Senin, 07 Mei 2018

30 Day Drawing Challenge #22. Something I Miss

Yo.
Rindu ~
Mengapa rindu hatiku tiada tertahan? ~
Kau tinggalkan aku seorang :( ~
Kalau lu tau lagu barusan, YEAH!
Kalau lu nggak tau lagu barusan, GOOGLING DULU SANA!
Kalau lu nggak peduli, langsung scroll aja ke bawah. Gak ada yang ngelarang.

Oh! Rindu!

1. Harta yang paling berharga adalah : ________ Cemara.



























Buat lu yang (harusnya) belum tahu, ini adalah apa yang akan lu lihat kalau lu berada di "ruang keluarga" rumah gua. Bukan rumah gua sih, rumah Der Weise Vater. Bukan juga sih, itu sejatinya adalah rumah dinas. Intinya, ini tampak dari "ruang TV".
Di "ruang" inilah gua biasanya makan (Yap! Jumlah kejadian dimana keluarga gua makan bersama di meja bisa dihitung jari di setiap semesternya. Bukan karena kita saling membenci 1 sama lain, tapi karena kita nggak biasa aja makan bareng di meja. Begitulah keluarga gua. Kita mah gitu orangnya.)
Makan sambil nonton TV, ngobrol sambil nonton TV, nonton iklan sambil nonton TV, ngerjain sesuatu di laptop, nyiangin sayuran dkk, ngulek sambel, marahin anak, nyabet ikat pinggang ke paha anak, main PlayStation, main PlayStation 2, nonton DVD, nyolder rangkaian listrik, dan lainnya sudah kita lakukan di "ruang keluarga" ini.

Kalau lu memperhatikan apa yang gua tulis barusan, mungkin lu akan bingung tentang konsep "ruangan ini".
Faktanya, ruangan ini bukan benar-benar ruangan karena nggak dibatasi tembok di seluruh sisinya dan secara fungsional, bisa dibilang "ruang serba guna".

2. Rumah ketiga gua.



























Yap. Ini adalah tepat seperti yang lu pikirkan.
Kalau lu penggiat seni rupa, maka gambar ini adalah usaha terbaik gua untuk gambar perspektif setelah sekitar 6 tahun nggak bikin gambar perspektif.
Kalau lu penggiat arsitektur, maka benar, lantainya miring. Kembali ke poin sebelumnya dan fakta bahwa sekarang sudah jam 10 malam. Anak manusia bisa lelah juga.
Kalau lu pernah ada di lab yang sama / sedang menggunakannya, maka gua melupakan banyak detail berupa buku-buku, alat elektronik, jam meja, kabel ekstensi, debu-debu, sandal-sandal liar, dan alat tulis tak bertuan yang harusnya berceceran disana-sini.
Gua pernah 3 kali nginep disini. Atau 2 kali. Entahlah. Gua sangat yakin 2 kali, tapi gua pengen bilang 3 kali. Begitulah.
Main PES bareng, ngerjain skripsi (desain simulasi sampai mumet dan selesai, jalanin simulasi sampai mumet dan selesai, nulis laporan ke dosen pembimbing sampe berkali-kali revisi dan akhirnya selesai, nulis buku skripsi sampai selesai), ngobrol bareng temen, ngobrol bareng senior, ngobrol bareng tetua, ketemu sama seseorang, nerima kunjungan mahasiswa dari universitas lain, nerima kunjungan dari junior di jurusan, nungguin seseorang, ngurusin praktikum untuk junior, ngurusin pengumpulan laporan praktikumnya junior, belajar bareng, ngajarin temen-temen bareng, dicariin sama seseorang, sekedar naruh tas karena mau ada kegiatan lain, nonton film bareng, ngobrol serius sama junior, ketawa bareng seseorang dan temen-temen, bercanda bareng, dan lain sebagainya.
It is like, academic, but also life-building, quite romantic, sufficiently infuriating, and exceptionally too sweet to forget. It is a home while not being a home. 

:)
Yoho.

Tidak ada komentar :

Posting Komentar