Sabtu, 19 September 2015

So Disappointed

YOYYOYOYOYOYOYOYOYOYOYO !!!
Apa kabar ?
Good ?
Saatnya late night post biar tidur lebih nyenyak !
Otak : That's not scientific, bro.
Gua : I don't care, bro. It helped me before.
Otak : Your call, bro.
.
.
Jadi...
Beberapa hal baru terjadi dalam hidup gua.
.
Gua telah mendaftar sebagai aissten praktikum untuk salah satu praktikum untuk angkatan 2014 (gua udah pernah cerita), tapi sampai saat ini, belum juga dapet jatah jaga.
Epic twist, mulai tanggal 28 September ini, gua bakal langsung jaga 6 kali (a.k.a 12 jam jaga dan 6 kelompok) dalam 1 minggu. Booyeah ! Hit it hard, man ! Woooo !
Masih berkaitan dengan praktikum, gua juga sedang menyongsong suatu praktikum. Yap. Kayaknya bakal sibuk nih. Gua yakin badan gua bakal kuat !
Badan : Yakin, bos ?
Gua : HARUS ! HARUS !
Badan : Tapi b-
Otak : Shhhhh...
Badan : Oke. bos.
.
Bahkan gua belum menyentuh topik yang memotivasi gua untuk bikin postingan ini.
Let's move on, then.
Let's go to something more private. For me.
.
Gua (beberapa hari yang lalu) mengontak "dia" via suatu media sosial.
Menarik.
Obrolan yang menarik, buat gua.
Dan tentu saja, gua kemas sedemikian rupa sehingga tidak menjurus ke hal-hal tertentu. Biasa aja. Hanya seorang teman ngobrol dengan teman. Atau setidaknya begitulah yang gua rasakan.
Lumayan. Gua bisa sedikit (amat sangat sedikit, tepatnya) mengetahi kondisi "dia". Setidaknya sedikit gangguan atau masalah di kehidupa "dia".
Gua berharap ada kesempatan ngobrol lagi lain waktu. Via media sosial, ya gua bisa memakluminya.
Jarak dan waktu. Jarak dan waktu.
Mungkin di pembicaraan selanjutnya, gua bisa melanjutkan pembicaraan kali ini. Mungkin.
Gua nggak bisa langsung bilang, "Hai, apa kabar ? Lagi ngapain ? Udah makan ? Foto profilmu cantik dan lucu deh. Aku suka." kan ? Menurut gua, kalimat-kalimat semacam itu terlalu "tidak sopan" dan "tidak pantas". Gua dan "dia" cuma temen biasa. Belum ada perkembangan apapun sejak kita mulai saling kenal. Atau setidaknya, itulah yang gua rasakan. Kalau emang ada perkembangan yang tidak gua rasakan, gua meminta maaf atas kelalaian gua. Tapi pastinya gua bersyukur, men. Pastinya.
.
Semoga kecambah akan segera tumbuh !
.
.
.
Topik selanjutnya, inti dari postingan ini !
.
Gua merasa sangat kecewa dengan masyarakat di tempat gua berada saat ini.
Gua pernah baca suatu artikel tentang kepribadian manusia, gua pernah menjalani tes sederhana, dimana gua mendapat Melankolis dan Sanguinis sebagai sifat dominan dalam diri gua, dimana gua membaca lebih lanjut bahwa orang Melankolis mudah kecewa karena ekspektasi yang terlalu tinggi.
Gua pastikan, gua sudah mencoba meredam ekspektasi tersebut untuk hal yang satu ini.
Gua sudah mencoba menerima apa adanya, dengan lapang dada, tulus ikhlas.
.
Gua sangat kecewa terhadap perilaku kecil tapi mematikan yang dilakukan masyarakat.
Tadi pas perjalanan makan malam, gua mengendarai motor melewati suatu jalan yang ramai.
Seorang bapak membawa istri dan anak bayinya naik motor. Tanpa helm sama sekali. Tanpa kain untuk menutup wajah bayinya.
2 orang bocah naik sepeda, paralel, di tengah jalan, ngobrol asik banget.
3 anak perempuan di bawah umur naik motor. Cabe-cabeankah ? Gua nggak tau.
Orang mau nyebrang jalan, standby di pinggir jalan tapi menjorok sekitar 60 cm ke tengah jalan.
Motor berperilaku seperti cendol. Jalanan kosong ? Hajar !
Selap-selip.
Lampu sen 2 meter sebelum berhenti untuk berbelok.
Motong jalan dengan kecepatan 20 km/jam disaat trafik berkecepatan 30 km/jam.
.
Gua kecewa.
Kenapa ?
Rambut gua sampe gatel banget mikirin ini.
.
Merasa wilayah kekuasaan ? Omong kosong !
Merasa "ah nggak jauh dari rumah" ? Omong kosong !
Merasa "biasanya aman" ? Omong kosong !
Anak lama ? Omong kosong !
.
Gua pernah melihat dengan mata kepala gua sendiri, di hadapan gua, bapak gua disambar motor yang dikendarai 2 bocah tengik tanpa helm sama sekali, tanpa stnk, bahkan kedua kakinya aja nggak bisa napak ke tanah saat berhenti !
Trust issue, man.
Bapak gua anak lama, tinggal lama di daerah tempat kejadian, sering lewat situ, deket rumah, biasanya aman, tapi tetep aja 2 bocah tengik merusaknya !
.
Kehidupan ini proses acak, men.
Lu nggak bakal tau apa yang akan lu dapet, tiap harinya.
Statistik ? Catatan dari masa lalu ? BLEH !
Sekarang, dewasa ini, lu nggak bisa berharap banyak ke masyarakat.
.
Gua belum memiliki kekuasaan untuk merubahnya. Gua belum bisa merubah peraturan yang ada.
Yang bisa gua lakukan cuma menerima keadaan dan berbuat yang terbaik yang gua bisa untuk mempengaruhi orang lain untuk tidak merusak mimpi anak kecil yang berharap Ultraman bakal mengalahkan semua monster di hadapannya.
.
Gua beberapa kali berpikir untuk merubah keadaan secara ekstrem.
Menyimpang dari norma kebiasaan.
Sedikit inovasi.
Sedikit perbedaan yang besar dampaknya.
Kecil, tapi berbuah besar.
.
Tapi, gua tetaplah seorang pria melankolis.
Gua tetep berharap masyarakat akan membaik tanpa harus dikasari, tanpa penjajahan lagi.
.
Mari berharap.
Mari jadi lebih baik.
Mari wujudkan mimpi anak kecil.
Mari ciptakan tawa ceria.
Mari.
.
Campur aduk ya isi postingan ini.
Mohon maaf kalau perasaan lu malah jadi nggak enak setelah baca postingan ini.
Mungkin lu bisa cari video lucu di YouTube untuk menyegarkan pikiran, buka 9gag, lihat postingan alay di FB dan Twitter, atau apa saja. Hibur dirimu bila kau sedih ! Yeah !
.
Sekian untuk kali ini.
SELAMAT MALAM SEMUA !!!

Tidak ada komentar :

Posting Komentar