Sabtu, 18 April 2015

Why You Gotta Be So Rude ?!?

YOYOYOYOYOYOYOYOYOYO !!!
What's up ?
What's down ?
Good ?
Nice ! Fantastic !
.
.
.
Kali ini gua mau bahas tentang suatu peristiwa menyedihkan yang terjadi hari ini, lebih tepatnya pagi ini.
Gua mengecewakan temen gua.
.
Jadi peristiwa ini dimulai ketika gua dan 2 temen gua lainnya yang se-kos berencana masang hotspot di kos. Iuran bertiga.
Semua setuju. Administrasi terurus. Tinggal pemasangan aja.
Pagi ini, sesuai rencana, pegawai provider dateng. Temen gua yang satu, sebut aja si A, dateng ke kamar gua, nitip kunci kamar dia (rencana pasang di kamar dia) dan uang 100ribu buat pemasangan. Si B ? Saat itu, dia belum bangun. Kamvret, menurut gua. Ini hari terencana, dia nggak standby.
Akhirnya gua yang nyambut pihak provider, nemenin proses nge-tap (kalo gak paham, silakan cari arti "tap" dalam dunia listrik). Si A balik ke kos, ikut nemenin pemasangan. Si B belum bangun. Gua rada kesel. Hari terencana, brother. Gua kirim sms banyak banget. Isinya ? Ejekan-ejekan, pesan sarkastis, pesan pasif-agresif. Intinya biar hp dia bunyi / getar dan dia bangun. Gagal. Gokil.
Akhirnya semua urusan udah kelar jam sekitar jam 12.05. Tukang instalasi pergi. Gua balik ke kamar gua. Si B belum bangun. Makin gokil.
.
Punchlinenya ?
Jam 12.30, si B bangun. Dia bales sms gua.
Sms 1 : permohonan maaf dan pengertian.
Sms 2 : "lu jangan sembarangan menilai gua. Gua udah bilang ke si A kalau hari sabtu gini, gua bangun jam 12.30an. Gua jadi males."
.
BOOM !
Udah seharian ini, gua nggak ada kontak lagi.
.
Gua nggak menyangka ini terjadi.
Lagi-lagi gua "sembarangan" ke temen gua.
Gua mengecewakan temen gua.
Lagi.
.
Kejadian serupa pernah terjadi pas gua SMP.
Pelaku : gua.
Korban : temen gua, sebut saja LKM.
Pas SMP, kita udah kayak homo-an. Bromance. Belum lagi tanggal ultah sama. Lengkap.
Sialnya, pada suatu kesempatan, gua kelepasan dan ngeledek dia berlebihan.
Dia ngamuk dan ngambek.
Seharian gua dikacangin dan dicakar kalau papasan.
Besok paginya, dia udah kalem.
Sebagai pengingat buat gua, sikap dia jadi rada brutal kalau gua mulai berlebihan.
Pengingat yang luar biasa.
.
.
.
Gua nggak berniat berbuat demikian.
Pas SMP itu, gua dan temen gua emang masih bego. 15 tahun cuy.
4 tahun kemudian, keulang lagi.
Yang mengganggu gua adalah fakta bahwa si B menyatakan bahwa dirinya tertarik dengan dunia psikologi  dan mampu menganalisa keadaan psikis seseorang berdasarkan kondisi nyatanya.
Kalo begini kenyataannya, gua bilang itu omong kosong, coy.
Bagaimana lu bilang "jangan judge sembarangan" sambil nge-judge gua sembarangan.
Gua bilangin 1 hal, kita sama-sama kekurangan informasi saat menyatakan pendapat kita sehingga, gua tegaskan ini, jangan bilang "jangan judge sembarangan" !
Gua mohon pengertiannya sebagai sesama manusia yang udah punya KTP.
Gua salah.
Lu kurang sosialisasi.
Mari kita jangan saling menyalahkan.
Sehebat-hebatnya tupai melompat, pasti akan jatuh juga.
Kan ?
.
.
.
Kan ?
.
Sekiam buat malam ini.
SELAMAT MALAM SEMUA !!!

Tidak ada komentar :

Posting Komentar