Senin, 07 Desember 2020

gua pengen ngomong tentang pengalaman horor pertama gua x13

 Yo.


(Ominous_wind.mp3)

Hari ini gua nggak lupa nulis (lagi) dan gua memutuskan untuk nulis tentang pengalaman horor pertama (dan sampai saat ini, satu-satunya) yang gua alami secara sadar.

Kalo mimpi serem atau "kok sekelebat gua merasa ada yang bisa dirasa tapi tak ada rupa?", gua ada cerita yang lain. Kali ini, gua fokus ke momen dimana gua sadar kalo ada sesuatu yang tidak wajar(?). Gua mungkin berusaha bikin tulisannya agak serem, tapi gua pernah berusaha untuk nulis sesuatu yang horor tapi sepertinya gagal, jadi tolong jangan berharap banyak.


Cus.

Tanggal: gua lupa. Sebut saja suatu hari pas gua masih SMA, mungkin di penghujung SMP, tapi gua lebih yakin pas awal SMA karena situasi dan kondisinya.

Lokasi: HQ1 alias markas Tangerang.

Orang yang terlibat: Gua. Dan karena gua doang yang mengalami, gua ga bisa cari second opinion atau konfirmasi dari orang lain dan akhirnya cerita ini masih ada dan masih jelas di kepala gua.

Situasi: Siang hari menuju sore, setelah jam makan siang. Kakak gua lagi nggak di rumah, kemungkinan besar lagi main sama temen-temennya (ini yang menurut gua paling mungkin, sehingga gua rasa waktunya cocok dengan tahun terakhir gua SMP atau tahun pertama gua SMA). Der Weise Vater dan La Signora Grande lagi keluar untuk, antara bayar tagihan listrik, bayar tagihan air, atau belanja bulanan, atau kombinasi dua diantaranya, atau bahkan ketiga-tiganya. Intinya, gua di rumah sendirian selama sekitar 2-3 jam.


Gua agak males ngegambar untuk ngejelasin tata letak ruangan di HQ1, jadinya semoga penjelasan berikut ini cukup.

Gua di lantai 1 rumah, yang merupakan 1 ruangan besar: ruang tamu, sisi yang ada meja makannya, tangga ke lantai 2, dan ruang TV yang nyambung ke dapur. Nggak ada sekat/dinding diantara ruangan. Kalo dari arah Barat ke Timur, ada ruang tamu, terus meja makan dengan tangga di sebelahnya, terus ruang TV.

Posisi gua waktu itu adalah duduk di lantai, menghadap ruang tamu, membelakangi tangga, dan meja makan ada di kiri gua. Ini sih yg paling penting. Paragraf sebelumnya boleh diabaikan (maap kalo lu udah berusaha memahaminya). Di depan gua ada meja lipat dan gua taruh laptop diatasnya untuk main dan/atau internetan. Intinya, garbage time sampe orangtua atau kakak gua pulang.


Nah (lagi) waktu itu, gua lagi nonton sesuatu di YouTube, dan kalo ada bagian layar yang hitam, gua bisa liat pantulan apa yang ada di belakang gua, yaitu tangga ke lantai 2 dan pegangan tangannya. Hal yang bisa diabaikan, mestinya, karena emang posisi gua ada disitu. Hal yang bisa mantul di layar laptopnya emang cuma kepala gua atau tangga.

Tontonan gua akhirnya jadi serba hitam atau layarnya mati karena gua tinggalin sekian lamanya karena bosen, dan gua bisa liat dengan jelas pantulan tangga yang ada di belakang gua dengan jelas di keseluruhan layar. Di salah satu sudut, gua liat, dengan sejelas-jelasnya pantulan di layar laptop, ada pakaian atasan yang sepertinya digantung pakai hanger (hanger, if you will) di pegangan tangannya tangga. Lebih tepatnya, jaket yang gua yakini adalah jaket kulit. Kenapa "sepertinya"? Karena gua nggak inget tentang hangernya, tapi gua bisa liat kalo bagian bahunya lurus dan tegas, sama seperti kemeja atau kaos yang digantung pakai hanger.

Dalam hati gua, "ooh, jaket kakak gua." Kebetulan emang waktu itu dia punya jaket kulit. Yah, mungkin kakak gua lagi nggak pengen pake jaket kulitnya untuk keluar rumah kali ini, makanya digantunglah jaket itu di pegangan tangga. Okedeh. Karena hal berikut ini adalah sesuatu yang biasanya gua lakukan, gua nengok untuk semacam konfirmasi kalo jaketnya ada di situ. Kemungkinan besar sih gua pengen ngomong semacam, "njing kakak gua punya jaket kulit tapi gak dipake. gua aja gak punya. huft." Lagi-lagi, cuma suatu hal remeh yang biasa terjadi.


Pas sekilas gua nengok itu, gua liat pegangan tangga aja.


Terus gua balik lagi ke layar laptop, gua liat "jaket kulitnya masih digantung di situ".


Terus gua nengok lagi, kali ini nggak sekilas, dan gua tetep liat pegangan tangga aja.


Gak ada jaket kulit, gak ada apapun, digantung di situ.


Gua bangun dari duduk, gua jalan ke ruang tamu, balik arah menghadap laptop dan tangga, dan gua diam. Gua diam dan gua mikir, "Barusan itu, apa sih? Gua lagi ngapain? Sekarang jam berapa? Apa yang barusan gua lihat? Yang lebih penting lagi, apa yang barusan nggak gua lihat?"

Gua di rumah sendirian, waktu itu sekitar jam 2 siang, gua lagi main laptop sambil membelakangi tangga, dan gua liat di layar laptop ada pantulan jaket kulit yang digantung di pegangan tangga, dan gua nggak liat jaket kulit tergantung di pegangan tangga.


Gua yakin sama apa yang terjadi disitu (mungkin gua pernah cerita di blog ini juga), kecuali tentang apa yang gua lihat/tidak lihat. Waktu itu gua gatau kejadian itu apa karena baru pertama kalinya gua alami, dan sampai sekarang gua masih gatau kejadian itu apa.

Kalo lu bilang ini serem, gua bilang sih nggak. Janji akan adanya hantu itu serem; menakutkan.

Kalo lu bilang gua salah liat, maka lu harus meyakini kalo gua gak bisa bedain antara pegangan tangga dan peganggan tangga yang sebagian tertutup dengan sesuatu yang digantung di depannya.


Gua nggak takut karena gua mungkin ngeliat penampakan sesuatu yang biasanya nggak nampak.

Gua takut karena pengalaman ini belom pernah kejadian sebelumnya dan sepertinya nggak bisa diciptakan lagi dan kalo terpaksa, kesimpulan yang bisa dibuat adalah "ada yang salah dengan otak gua" dan gua nggak bisa menghindari kesimpulan itu.


Ya kalo menurut lu ada yang salah dengan otak gua, mungkin 4 kali mimpiin mimpi teror wabah zombi yang sama di 3 kesempatan (waktu dan tempat) yang beda adalah buktinya, gua bakal ikutan ngangguk. Mungkin gua ceritain lain kali. Sialnya, diary mimpi-mimpi gua nggak gua bawa ke Prancis, jadinya kalo ceritanya nggak ada di blog ini, gua gak bisa ceritain dengan runtut dan lengkap. Kita liat nanti deh.


Yoho~

Tidak ada komentar :

Posting Komentar