuk temen gua yang gua kenal sejak SMA, seorang gitaris humoris eksotis. Sukses kuliah, sukses dalam hidup, salam super !
.
Kembali ke tanktop.
.
Malam minggu.
Sepi seperti biasa. Tapi bukan berarti hari sabtu ini berlalu seperti biasa. Seluruh hari sabtu ini berjalan secara tidak biasa. Sangat tidak biasa.
.
Gua sarapan roti. Itu tidak biasa, men. Gua adalah orang Indonesia secara kuliner. Rice is Life. Life is Rice, man. Belum makan nasi = belum makan. Gua punya lambung khusus untuk nasi, dan lambung khusus untuk non-nasi.
Proud rice eater is proud.
.
Selanjutnya gua ngerjain tugas secara kontinu sampai waktu makan siang. Bahkan gua mengambil 30 menit dari waktu yang gua janjikan ke temen gua sebagai waktu berangkat makan siang untuk mengerjakan tugas.
Gila nugas ? Nggak men !
Gua mungkin bisa jadi deadliner, tapi gua hidup untuk bersantai, men.
Hardwork means there's time to relax.
Kerja keras sehingga tua nanti tinggal santai.
Kerja tugas sehingga malam nanti tinggal santai.
Konsep sederhana.
.
Makan siang, ketidakbiasaan yang terjadi bisa diabaikan. Orang baru, suasana baru, sangat bisa diabaikan. Tidak ada kejadian unik pula.
Setelah makan siang, apa yang gua lakukan ? TUGAS.
Kontinu sampai jam 15.40.
2/5 tugas yang gua rencanakan untuk kerjakan selesai men ! WOOOO !
.
16.00 gua ikut suatu forum di himpunan mahasiswa di jurusan.
Ikut temen. Lumayan untuk sedikit mengetahui perkembangan mahasiswa baru.
Yap. Kalo lu merasa pernah melihat gua di kampus sebagai seorang yang lebih tua, gua memperhatikan perkembangan lu.
Selesai forum, gua ngerjain tugas (lagi) sambil nonton temen gua main pingpong a.k.a tenis meja.
4/5 tugas selesai men ! WOOOOO !
.
Dan disinilah gua sekarang.
Internetan di kamar. Sendirian.
Makan malem sendirian.
Nulis di blog ini sendirian.
Kurang dinamika, men. Otak gua lapar perubahan ! Entropy is Life ! Rice also !
.
Semoga besok indah.
Semoga besok gua bisa lihat wajah "si dia" (lewat media apapun).
Kesimpulan : Wajah "si dia" adalah indah. YOI BANGET.
.
.
Sekian buat malam ini.
Mungkin lu ada suatu pemikiran yang memerlukan pandangan orang lain atau iseng mau tau apa pandangan gua akan suatu hal atau sangat tidak ada kegiatan sehingga lu ingin bertanya sesuatu ke gua. Silakan bertanya. Hubungi gua.
Terimakasih atas perhatiannya.
SELAMAT MALAM SEMUA !!!

Kamis, 24 September 2015

Eid al-Adha

YOYOYOYOYOYOYOYOYOYO !!!
Piye kabare ?
Enak jamanku toh ? (lah!?)
Enak sehat toh ?
Enak semangat toh ?
Hahahahaha.
Tak gendong kemana-mana !
.
.
Selamat hari raya Idul Adha bagi yang merayakan !
Yeah !
.
Walaupun gua bukanlah seorang muslim, tapi tidak dapat dipungkiri, sebagai Warga Negara Indonesia, gua turut menikmati liburannya.
Bahkan hebatnya, hari ini seharusnya adalah hari kuliah tersibuk dalam 1 minggu. 8 sks bro. 8 jam di kampus. 8 pagi sampai 4 sore. Pas sekali liburnya. Bahkan untuk besok, ada dosen yang menyatakan akan libur ! All right all right all right !
.
Tahun ini (lagi-lagi) gua lolos. Luar biasa !
Yap inilah kalimat lawakan gua tiap tahunnya di Lebaran Haji ini dimana sapi-sapi dan kambing-kambing dan hewan kurban lainnya (maaf, gua nggak tahu hewan yang bisa dikurbankan apa aja. gua kurang mencari tahu) dikurbankan dan dagingnya dibagi-bagi ke masyarakat yang membutuhkan.
Pengalaman gua dalam menyaksikan live action (live action ???) penyembelihan sapi terjadi saat gua masih SD. Waktu itu, setelah shalat Ied selesai, gua ngikut temen-temen gua ke masjid di perumahan gua untuk lihat sapi disembelih. Sayangnya, pas udah dateng, sapinya udah tewas. Udah terpenggal. Gua cuma bisa sedikit colok-colok matanya pake rumput kering.
.
Otak : Bro, menjijikan bro. Simpan untuk dirimu sendiri. Ini bisa dibaca secara internasional, bro.
Gua : Biarkan pembaca yang menyaring informasi yang mereka inginkan dan tidak inginkan, bro.
.
Sekarang, saat gua nulis ini, adalah jam 4 lebih 1 menit (waktu laptop dan jam dinding kamar).
Tidur gua kurang nyenyak. Entahlah.
Internet semalam belum selesai sepertinya. Laptop gua masih nyala !
Gua : I'm sorry, laptop. *smooch laptop*
Laptop : Take those bacteria ! Haha !
Gua : Y u do dis, leptop ??? :-(
.
Sepertinya gua akan lanjut internetan lagi.
Mumpung libur 1 hari !
Plus ngerjain tugas tentunya.
Tapi, gua harus menghargai yang hari ini merayakan kurban.
Gua kerjain tugas di malam hari aja :-D
.
.
.
Sekali lagi, selamat Hari Raya Idul Adha a.k.a Lebaran Haji a.k.a Eid al-Adha.
Semoga jadi berkah di tahun ini dan tentunya, tahun-tahun selanjutnya.
Semoga kita semua menjadi manusia yang lebih baik, lebih damai, lebih toleran, tapi tetap taat peraturan.
SELAMAT PAGI SEMUA !
.
P.S. Jangan lupa sholat Ied bagi yang muslim/muslimah !

Selasa, 22 September 2015

Lost (In) Thought (?)

YOYOYOYOYOYOYOYOYOYOYOYO !!!
What's up ?
What's down ?
All right all right all right !
.
Kalau lu merasa kenal dengan baris kedua dan ketiga dari salam pembuka diatas, ya, benar, tepat sekali, gua mengambilnya dari salam yang biasa dilakukan oleh Uus, komika Indonesia asal Bandung, personil Sepuluhtura.
Nggak paham juga ? Cek di YouTube.
Totally recommended.
.
Kembali ke tanktop.
.
Pernahkah lu memikirkan suatu hal yang sangat menarik, yang terlalu menarik, yang akan membekas dengan manis di hidup seseorang, dan 2,5 jam berinternet and poof! HILANG.
Gua mengalami hal itu. Hari ini. Setelah makan siang tadi. Gua balik ke kos, YouTube, dan hilang begitu saja.
Gua yakin hal itu akan menjadi sesuatu yang hebat untuk ditulis disini !
.
I have failed you, readers. Forgive me with every fiber of your being, please.
.
One more topic gone out of this world.
.
Mari kita bahas hal yang lain.
Gua memiliki sebuah ide yang cemerlang (dan tentunya tidak hilang) untuk bersenang-senang.
Huehueheuheuhe.
Gua mau ngerjain kakak gua dengan sebuah RickRoll. Oh yeah.
*Gua pernah cerita kalau gua punya kakak kan ? 2 tahun lebih tua tapi beda 1 angkatan di sekolah. Pernah lebih gemuk dari gua, tapi secara mistis langsung melakukan diet ekstrem di kelas 1 SMA dan voila! kurus. Sekarang dia baru lulus sekolah pilot suatu maskapai penerbangan swasta nasional Indonesia yang baru beli banyak pesawat (that's a hint, bro). Kudos to him !*
*Sekilas info lainnya. Lu tau tentang "RickRoll" kan ? Cek search engine favorit lu dengan keyword "rick roll". Voila! pemahaman instan.*
.
Jadi ide gua adalah memberikan suatu link internet ke dia dengan sedikit kata-kata yang tidak mengundang kecurigaan, seperti "Coy, internet di kampus gua mati dan hp gua lagi di-charge. Bisa buka link ini gak ? Buat daftar praktikum nih." atau sesuatu yang mirip seperti itu.
Keren gak tuh ? Terlalu apik untuk dilupakan, men !
Kelemahannya adalah gua mesti mencocokkan jadwal kejahilan gua ini dengan jadwal kegiatan dia, yang mana gua nggak tahu. So close, yet so far.
Semoga akan berhasil !
Akan gagal ? Pfft ! Dia nggak baca blog ini. Gua yakin 100%. Dia pernah punya blog, tapi itu dulu. Sekarang dia tipe orang yang doyan ngoceh di media lain seperti Wireless atau Kabel tembaga.
Mohon maaf, itu percobaan lawakan original dari gua, menyesuaikan dengan jurusan kuliah yang gua tempuh.
Dia itu tipe orang yang doyan berkoar di media lain seperti Line atau ...
... Line. Yap. 2 media sosial tersebut.
Sekali lagi, semoga rencana gua akan berhasil. Semoga eksekusinya lancar.
Rencana bukan cuma wacana, men ! Hidup mahasiswa ! Yeah ! I'm on fire !
.
.
Kembali ke tanktop.
Saatnya ganti topik.
.
Gua terkenal (mungkin "dikenal" adalah kata yang lebih cocok) sebagai orang yang pandai dalam pelajaran (dilihat dari segi nilai saat ujian, sepertinya. Entahlah, bukan gua yang menilai gua seperti ini).
Mungkin lu juga begitu, mungkin tidak. Entahlah, dunia itu luas tapi sempit.
Pertanyaan yang sering muncul ketika kita jago atau bagus dalam suatu hal adalah "Kok lu bisa begitu ? Apa rahasianya ? Gimana cara belajar lu ?"
.
Well Imma tell you this, questioner/asker.
.
Fokus.
Harus fokus di kelas saat belajar.
Pulpen di atas meja.
Pandangan mata ke mata dosen/guru. Tajam.
Pendengaran fokus ke mulut mereka.
Aminkan apa yang mereka katakan, terutama apa yang tidak tertulis di buku. Pengalaman adalah ilmu, men.
Catat semuanya di otak lu, aminkan, resapi sampai DNA lu berubah, dan gunakan perasaan itu ketika mencatat di buku lu. You need emotion to do this, men. Logic meets emotion in a good way, this time.
That's that.
Sulit ? Ya ! Gua pun butuh penyesuaian untuk gaya seperti ini. Tapi gua telah melakukannya sejak gua SD, sepertinya.
Gua nggak ikut bimbel atau pelatihan diri khusus atau apapun yang berasal dari luar otak gua.
Gua cuma pengen cepet paham, sehingga di rumah, waktu main gua bertambah.
Play those games, man !
.
Gua memang bukan orang terbaik untuk diteladani (gua sendiri yang merasa demikian, entah untuk temen-temen gua) dalam hal cara belajar dan berinteraksi antar manusia (temen gua pernah minta saran cara deketin cewek ke gua. Gua belom pernah punya pacar, coy ! Jangan menyakiti perasaan gua dengan meminta saran ! Untungnya sukses.) tapi mungkin gua bisa jadi sedikit bumbu di kehidupan lu bahwa dunia itu divergen dan konvergen pada saat yang bersamaan. Kita semua menuju satu arah, kelihatannya, padahal ada cabang-cabang yang melawan arus dan berbelok ke arah yang aneh. Gua mungkin (lebih seperti, pastinya !) bisa dibilang unik (cara halus mengatakan seseorang itu aneh dan sepertinya perlu penyesuaian untuk hidup di masyarakat) tapi semoga gua menjadi warna di kehidupan lu, memberi inspirasi, memberi rasa, memberi harapan, mengisi ruang kosong, membuka pikiran, merusak tembok penghalang imajinasi lu.
.
Gua menyadari terlalu banyak penjelasan dalam tanda kurung di paragraf di atas. Gomenasai.
.
.
.
Sekian dulu buat kali ini.
Sedikit pesan : Dunia itu terlalu luas, otak kita terlalu kecil jika dibandingkan dengannya, tapi jangkauan pikiran kita bisa diperluas ke batas yang belum terlihat sehingga mungkin, mungkin saja, dunia ini bisa kita pahami dan nikmati sebagai dunia yang kecil dan ramah dan hangat.
SELAMAT SORE SEMUA !!!
.
Bagi anda yang merasa Warga Negara Indonesia dan beragama Islam a.k.a seorang muslim/muslimah, silakan melakuan doa / shalat / sholat maghrib. Sudah waktunya.

Sabtu, 19 September 2015

So Disappointed

YOYYOYOYOYOYOYOYOYOYOYO !!!
Apa kabar ?
Good ?
Saatnya late night post biar tidur lebih nyenyak !
Otak : That's not scientific, bro.
Gua : I don't care, bro. It helped me before.
Otak : Your call, bro.
.
.
Jadi...
Beberapa hal baru terjadi dalam hidup gua.
.
Gua telah mendaftar sebagai aissten praktikum untuk salah satu praktikum untuk angkatan 2014 (gua udah pernah cerita), tapi sampai saat ini, belum juga dapet jatah jaga.
Epic twist, mulai tanggal 28 September ini, gua bakal langsung jaga 6 kali (a.k.a 12 jam jaga dan 6 kelompok) dalam 1 minggu. Booyeah ! Hit it hard, man ! Woooo !
Masih berkaitan dengan praktikum, gua juga sedang menyongsong suatu praktikum. Yap. Kayaknya bakal sibuk nih. Gua yakin badan gua bakal kuat !
Badan : Yakin, bos ?
Gua : HARUS ! HARUS !
Badan : Tapi b-
Otak : Shhhhh...
Badan : Oke. bos.
.
Bahkan gua belum menyentuh topik yang memotivasi gua untuk bikin postingan ini.
Let's move on, then.
Let's go to something more private. For me.
.
Gua (beberapa hari yang lalu) mengontak "dia" via suatu media sosial.
Menarik.
Obrolan yang menarik, buat gua.
Dan tentu saja, gua kemas sedemikian rupa sehingga tidak menjurus ke hal-hal tertentu. Biasa aja. Hanya seorang teman ngobrol dengan teman. Atau setidaknya begitulah yang gua rasakan.
Lumayan. Gua bisa sedikit (amat sangat sedikit, tepatnya) mengetahi kondisi "dia". Setidaknya sedikit gangguan atau masalah di kehidupa "dia".
Gua berharap ada kesempatan ngobrol lagi lain waktu. Via media sosial, ya gua bisa memakluminya.
Jarak dan waktu. Jarak dan waktu.
Mungkin di pembicaraan selanjutnya, gua bisa melanjutkan pembicaraan kali ini. Mungkin.
Gua nggak bisa langsung bilang, "Hai, apa kabar ? Lagi ngapain ? Udah makan ? Foto profilmu cantik dan lucu deh. Aku suka." kan ? Menurut gua, kalimat-kalimat semacam itu terlalu "tidak sopan" dan "tidak pantas". Gua dan "dia" cuma temen biasa. Belum ada perkembangan apapun sejak kita mulai saling kenal. Atau setidaknya, itulah yang gua rasakan. Kalau emang ada perkembangan yang tidak gua rasakan, gua meminta maaf atas kelalaian gua. Tapi pastinya gua bersyukur, men. Pastinya.
.
Semoga kecambah akan segera tumbuh !
.
.
.
Topik selanjutnya, inti dari postingan ini !
.
Gua merasa sangat kecewa dengan masyarakat di tempat gua berada saat ini.
Gua pernah baca suatu artikel tentang kepribadian manusia, gua pernah menjalani tes sederhana, dimana gua mendapat Melankolis dan Sanguinis sebagai sifat dominan dalam diri gua, dimana gua membaca lebih lanjut bahwa orang Melankolis mudah kecewa karena ekspektasi yang terlalu tinggi.
Gua pastikan, gua sudah mencoba meredam ekspektasi tersebut untuk hal yang satu ini.
Gua sudah mencoba menerima apa adanya, dengan lapang dada, tulus ikhlas.
.
Gua sangat kecewa terhadap perilaku kecil tapi mematikan yang dilakukan masyarakat.
Tadi pas perjalanan makan malam, gua mengendarai motor melewati suatu jalan yang ramai.
Seorang bapak membawa istri dan anak bayinya naik motor. Tanpa helm sama sekali. Tanpa kain untuk menutup wajah bayinya.
2 orang bocah naik sepeda, paralel, di tengah jalan, ngobrol asik banget.
3 anak perempuan di bawah umur naik motor. Cabe-cabeankah ? Gua nggak tau.
Orang mau nyebrang jalan, standby di pinggir jalan tapi menjorok sekitar 60 cm ke tengah jalan.
Motor berperilaku seperti cendol. Jalanan kosong ? Hajar !
Selap-selip.
Lampu sen 2 meter sebelum berhenti untuk berbelok.
Motong jalan dengan kecepatan 20 km/jam disaat trafik berkecepatan 30 km/jam.
.
Gua kecewa.
Kenapa ?
Rambut gua sampe gatel banget mikirin ini.
.
Merasa wilayah kekuasaan ? Omong kosong !
Merasa "ah nggak jauh dari rumah" ? Omong kosong !
Merasa "biasanya aman" ? Omong kosong !
Anak lama ? Omong kosong !
.
Gua pernah melihat dengan mata kepala gua sendiri, di hadapan gua, bapak gua disambar motor yang dikendarai 2 bocah tengik tanpa helm sama sekali, tanpa stnk, bahkan kedua kakinya aja nggak bisa napak ke tanah saat berhenti !
Trust issue, man.
Bapak gua anak lama, tinggal lama di daerah tempat kejadian, sering lewat situ, deket rumah, biasanya aman, tapi tetep aja 2 bocah tengik merusaknya !
.
Kehidupan ini proses acak, men.
Lu nggak bakal tau apa yang akan lu dapet, tiap harinya.
Statistik ? Catatan dari masa lalu ? BLEH !
Sekarang, dewasa ini, lu nggak bisa berharap banyak ke masyarakat.
.
Gua belum memiliki kekuasaan untuk merubahnya. Gua belum bisa merubah peraturan yang ada.
Yang bisa gua lakukan cuma menerima keadaan dan berbuat yang terbaik yang gua bisa untuk mempengaruhi orang lain untuk tidak merusak mimpi anak kecil yang berharap Ultraman bakal mengalahkan semua monster di hadapannya.
.
Gua beberapa kali berpikir untuk merubah keadaan secara ekstrem.
Menyimpang dari norma kebiasaan.
Sedikit inovasi.
Sedikit perbedaan yang besar dampaknya.
Kecil, tapi berbuah besar.
.
Tapi, gua tetaplah seorang pria melankolis.
Gua tetep berharap masyarakat akan membaik tanpa harus dikasari, tanpa penjajahan lagi.
.
Mari berharap.
Mari jadi lebih baik.
Mari wujudkan mimpi anak kecil.
Mari ciptakan tawa ceria.
Mari.
.
Campur aduk ya isi postingan ini.
Mohon maaf kalau perasaan lu malah jadi nggak enak setelah baca postingan ini.
Mungkin lu bisa cari video lucu di YouTube untuk menyegarkan pikiran, buka 9gag, lihat postingan alay di FB dan Twitter, atau apa saja. Hibur dirimu bila kau sedih ! Yeah !
.
Sekian untuk kali ini.
SELAMAT MALAM SEMUA !!!

Original Story : I Am Whole #2

Part 2 : Rage

            After two hours, he woke up to find a report in his table. “From Jerry, I suppose.” So he read the report. It was said that Lord Renato had a very well-functioning brain, good reflex, and not a single organ dysfunction. He was completely healthy even in his age. “Wait, what ? Is this possible ?” Doctor Peter got so angry, he rushed to the administration room to schedule a session with Lord Renato. There, he met Miss Jules, the administration staff.
            “I need to see Lord Renato now. I want a session. No cameras. No microphone. No one.”
            “I’ll arrange a session in 30 minutes. You can see him in Session Room 2.” Said Miss Jules.
            “Can’t you make it faster ? I need to see this guy !” Doctor Peter insisted.
            “O-okay, sir. 5 minutes. Session Room 2.”
            Doctor Peter rushed to Session Room 2 to prepare his stuffs. On the way, he passed Doctor Jerry, but his mind was full of Lord Renato. He didn’t even notice his friend. While Doctor Jerry passed the administration counter, he asked Miss Jules.
            “What is all the fuss with Peter ? He seemed in a rush.”
            “I think he’s going mad about that new patient. He really want to talk to the patient, like, right now ! That’s odd.”
            “What ? A session ? At this time ? That’s out of schedule, right ?”
            “Definitely. I don’t know what is in his mind. Why don’t you take a look ? Session Room 2.”
            As Doctor Jerry arrived at the room, Doctor Peter had already talked to Lord Renato.
            “Explain yourself ! Why are you doing all this ?” Doctor Peter talked louder than ever.
            “Why are you so emotional ? Relax, Doc. Don’t you want information ? Behave, please.”
            “You behave ! This is all an act ! Your act ! Now tell me, why do you want to be brought here ? You have something in your mind ? A plan ? You want to ruin my facility ?”
            “That’s rude, Doc, accusing me without proof.”
            “Read this report. You are not mad. You are playing our minds. Spill your plan to me ! Right now !”
            “Plan ? There is no plan. And don’t you yell at me, Doc. I don’t appreciate that.”
            “Don’t lie to me !” Doctor Peter shouted to the fullest as he threw a powerful punch to Lord Renato’s face.
            “Cut it, Peter ! Stop !” Doctor Jerry immediately went in the room and held Doctor Peter’s hands, and carried him out of the room. “Are you mad ? What happened in there ?”
            “That man is lying about his condition ! You heard that right ? Did it correlate with your report ? Your own report ?
            “That’s correct. That’s my report. Let me be straight now. You haven’t read it all, have you ?”
            “Of course I read all of it !”
            “Then go to the last page ! A small part of his brain is damaged. His sanity is unstable. He may be suffering schizophrenia or anything. I need to check his brain more to be sure. Come on read it, now.”
            “The report is in the room. On the table.”
            “I’ll allow you to get it. But, please, behave yourself ! No more harm to patients ! We’re doctors, Peter ! Remember that ! Now go. I’ll be watching.”
            Doctor Peter went in the room to get the report. Lord Renato had his forehead on the table, like he was in great pain. When Doctor Peter grabbed the report, Lord Renato lifted his head and looked straight to the doctor’s face.
            “You got me, Doc.” He said softly.
            “What ? What are you talking about ?”
            “I had a plan. But I can’t tell it to you. I’ll be killed ! And I don’t like your friend out there. Jerry, right ? So, let me write it in my room and you can have it by the morning. I can tell that it is a sensitive letter, just for you. Please, Doc. I’ll tell you everything. Just, no more punches. It hurts a lot, really.” Lord Renato begged.
            “Now you’re talking... I accept your plan. And don’t try to lie again to me !” And Doctor Peter went out of the room. Doctor Jerry was there.
            “What’s that ? A small chat ?” Doctor Jerry asked.
            “Nothing important. As you know, he may be out of his own mind.”



Selasa, 15 September 2015

Right-Click + E

YOYOYOYOYOYOYOYOYOYOYO !!!!
Apa kabar semua ?
Baik ?
Senang ?
Bahagia ?
Top markotop ?
Semuanya ? Harus !
.
.
Di tempat gua menulis saat ini, cuacanya sedang "amat cerah".
Terlalu cerah. Tanpa awan. Untungnya ada angin.
Kalau mau masak telor, cukup jemur wajan dan masukkan telur dan voila! gagal !
Jangan berpikir proses ini bakal berhasil kecuali ada alat pemfokus panas matahari atau kalian suka telur yang kurang matang.
.
Kepala gua pusing.
Gua mengantuk.
Dan gua akan melakukan suatu kuis singkat dan presentasi. Yeah.
Gua menulis disini untuk mencari kekuatan, men.
Bantu gua.
Berikan aku kekuatan ! Aaaaargh !
.
.
Sore ini gua akan nonton film bareng beberapa temen. Di bioskop.
Let's go legal this time.
Semoga seru dan bisa meningkatkan kelegaan dan keceriaan dalam hidup gua.
.
Singkat aja ya.
Doain kuis dan presentasi gua sukses.
SELAMAT SIANG SEMUA !!!

Minggu, 13 September 2015

Original Story : I Am Whole

Part 1 : Introduction

            Doctor Peter prepared his equipments and went to his patient’s room. That day he was super excited because this patient was no ordinary guy. Not just an ordinary insane guy. He was a well-known villain, who went by the name “Lord Renato”.
            Doctor Peter went down the alley wondering why the police asked him to interrogate this man. It never happened in his life before, despite all the bad guys that went crazy and sent to his facility, in his private island. He wondered how twisted was this guy that he was sent to this super facility where every patient was so psychologically ill that none of government’s asylum could handle.
            “Really ? The police can’t even conduct an interrogation with this man ? Those lazy doughnut-eater...” He thought.
            Finally he arrived at the specially-decorated interrogation room. Usually this room was a room to hold patients who were physically active and needed to be restrained. The room was equipped with surveillance cameras with microphones from lots of angles. In the room was a huge mirror, but it wasn't any ordinary mirror; it was a mirror from one side, but just transparent glass form the other side, like the ones in police interrogation room. This “other side” room used to be a place where doctors could monitor the restrained patient. At the moment, it was used by other doctors and representatives of police to survey the interrogation process. By the time Doctor Peter went inside, his eyes caught something unusual. A man, in his 40s, sat in a chair with an expressionless face. This man is so calm and his personalities were well-hidden, it sent a chill down the doctor’s spine.
            “This man is absolutely not a common rabble. He is good. Really good. But a super villain ? No way.” He said in his heart.
            It was due time so the doctor started the interrogation.
            “Good day, Mister Renato.” The doctor said.
            “Lord. Lord Renato. I insist.” The man said.
            “Okay then, just Lord, if that’s okay. So, do you know why you are here ?” The doctor asked.
            “Because I am worth it, right ? I don’t belong in police cages. I belong here.” The man answered.
            “So you belong here ? What makes you said that ?”
            “Obviously, I am a Lord. A villain lord. A villain so good that those stupid police thought that I am ill, my mind to be precise, am I right ?” The man said while looked to the big mirror.
            “So, are you ill ?”
            “I am what people think I am. How about you, doc ? What do you think about me ? About this first impression ?”
            “This is not the right procedure, Lord. I do the question, you do the answer. As simple as that.”
            “Really ? How boring. How about we talk about your hobbies ? You got any ? Well I like playing games, free ones.”
            “Let’s talk about what you did, Lord. Why do you end up here ?”
            “So, your hobby is questioning crazy people, eh ? That’s new. Unique and quite cool, I think. Well I still prefer games, though. Can’t help it. The tension, the graphics, the storyline, oh so good !”
            “Lord, why do you end up here ? Tell me that.”
            “You are a persistent one, doc. Rock hard. I can talk about anything and you still want to talk about the past, my past. I don’t have a lot of time, so I’ll answer. What I did was I, simply, tell those cops that I have killed a man in my apartment.”
            Doctor Peter was astonished. He thought this man was just another high man who liked to talk about random, not important things, but he could make that unexpected statement in front of the cops.
            “This is definitely not normal. Was this guy wanted to be arrested ? Damn. This man isn't just crazy, his brain must be completely damaged !” He thought.
            “Okay, then. That’s enough for the introduction. We’ll keep in touch, Lord.” He said as he walked out the room. He didn't expect this. This was unimaginable. Not in his life.
            On the way to his office, he met his colleague, Doctor Jerry, the neurologist, and Doctor Tom, the anaesthesiologist. They were going to examine Lord Renato.
            “That Lord guy is crazy !” Said Doctor Peter.
            “Really ? How so ?” Asked Doctor Tom.
            “He confessed a crime, which he have never done ! You believe that ? Do people do that ever?
            “That is not normal. Definitely a problem in his brain. And that is why I'm here.” Said Doctor Jerry. “After the test, I’ll report to you, Doc.”
            Then the three of them went to their own way, continued what they were doing. As for Doctor Peter, he went to his chamber to take a nap. That man had given him a headache. A perfect hit to his brain. A lunatic patient with severe brain damage that would take a very long time to handle. “A good nap will help me.” Or so he thought.



Updating...

YOYOYOYYOYOYOYOYOY !!!
Apa kabar ? Baik ? Harus baik !
AWWWWWYEAAAAAAAAAAHHHH !!!
.
.
Udah lama nggak nge-blog nih.
Otak : Serius bos ? Maksimal 2 minggu aja dibilang "udah lama".
Gua : Santai bos.
.
Mohon maaf, kalau ada yang nungguin tulisan gua.
Otak : Belom tentu ada yang nungguin bos. Lu kan ngoceh ngaco aja tiap saat. Bahasanya bukan EYD lagi. Nggak bisa diterjemahin bos.
Gua : Santai bos.
.
Gua akan menceritakan hal-hal yang gua alami selama gua nggak nulis disini.
.
Cerita buatan gua terus berlanjut. Sialnya, sekitar 6 hari terakhir gua sibuk (atau menyibukkan diri) sehingga nggak sempet ngelanjutin ceritanya. Udah hampir selesai sih. Udah menuju klimaks.
Otak : Udah menuju klimaks = udah mau selesai ? Nice logic bro.
Di dalam pikiran gua, ceritanya tinggal sap-sap-sap-sap dan selesai. Begitu gua bayangin ulang, dengan tambahan sedikit bumbu penyedap, tiba-tiba jadi panjang dan mengurangi nafsu menulis gua.
Tapi seberapapun derajat kemalasan gua, gua akan menyelesaikan cerita itu ! UWOOOOH !
Dan gua akan mengunggahnya kesini karena gua terlalu malas menyebarkannya ke kenalan terdekat gua dan keluarga gua dan temen gua dan dosen gua (What ???).
Tunggu aja tanggal mainnya.
.
Gua telah mendaftar sebagai asisten praktikum (bukan asisten lab) untuk semester ini.
Lumayan. 8 kelompok = 16 jam praktikum = asistensi yang cukup lama. Pengalaman baru, penguatan pengetahuan, kenalan baru. Sepertinya akan sangat menarik sekali.
Yeah.
Mungkin gua bisa sedikit "mengerjai" praktikan. Hueheuhueheuhue.
Otak : Kata dosen pengawasnya nggak boleh bos.
Gua : Selow bos. Gua masih taat peraturan.
.
Dalam salah satu matakuliah umum yang dosennya menghendaki / memaksa mahasiswanya untuk berkelompok dengan teman beda jurusan, gua dijadikan ketua kelompok walau mungkin gua adalah anggota termuda dalam kelompok. Kenapa jadi ketua ? Yeah, gua laki-laki satu-satunya dalam kelompok. Cukup menarik untuk institut teknik kan ?
Semoga gua bisa menjadi ketua yang baik, demi kelompok yang harmonis dan laporan tugas yang baik.
SAATNYA BERAPI-API ! WOOOOO !!!
.
Gua udah bayar listrik dan air dan sewa kamar kos.
Otak : Useless trivia is useless.
.
Gua belum ada kontak lagi sama "dia" yang gua suka. Hiks.
Otak : Jomblo ngenes is ngenes.
Gua : Gua nggak ngenes !
Otak : Setidaknya lu masih jomblo.
Gua : That's a good point.
.
Hari Selasa nanti gua ada presentasi. Harus bikin slide PowerPoint dan makalahnya.
Otak : Selesain dulu, baru main.
Gua : What ?
Otak : Dunia itu memang kejam nak.
.
Gua haus.
Otak : MINUM ! MINUM ! JANGAN MERENGEK DI BLOG ! BLOG INI DILIHAT OLEH BANYAK ORANG !
Gua : Emang ada yang liat ?
Otak : I'm sorry. No offense, bro.
Gua : None taken... (sob)
Otak : (ragequit from life)
.
.
.
Sekian dulu dari gua.
Sebagai penutup, gua akan memberikan sedikit cuplikan dari cerita gua. Mungkin menarik, mungkn mudah ditebak, mungkin sampah. Siapa yang tahu ? Akupun tidak !
SELAMAT SORE SEMUA !!!

Sabtu, 05 September 2015

Heart Gets Confusion !

YOYOYOYOYOYOYOYOYOYOYOO !!!
What's up ?
What's down ?
All right all right all right !
Let's get going then !
.
Buenas noches, senores y senoritas.
Good night, ladies and gentlemen.
Selamat malam, tuan-tuan dan nyonya-nyonya.
Konbanwa, redisu en janteruman.
Wait, what ?
Mohon maaf apabila ada yang tersinggung.
(emang ada, bos ?) (gatau juga sih. antisipasi.)
.
Seperti, judul postingan ini, gua mengalami "kebingungan".
Apalagi kalau bukan, tidak lain dan tidak bukan, tidak salah lagi, adalah mengenai "ikatan di dalam kehidupan masyarakat abad ini yang, sepertinya, harus dilalui sebelum ke jenjang pernikahan".
Yeah, gua bingung masalah "itu". Dan gua nggak mencoba meniru Mario Teguh.
"Itu".
.
Ya belum menuju "itu" sih. Masih di tahap "ah aku seneng deh kalau ngeliat dia". Yap.
Seperti masalah sejak dulu kala, sejak gua mulai ngoceh di blog ini, topiknya masih sama.
Siapakah ?
Di kepala gua masih ada 2 nama. Sebenernya bukan cuma di kepala sih, ada namanya tertulis di bagian belakang buku catatan gua. Bukan catatan kuliah, terlalu mudah terekspos. Catatan lainnya.
.
Seperti kebanyakan orang (mungkin, entahlah), figur wanita idaman sekaligus percontohan gua adalah ibu gua, La Signora Grande. Gestur, ekspresi, senyum, cara ketawa, intonasi, nada bicara untuk emosi tertentu, pemikiran, kemampuan dalam mengerjakan pekerjaan rumah sehari-hari, bahkan dalam kasus yang gua alami dulu (sekarang masih inget sih, tapi udah hambar a.k.a nggak ada rasa [ajegile bos]), gaya rambut juga gua cari yang mirip dengan ibu gua.
Dan sampai saat ini, yang (masih) memenuhi kriteria-kriteria tersebut adalah 2 wanita kenalan gua sejak SMA ini. Di SD, belum kepikiran. Di SMP, gua mending punya pokemon. Di perkuliahan, gua mending punya pokemon. Soalnya, ya 2 orang ini spesial buat gua. Nggak perlu dicari, tapi datang seiring kehidupan belajar di sekolah. Datang lewat aliran, baru gua sadari dan sambut (secara pribadi, tentunya).
Dan dalam hubungan pertemanan di sekolah, respon mereka ke gua juga sangat baik (menurut gua). Asik-asik-seru-heboh-rusuh gitu lah. Gua yang terkenal (nggak terkenal "terkenal" tapi terkenal "dikenali oleh teman sebagai sesuatu" [udah tau bos, jangan nyampah disini]) lucu ketika menceritakan hal-hal secara biasa dan jayus ketika niat melucu, direspon baik oleh mereka berdua. Ya, gua merasa bahagia.
Dan gua, sebagai manusia yang memiliki sifat manusia, tetep melihat tampilannya. Menurut gua, tampilan keduanya menarik, sedap dipandang, dan tidak-bosan-walau-dipandang-dalam-waktu-yang-lama. Suara mereka berdua juga menarik. Sedap didengar, walaupun teriak karena sebel tapi tetep ada kebaikan didalamnya (aah terlalu susah dijelaskan dengan kata-kata), ada getar-getar kelembutan dan keimutan dibalik apa yang dibicarakan. Dan saat mereka nyapa gua, terdengar sangat ikhlas di telinga gua.
Gua masih manusia sehingga ya wajar dong kalau gua demen. Gua tertarik.
.
Sialnya ya belum terungkap saja.
Sisi kiri gua mengatakan : Kejar terus ! Ajak ketemuan dan katakan bos ! Angkat tanganmu, Shaggy (Wait, what ???)
Sisi kanan gua mengatakan : Apa kata mama dan papa ? Tunggu sampai kamu menghasilkan uang dulu. Kayak mama dan papa dulu. Nanti pacarannya udah enak, nggak ngerepotin.
Perang dingin jadinya.
.
.
Untuk saat ini, apa yang akan terjadi, terjadilah. Bila ada elang menyambar salmon bidikan beruang ini, apalah daya beruang ini yang tak bisa terbang. Bila ada gerombolan serigala memangsa kelinci bidikan beruang ini, apalah daya beruang yang sendirian ini.
Bila ada hiu merebut rusa buruan beruang ini- NGAPAIN ADA HIU DI DALAM HUTAN ! STOP ! STOP ! STOP TIPU-TIPU !
.
Sekian buat malam ini.
Menanggapi judul postingan ini : It's Super Effective !
SELAMAT MALAM SEMUA !!!

Kamis, 03 September 2015

So Wow dan Much Intense Course

YOYOYOYOYOYOYOYOYOYOYOYO !!!
Apa kabar ? Baik ? Good !
.
.
Sekarang jam 2 pagi lebih 33 menit GMT+7 (saat penulisan kalimat ini).
Gua ngantuk.
Yes. Sangat mengantuk dan lelah.
Tapi ada hal yang mengganjal. Gua merasa sangat harus wajib kudu mesti menceritakan sesuatu lewat media komunikasi apapun (dan gua pilih blog ini) untuk meringankan sedikit beban di dada.
.
Semester ini gua ambil 24 sks. Memaksimalkan kuota ceritanya. Belum pernah gua ambil 24 sks sebelumnya.
Trivia : untuk lulus gua butuh lulus 144 sks (seinget gua) dan saat ini gua telah lulus 76 sks. Asumsi 24 ini lulus semua, maka gua bisa lulus dalam 7 semester dengan mengambil 44 sks lagi dalam 2 semester selanjutnya. Sekilas info selesai.
.
Diantara 24 sks yang gua ambil, ada 1 matkul 4 sks yang, menurut penilaian gua saat ini, terbilang memancing bulu kuduk berdiri. Menyenangkan, bisa. Mengejutkan, bisa. Mengerikan, bisa. Gua pernah merasakan itu semua.
Pernah ?
Kuliah belum mulai tapi pernah merasakan hal tersebut ?
Yeah.
Kuliah yang satu ini sudah dimulai. Sudah dimulai.
Kuliah dikemas secara online. Dosen melempar pertanyaan, memberi tugas, mengumumkan sesuatu lewat suatu media sosial populer. Mahasiswa bisa merespon sesuai cara yang diberitahukan di awal "kuliah" ini.
.
Kuliah online ? Asik dong harusnya.
Asik, ya.
Tapi saat ini, spesial pagi buta ini, gua merasa sangat lelah.
Arus informasi yang sangat cepat dan bebas memang sangat mengerikan.
Gua telah menulis jawaban tugas dengan didahului simulasi praktis, merespon satu pertanyaan, meng-install satu aplikasi di laptop dan smartphone gua, dan satu aplikasi lain di smartphone gua aja. Semua gua lakukan dalam waktu 2 jam ini.
Dalam 2 jam, coy !
Menurut gua, ini adalah arus informasi terdahsyat yang gua lakukan. WOW !
Mengerikan men !
.
Harapan gua adalah kuliah dengan metode ini tidak mengganggu kuliah lainnya. Pertanyaan di jam-jam acak, tiba-tiba, gua harus menggali ilmu dulu (sebenernya asik sih prosesnya), dan teman sekawannya. Gua sangat berharap fisik dan mental gua mampu menjalani semua ini. Semoga hari-hari selanjutnya tidak selelah malam ini.
WADAW !
.
Sekarang gua mau tidur.
Terimakasih jika kalian yang membaca (kalau ada) mau memberikan dukungan supranatural berupa doa atau mantra atau apapun itu, atau mau tinggalkan komentar, atau mau mengontak gua secara pribadi. Bebas. Dan gua akan sangat menghargai apresiasi dan usaha kalian.
Sekian buat kali ini.
SEMANGAT KULIAH !!! WOOOOOO !!!
SELAMAT PAGI SEMUA !!!