Sabtu, 12 Desember 2020

gua pengen ngomong tentang perjalanan gua dalam hal meminum kopi x17

 Yo.


Gua lagi minum kopi, roti di kiri, susu coklat di kanan, air keran di arah jam 1.


Kali ini, gua mau cerita tentang sesuatu yang nggak otomatis untuk gua yaitu minum kopi.


Gua pertama kali minum kopi pas gua kelas 1 SMP. Itu pun butuh ijin khusus dari Der Weise Vater. Biasanya, gua nggak akan dikasih minum kopi sama La Signora Grande, tapi karena ada dukungan dari Der Weise Vater, sore itu gua dibolehin minum kopi. Ralat, kopi susu. Yang merknya ada gambar kapal uap. Jelas, kenikmatannya lebih terasa dibanding merk lain. Bukan sponsor, tentunya.

Kalo lu belum kepikiran, ini artinya kakak gua baru minum kopi susu pas kelas 2 SMP.


Cuk, minum segelas kopi susu aja butuh ijin. Tapi emang dulu, di keluarga gua kayak gitu. Alasan La Signora Grande waktu itu, seinget gua, adalah supaya anak-anaknya nggak jadi kebiasaan (mungkin ketagihan?) minum kopi. Agak aneh, menurut gua. Menurut beberapa temen gua, mereka ketagihan minum kopi terutama pas pagi. Don't talk to me, I haven't had my morning coffee yet, katanya.

Gua sendiri sih, dan ini yang bikin gua bersyukur setiap harinya, punya reaksi yang nggak bagus terhadap kafein. Ohohoho. Perut gua bakal sakit. Pertama kalinya gua minum kopi hitam (murni), sekitar 3 bulan yang lalu, gua ke toilet di luar waktunya. Gua geng toilet pagi btw. Yang lebih spesial, pertama kalinya gua minum kopi di Starbucks, pulangnya gua langsung ke toilet. Itu adalah 1 dari 3 momen dimana gua pergi ke Starbucks. Gua pernah cerita disini, mungkin sekitar akhir tahun 2016 atau awal tahun 2017, mungkin juga sekitar April-Mei 2017. Entahlah, gua lupa kapannya.


Sampai sekarang, kalo gua harus milih kopi, gua akan pilih kopi susu dulu. Kalo nggak bisa, gua akan pilih kopi yang 100% diproduksi massal alias pabrikan dan yang paling murah. Kalo lu tau, kafein itu banyaknya di obat batuk / pereda nyeri atau gatal di tenggorokan. Kopi yang murah, berarti kafeinnya rendah. Kafein rendah, berarti kemungkinan kecil gua akan sakit perut karena minum kopi itu.

Smart move, I say.

Gua pernah sih nyobain espresso. Instan, tentunya. Tambah susu kental manis, tentunya. Sialnya kalo gua minum espressonya sore, gua bakal mulai ngantuk lepas tengah malem. Cuk bikin kezel.


Gitu deh. Gua sih masih setia sama merk perahu bermesin yang dari cerobongnya keluar uap putih.

Masih bukan sponsor nih.


Yoho~

Tidak ada komentar :

Posting Komentar